14.9.13

MAKALAH PLH

00.10 Posted by Unknown No comments
BAB I
MENGEMBANGKAN JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN SDA

       I.            DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalahWawasan Nusantara.

    II.            PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:
1. manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan
    datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang
baik.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
  1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
      sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
  2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
  3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
  4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
      kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.
Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui Undang-undang Lingkungan Hidup.
 III.            UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP

Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal. Undang-undang lingkungan hidup bertujuan mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan.
Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi berikut ini.
1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang balk dan
 
sehat.
2. Setiap orang berkewajiban memelihara
 lingkungan dan mencegah 
serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran
 lingkungan
3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka
 
pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
 
perundang-undangan.
4.
 Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya 
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
 
atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau
 
denda.
 

Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan belumlah berarti tanpa didukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi yang akan datang.
Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas matahari disimpan dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak menimbulkan polusi.
Selain tenaga surya, tenaga angin dapat pula digunakan sebagai sumber energi dengan menggunakan kincir-kincir angin.
Di beberapa negara maju telah banyak dilakukan pemisahan sampah organik dan anorganik untuk keperluan daur ulang. Dalam tiap rumah tangga terdapat tempat sampah yang berwarna-warni sesuai peruntukkannya.

 IV.            DAMPAK INDUSTRI & TEKNOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Pentingnya inovasi dalam proses pembangunan ekonomi dalam suatu negara, dalam hal ini pesatnya penemuan baru dapat gijadikan sebagai ukuran dalam kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa. dari bernagai tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya selalu dapat ditarik benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa manusia “survival” yaitu karena teknologi.
http://quncunx57.files.wordpress.com/2010/07/drakewell.jpg?w=600&h=600
Dampak Industri terhadap Lingkungan
Teknologi juga dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi manusia akibat mampu menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Bahkan akibat teknologi diera cybernatrika yang mengglobal dapat dikonsumsi oleh negara miskin sekalipun karena kemampuan komputer sebagai instrumen informasi yang tidak memiliki batas  ruang. Dalam hal ini jaringan internet yang dapat di akses dengan biaya yang tidak mahal menghilangkan titik pemisah yang diakibatkan oleh jarak yang saling berjauhan. Kemajuan teknologi cybernetika seperti ini meyakinkan para ekonom bahwa kemajuan yang telah dicapai oleh negara maju akan dapat disusul oleh negara-negara berkembang, terutama oleh menyatunya negara maju dengan negara berkembang dalam blok perdagangan.
http://quncunx57.files.wordpress.com/2010/07/globalization_1.jpg?w=640
Perdagangan Bebas dan Industrialisasi
Sebagai salah satu negara berkembang yang membutuhkan dana bagi pembiayaan pembangunan, maka indonesia seringkali dicurigai melakukan eksploitasi sumber daya alamnya secara besar-besaran, karena dukungan teknologi dan pesatnya tingkat kebutuhan industri-industri yang berkambang pesat secara kuantitatif dan berskala besar.
Berdasarkam study empiris yang pernah dilakukan oleh magrath pada tahun 1987, diperkirakan bahwa akibat erosi tanah yang terjadi dijawa nilai kerugian yang ditimbulkanya telah mencapai 0,5 % dari DGP, dan lebih besar lagi jika diperhitungkan kerusakan lingkungan dikalimantan akibat kebakaran hutan, polusi di Jawa dan terkurasnya kandungan sumber daya tanah diJawa.
http://quncunx57.files.wordpress.com/2010/07/kebakaran-hutan.jpg?w=640
Kebakaran Hutan akibat Eksploitasi yang Berlebihan
Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh teknologi  dan sektor industri diindonesia, sesungguhnya telah terjadi kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Surabaya, Jakarta, Bandung, Loksumawe, Medan dan sebagainya. Bahkan hampir seluruh daerah diJawa telah ikut mengalami peningkatan suhu udara, sehingga banyak penduduk yang mengalami kegerahan walaupun didaerah tersebut termasuk daerah yang berhawa sejuk dan tidak pesat industrinya.
http://quncunx57.files.wordpress.com/2010/07/detergent-pollution1.jpg?w=640
Detergent Polution Akibat Perkembangan Teknologi
Berkaitan dengan pernyataan tersebut dapat dicatat keadaan beberapa kota diIndonesia, yaitu :
  • Terjadinya penuruna kualitas air permukaan disekitar daerah-daerah industri
  • Konsentrasi bahan pencemar berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti mercury, Cadmium, timah hitam, pestisida, meningkat tajam dalm kandunga air permukaan dan biota airnya
  • Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya dimusim kemarau, sedangkan dimusim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak
  • Temnperatur udara maksimal dan minimal berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi dibeberapa kota diJakarta mencapai 37 derajat celcius
  • Terjadinya peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2, SO2 dan Debu
  • Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020
  • Luas hutan Indonesia semakin sempit akibat tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran
  • Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin sempit, dan mengalami pencemaran

    V.            MENYIKAPI PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

Konferensi PBB tentang lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972, telah menetapkan tanggal 5 Juni setiap tahunnya untuk diperingati sebagai Hari lingkungan Hidup Sedunia. Kesepakatan ini berlangsung didorong oleh kerisauan akibat tingkat kerusakan lingkungan yang sudah sangat memprihatinkan.
Di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak tahun 1960-an. Tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup dipancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional yang diselenggarakan di Universitas Padjajaran pada tanggal 15 – 18 Mei 1972. Hasil yang dapat diperoleh dari pertemuan itu yaitu terkonsepnya pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. Dalam hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim, kejadian geologi yang bersifat mengancam kepunahan makhluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk munculnya permasalahan lingkungan hidup.

Pada saat itu, pencemaran oleh industri dan limbah rumah tangga belumlah dipermasalahkan secara khusus kecuali di kota-kota besar. Saat ini, masalah lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri dan keluarga yang menghasilkan berbagai rupa barang dan jasa sebagai pendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang.
Pada Pelita V, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dilakukan dengan memperkuat sanksi dan memperluas jangkauan peraturan-peraturan tentang pencemaran lingkungan hidup, dengan lahirnya Keppres 77/1994 tentang Organisasi Bapedal sebagai acuan bagi pembentukan Bapeda/Wilayah di tingkat Propinsi, yang juga bermanfaat bagi arah pembentukan Bapeda/Daerah. Peraturan ini dikeluarkan untuk memperkuat Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dianggap perlu untuk diperbaharui.
Berdasarkan Strategi Penanganan Limbah tahun 1993/1994, yang ditetapkan oleh pemerintah, maka proses pengolahan akhir buangan sudah harus dimulai pada tahap pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengolahan akhir limbah buangan (Lampiran Pidato Presiden RI, 1994 : II/27). Langkah yang ditempuh untuk mendukung kebijaksanaan ini, ditempuh dengan pembangunan Pusat Pengelolaan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLI-B3), di Cileungsi Jawa Barat, yang pertama di Indonesia. Pendirian unit pengolahan limbah ini juga diperkuat oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Disamping itu, untuk mengembangkan tanggung jawab bersama dalam menanggulangi masalah pencemaran sungai terutama dalam upaya peningkatan kualitas air, dilaksanakan Program Kali Bersih (PROKASIH), yang memprioritaskan penanganan lingkungan pada 33 sungai di 13 Propinsi. Upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup ini, ternyata juga menghasilkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha baru di berbagai kota dan sektor pembangunan.
Dari uraian tersebut diatas jelaslah bagi kita bahwa dalam menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan baik akibat teknologi, perubahan lingkungan, industri dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan ekonomi, diperlukan itikad yang luhur dalam tindakan dan perilaku setiap orang yang peduli akan kelestarian lingkungan hidupnya.
Walaupun telah ditetapkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, PP No. 19 tahun 1994 dan Keppres No .7 tahun 1994 yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan, serta telah diberlakukannya UU No.18 Tahun 2008 Tentang Sampah, jika tidak ada kesamaan persepsi dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan hidup maka berbagai upaya pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak akan dapat dinikmati secara tenang dan aman, karena kekhawatiran akan bencana dari dampak negatif pencemaran lingkungan.
Pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak negatif bagi lingkungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan menurunnya mutu lingkungan hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan makhluk hidup, terutama ketenangan dan ketentraman hidup manusia. Adanya pengertian dan persepsi yang sama dalam memahami pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup manusia akan dapat mengendalikan tindakan dan perilaku manusia untuk lebih mementingkan lingkungan hidup. Kemauan untuk saling menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup merupakan itikad yang luhur dari dalam diri manusia dalam memandang hakekat dirinya sebagai warga dunia.
Limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah Daerah dimana wilayahnya terdapat industri. Pemerintah harus mengawasi pembuangan limbah industri dengan sungguh-sungguh. Pelaku industri harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran, melakukan proses daur ulang dan yang terpenting harus melakukan pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang diperbolehkan. Jadi diharapkan dengan adanya UU No.18 Tahun 2009 Tentang Sampah ini, semua pihak yang terkait didalamnya agar menjalankan dan mematuhinya, sehingga lingkungan hidup dapat terkendali sebagaimana mestinya. (GIH_11viii’09_Lingkungan_Pencemaran)





















BAB II
MENILAI JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN SDA

 VI.            IPTEK BIDANG ENERGI DAN SDA
Ilmu Pengetahuan atau dalam kata lainnya adalah sains merupakan sesuatu yang mendasar dalam memahami keilmuan dari bidang yang paling mendasar sampai bidang berkerumitan tinggi. Ilmu pengatahuan harus dihormati dan ditaati dengan baik secara sadar sehingga keilmuan yang hakiki dapat dihormati dengan etika originalitas dan keabsahan yang benar. Bila ilmu pengetahuan ini telah diperoleh maka ilmu pengetahuan harus dibuat suatu rekayasa keteknikannya. Keteknikan yang baik diperoleh melalui pengalaman yang sistematis dan sinambung. Dengan menghormati segala rancangan keteknikan yang baik, maka evolusi keteknikan akan berlangsung dengan sendirinya. Inilah yang memunculkan suatu pemikiran keteknikan yang inovatif. Akhirnya, perwujudan dari keteknikan ini yang memunculkan pengertian teknologi. Sejalan dengan berjalannya waktu dan pengembangan teknologi yang sudah berlangsung lama, saat ini teknologi telah berada pada era modernisasi segala bidang aktivitas manusia.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tak terpisahkan, sehingga keduanya akan menjadi bentuk pengertian yang dikenal dengan IPTEK. Oleh karena itu, pola pikir IPTEK harus memiliki satu visi dan misi yang saling mendukung untuk memperoleh manfaat yang seluas-luasnya. Manfaat inilah yang menjadi target akhir dari IPTEK.
Dalam membangun teknologi energy, maka sinkronisasi pengembangan IPTEK dalam pemerintahan dapat digambarkan sebagai berikut,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghdNRCsFqMo9RDZUse0oiklddndRPfXMxWO9SHQRt3HGl6UEbNMWrFwsQVlPZoqHEYrDaQaeKHb7oejGvTwTwbJoMEcolF_hao6YazXpsjE44KQnCHJN-0NHLU33723ykOI9JGZ0vY1ac/s400/IPTEK_energi.JPG

 Gambar. Sinkronisasi pengembangan IPTEK menuju teknologi

Dengan orientasi yang luas dan berpandangan jauh ke depan, tentu akan memberikan gambaran pelaksanaan yang berwawasan, komitmen, konsisten, dan berkelanjutan. Hal yang paling mendasar dari pelaksanaan ini adalah koordinasi yang baik di segala aspek kegiatan. Untuk menjabaran yang lebih lanjut adalah pembentukan roadmap dari setiap jenis kelompok energi atau dikenal sebagai kluster energi.  

VII.            IPTEK BIDANG PERTANIAN
Produktivitas hasil pertanian dan pangan di Indonesia tergolong rendahdibandingkan Negara tetangga seperti Thailand atau negra maju lainnya.Sebagai contoh adanya keterbatasan lahan yang dapat digunakan lahanpertanian merupakan tantangan kedepan bagi kita semua. Untuk perludipikirkan peningkatan hasil pertanian persatuan luas tanam yang lebih baikdari sebelumnya. Baik itu secara kualitatif dan kuantiatif suatu produkpertanian. Budidaya perikanan air tawar dan laut juga merupakantantangan kita kedepan, kita tidak bisa terus menerus mengandalkansumber alam untuk dieksploitasi.Untuk dapat meningkatkan hasil pertanian, banyak cara yang dapatdilakukan diantaranya menciptakan biopestisida, bibit unggul, pengolahanlahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi yang digunakan untukmeningkatkan hasil pertanian dapat bermacam-macam diantaranyamelalui bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan teknologi pertanian,teknologi pasca panen dan.
Teknologi pangan.Beberapa komoditas pertanian dan pangan di Indonesia perludikembangkan atau dibudidayakan lebih baik dan terarah. Diantaranyakomoditas padi, tanaman sayuran, buah2an tropika dan komoditas sertapeternakan. Program penelitian yang dikembangkan Ditbinlittabmas Diktiselama ini telah menunjukkan hasil-hasil penelitian yang dapatdikembangkan menjadi produk industri yang stratejik bagi kepentinganbangsa. Hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan peneliti di Perguruan tinggi selama ini telah memberikan kontribusi sebagai bentuk state of the artdari suatu konsep atau masalah yang harus dijawab secara ilmiah.Program RAPID secara terbuka menawarkan kepada perguruan tinggi danindustri untuk melakukan riset dan aplikasi teknologi di bidang pertanian danpangan. Sebagai contoh perguruan tinggi bekerjasama dengan sektorindustri bisa budidaya tanaman pertanian secara pemuliaan danbioteknologi yang bernilai ekonomi tinggi.
Untuk dapat meningkatkan hasilpertanian, banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya menciptakanbiopestisida atau agensia hayati yang ramah lingkungan, bibit unggul,pengolahan lahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi yangdigunakan untuk meningkatkan hasil pertanian dapat bermacam-macamdiantaranya melalui bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan teknologipertanian, teknologi pasca panen dan teknologi pangan. Selain ituperguruan tinggi bisa mengembangkan berbagai aplikasi teknologi yangdibutuhkan dunia usaha dan industri pertanian dan pangan dalamusahanya, serta mengembangkan teknik pertanian dan pangan.Ditbinlittabmas Dikti melalui program Riset Andalan Perguruan Tinggi danIndustri (RAPID) memberikan kesempatan untuk terwujudnya hubungansinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam bentuk inovasi teknologiyang artinya bagaimana invensi (temuan) yang selama ini didapatkandapat dikomersialisasikan oleh industri.

Ruang LingkupKomoditas penelitian pertanian dan pangan yang dipilih merupakankomoditas yang sangat dinilai sangat stratejik bagi peningkatan daya saingdan kemandirian bangsa. Komoditas yang dimaksud antara lain adalahtanaman pangan, perkebunan, sayuran dan buah2an tropika danpeternakan.

Selama ini telah memberikan kontribusi sebagai bentuk state of the artdari suatu konsep atau masalah yang harus dijawab secara ilmiah.Program RAPID secara terbuka menawarkan kepada perguruan tinggi danindustri untuk melakukan riset dan aplikasi teknologi di bidang pertanian danpangan. Sebagai contoh perguruan tinggi bekerjasama dengan sektorindustri bisa budidaya tanaman pertanian secara pemuliaan danbioteknologi yang bernilai ekonomi tinggi.
Untuk dapat meningkatkan hasilpertanian, banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya menciptakanbiopestisida atau agensia hayati yang ramah lingkungan, bibit unggul,pengolahan lahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi yangdigunakan untuk meningkatkan hasil pertanian dapat bermacam-macamdiantaranya melalui bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan teknologipertanian, teknologi pasca panen dan teknologi pangan. Selain ituperguruan tinggi bisa mengembangkan berbagai aplikasi teknologi yangdibutuhkan dunia usaha dan industri pertanian dan pangan dalamusahanya, serta mengembangkan teknik pertanian dan pangan.Ditbinlittabmas Dikti melalui program Riset Andalan Perguruan Tinggi danIndustri (RAPID) memberikan kesempatan untuk terwujudnya hubungansinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam bentuk inovasi teknologiyang artinya bagaimana invensi (temuan) yang selama ini didapatkandapat dikomersialisasikan oleh industri.2. Ruang LingkupKomoditas penelitian pertanian dan pangan yang dipilih merupakankomoditas yang sangat dinilai sangat stratejik bagi peningkatan daya saingdan kemandirian bangsa. Komoditas yang dimaksud antara lain adalahtanaman pangan, perkebunan, sayuran dan buah2an tropika danpeternakan.

Tujuan1. Menumbuhkembangkan budaya penelitian yang menghasilkantemuan (invensi) prospektif di pasaran dan baik dikembangkanmenjadi produk industrial yang dapat diproduksi berbudaya penelitian2. Mewujudkan inovasi teknologi (membawa invensi ke market) berupakerjasama sinerji berkelanjutan antara perguruan tinggi sebagailembaga penelitian dan industri sebagai lembaga manufaktur melaluipenyeimbangan tarikan pasar dan dorongan teknologi.3. Mendorong berkembangnya sektor riil berbasiskan produk-produk hasilpenelitian dan pengembangan dalam negeri sendiri untukmenumbuhkan kemandirian perekonomian bangsa.

Indikator Kemajuan PenelitianRAPID dirancang untuk jangka waktu maksimal 3 tahun. Evaluasi tahunanyang dilakukan untuk bidang pertanian dan pangan mengacu padaindikator kemajuan RAPID sebagai berikut:Tahun I • Model Proses dan produk teknologi, Rancangan Sistem,Pilot Plan dari produk• Bisnis Plan,• Publikasi dan/ atau HKITahun II • Prototipe Produk• Publikasi dan/ atau HKI• Prospek PemasaranTahun III • Produk yang dihasilkan proses produksi• Publikasi dan/ atau HKI• Kinerja Pemasaran

MekanismePengusul adalah kelompok peneliti dari perguruan tinggi dan mitra industri.Dalam program RAPID pihak mitra industri menjadi entry point dalampenyusunan proposal yang diusulkan oleh kelompok peneliti, dimana pihakkelompok penelitii mendukung atau mensuplai teknologi apa yangdiinginkan oleh mitra industri. Peneliti perguruan tinggi yang dapatmengusulkan:(1) Jurusan / departemen dan Fakultas atau lembaga/pusat penelitian,(2) Kerjasama antar perguruan tinggi;(3) Kerjasama perguruan tinggi dengan lembaga litbang departemenatau LPND.Pengusul harus mempunyai track record dan road map riset dan teknologiyang jelas terkait dengan bidang yang diajukan sesuai dengan Kerangka Acuan. Pengusul tersebut harus mengusulkan proposal RAPID melaluikelembagaan penelitian di perguruan tinggi yang bersangkutan.

Pengusul harus mampu menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi hasilprogram yang diusulkan memang yang tepat untuk mendukungpengembangan industri dan kelompok peneliti dari perguruan tinggi harusmampu menunjukkan manfaat dan keunggulannya.Mitra industri harus mampu menunjukan kebutuhan teknologi yangmemerlukan kerjasama penelitian dan harus mampu menunjukan prospekkomersial penggunaan teknologi. Mitra industri diperlukan bukan hanyauntuk produksi/penerapan hasil penelitian, tetapi juga mitra yang mampumemberikan pandangan untuk kesempurnaan dan meningkatkan dayasaing dalam penerapannya
Kesanggupan mitra industri dalam memberikan kontribusi pendanaan tunaidalam RAPID akan merupakan keharusan pengusul. Industri, baik industridalam negeri maupun industri mancanegara yang dijadikan mitra, haruslahindustri yang sehat dan memproduksi produk yang terkait dengan bidangRAPID yang diusulkan, dengan track record yang baik dalam produksi,pemasaran, dan manajemen, serta memiliki potensi spin of technology.Pengusul harus bersepakat mengenai peran dan kontribusi masing-masingdalam pelaksanaan RAPID yang diusulkan serta benefit yang akan diperolehdari hasil penelitian yang diusulkan. Kesepakatan ini perlu dituangkan dalambentuk tertulisPengusul harus dapat bersama-sama memanfaatkan jaringan relasi masingmasingsehingga membentuk cluster Pengembangan Teknologi, Produsendan pengguna yang secara bersama-sama dapat menggulirkanperekonomian melalui produk karya bangsa sendiri

VIII.            IPTEK BIDANG INDUSTRI
Manusia tidak dapat dipisahkan dari teknologi; teknologi terkandung didalam dirinya dan didalam cara-cara hidupnya dalam masyarakat. Sebaliknya teknologi tidak dapat terlepas dari manusia, teknologi itu hanya ada karena diciptakan oleh manusia. Kemampuan berpikir manusia yang sistimatis, analitis, mendalam dan berjangka panjang menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan melahirkan teknologi, yaitu cara-cara berdasar ilmu untuk menghasilkan barang atau jasa. Manusia memanfaatkan teknologi untuk menyempurnakan proses-proses nilai tambah yaitu proses-proses merubah bahan mentah dan barang-barang setengah jadi menjadi barang-barang jadi yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Teknologi penting karena merupakan penggerak utama proses nilai tambah tersebut. Sedangkan proses nilai tambah itu sendiri merupakan proses kompleks yang berjalan terus menerus dan hanya dapat dikatakan berhasil jika pemanfaatan mesin-mesin, ketrampilan manusia, dan material sepenuhnya dapat diintegrasi oleh teknologi sehingga menghasilkan produk barang dan jasa yang bernilai lebih tinggi dari nilai material dan masukkan lainnya. Karena sifat integratif inilah maka dalam suatu proses ekonomi apapun juga, teknologi merupakan unsur yang paling menentukan dalam proses nilai tambah. Semakin effisien dan produktif proses-proses nilai tambah, semakin meningkat taraf hidup masyarakatnya. Taraf hidup manusia yang meningkat melahirkan cara-cara berpikir, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang lebih maju lagi.
Sejarah peradaban manusia selalu berkembang terus, tetapi dalam perjalanannya masyarakat bangsa timbul dan tenggelam. Masyarakat dan budaya Hellenic, Aztec, Mesopotamia hilang; kerajaan besar Ottoman dan Austro-Hongaria yang runtuh baru 70 tahun yang lalu, sekarangpun banyak yang tidak mengenalnya; bangsa Amerika dan Jepang baru tumbuh dalam 100 tahun ini, sedangkan kerajaan besar Inggris sedang diambang senja. Kita juga mengenal jaman-jaman kejayaan kerajaan Majapahit, Sriwijaya dan lain-lain. Berbagai pendekatan dicobakan untuk menjelaskan apa yang menyebabkan masyarakat bangsa surut dan tenggelam dan apa yang membuatnya tumbuh dan kuat. Pendekatan budaya dan agama, geografi, kemeliteran, sumberdaya alam membuahkan berbagai konsepsi, akan tetapi satu yang berlaku umum adalah bahwa kemampuan inovasi dan kemampuan melakukan akumulasi secara sistematik dari inovasi itu merupakan prasyarat kekuatan.
Beberapa contoh pemanfaatan iptek dalam bidang industri

1.      -Transportasi: IPTEK sebagai alat ukur besar dan lebar jalan serta seberapa jauh sebuah jalan harus di buat... masalah jalan bukan hal kecil, karena perlu pengukuran yang detail dan kerja lapangan yang benar, belum lagi sarana yang di gunakan sebagai alat bantu pembuatan jalan tersebut.. seperti traktor, aspal dan batu kerikil sebagai media.
2.      -Kesehatan: IPTEK dalam bidang kesehatan untuk sarana pembantu dokter, biasanya berupa mesin operasi teknologi canggih laser,x-ray,dll/alat bantu pengobatan lainnya yang memerlukan teknologi canggih.

-Ekonomi: IPTEK dalam hal ekonomi sangat membantu di bidang penataan sitem produksi dan keuangan, seperti pabrik yang selalu mengadakan tes uji untuk sebuah produk yang di jualnya.. lalu proses pembuatan barang yang memerlukan alat berat berteknologi tinggi agar dapat membuat proses produksi masal.
3.      -Kebudayaan: IPTEK di dalam kebudayaan artinya menjaga suatu budaya dengan kemampuan pembelajaran seni, dalam hal melestarikan suatu budaya agar tidak hilang/diklaim oleh negara lain, regenerasi dalam hal ini sangat penting karena budaya turun temurun hanya di ajarkan melalui kerabat seperti halnya warisan.
4.      -Industri: IPTEK dalam hal industri tidak jauh berbeda dengan IPTEK dalam bidang ekonomi, dalam hal industri, iptek terdapat dalam proses pembuatan suatu produk industri agar menjadi nilai uang.
5.      -Hankam: IPTEK dalam hal hukum yaitu dimana badan hukum dapat berjalan sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
6.      -Politik: IPTEK dalam bidang politik berlaku untuk mengatur jalannya pemerintahan di negara, tanpa adanya iptek, suatu negara tidak akan berkembang. alias berjalan di tempat.
Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positif dan negatifnya antara lain:
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
Terjadinya industrialisasi
Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dan aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi komputer di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan.
Konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant

 IX.            IPTEK BIDANG KESEHATAN
Pengetahuan bidang kedokteran berkembang pesat pada abad ke-20, khususnya setelah selesainya Perang Dunia II. Salah satu bentuk dari perkembangan itu yakni dengan ditemukannya beberapa peralatan medis. Hal ini merupakan awal dari teknologi yang semakin canggih hingga saat ini. 
Seorang insinyur Amerika Wilson Greatbatch sedang mengerjakan sebuah alat yang merekam detak jantung yang tak beraturan, ketika memasukkan jenis resistor yang salah ke dalam temuannya. Sirkuit tersebut berdenyut, lalu diam, lalu berdenyut lagi, yang mengarahkan Greatbatch untuk membandingkannya dengan denyut jantung manusia dan jadilah dia menemukan alat pacu jantung pertama di dunia yang bisa ditanamkan dalam tubuh pasien. Sebelum versi yang bisa ditanam digunakan pada manusia dari tahun 1960 dan seterusnya, alat pacu jantung bersifat eksternal yang ditemukan oleh Paul Zoll pada tahun 1952.
Ukurannya kurang lebih sama dengan sebuah televisi dan mengirimkan aliran listrik ke dalam tubuh pasien yang sering membuat kulit terbakar. Greatbatch juga meneruskan membuat baterai lithium-iodide untuk menjalankan alat pacu jantung buatannya. Meskipun demikian, menurut data resmi WTO penyakit jantung masih menempati peringkat pertama penyebab kematian di dunia.

Sejak akhir abad ke-19, para dokter telah menggunakan peralatan untuk melihat bagian dalam telinga pasien serta berbagai tempat tersembunyi lainnya. Peralatan endoskoi modern yang lebih fleksibel pertama kali dibuat oleh Basil Hirschovitz pada tahun 1957 menggunakan serat optik untuk mencapai bagian yang lebih dalam dengan lebih nyaman. Peralatan ini dapat lebih tepat mendiagnosa adanya penyakit atau ketidakberesan dalam tubuh manusia.

Sinar X ditemukan pada tahun 1895 oleh seorang Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen. Gambar sinar X pertama yang diambil oleh Rontgen adalah gambar tangan istrinya, Albert von Kolliker. Kemudian pada tahun 1972, Godfrey Hounsfield berhasil membuat sebuah scanner yang menggunakan sinar x dengan intensitas lemah untuk menghasilkan suatu gambar daignosa. Scanner ini lebih aman daripada sinar x dan pada saat ini penggunaannya meningkat. 

Perkembangan dunia kedokteran pada abad ke-20 juga ditandai denagn penemuan berbagai macam penyakit baru yang belum dikenal sebelumnya. Namun kadangkala penemuan sebuah penyakit baru tidak diimbangi dengan penemuan obat atau sistem penyembuhannya.
Di antara penyakit-penyakit tersebut yang sempat menjadi isu global adalah :

1. AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.
Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV,
namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).

AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles.

Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun.
Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada. Hari AIDS sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

2.Antraks
Panyakit antraks yang disebut juga sebagai radang limpa, radang kura, miltbrand, miltvuur, splenic fever adalah zoonosis yang akut, umumnya bersifat sepsis dan fatal.
Penyebab penyakit adalah Bacillus anthracis yang berben¬tuk batang dengan ujung persegi dan tajam, berpasang-pasangan ataupun berantai. Basilus ini bersifat aerob, Gram positif, tidak motil, berkapsul, tahan asam dan membentuk spora. Spora antraks ini akan terbentuk bila O2 berlebihan dan dapat bertahan di lingkungan selama 25 sampai 30 tahun. Selain itu, penyebab penyakit ini tahan pembekuan cepat pada -72 °C, tahan desinfektan dan panas. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.
Antraks biasa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksposan pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit, misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. 

Penyakit ini telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan kejadian pada manusia sejak zaman Romawi telah diketahui penyebabnya yaitu karena konsumsi daging dari hewan yang terkena serangan penyakit antraks. Di Indonesia penyakit ini merupakan zoonosis penting kedua setelah rabies dan telah diketahui adanya sejak tahun 1884 di Teluk¬betung (nama sekarang: Bandarlampung).

Antraks dilaporkan terjadi di hampir seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang seperti di Inggris, Perancis, Jerman, Siberia, Iran, Tibet, Cina, India, Arabia, Amerika Selatan, beberapa negara Afrika, Australia, Jepang dan Indonesia.

3.FluBurung
Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkit burung dan mamalia. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtype yang dicirikan dari adnya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 variasi H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtype H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari. 
Sebenarnya kasus flu burung telah muncul sejak tahun 1878 di Italia, dimana pada saat itu banyak ditemukan unggas yang mati mendadak. Namun penyebab matinya unggas tersebut baru diketahui pada tahun 1955 yang ternyata adalah virus influenza. Pada awalnya virus ini dikenal tidak berbahaya karena tidak dapat menyerang spesies lain termasuk manusia karena perbedaan jenis reseptor virus, namun setelah ditemukan bahwa flu yang menyerang unggas ini juga menyerang 2 anak laki-laki pada tahun 1997 di Hongkong dan menyebar ke seluruh Asia, serentak kasus flu burung menjadi pandemik yang mengkhawatirkan semua pihak di dunia. 

Tiongkok, lagi-lagi ditunjuk sebagai Negara tempat asal muasal dimana virus yang menyerang unggas ini dapat bermutasi menyerang manusia. Propinsi Guandong diketahui merupakan sumber asal timbulnya keturunan virus Flu burung paling ganas yang kemudian menyebar secara internasional. Penemuan ini dihasilkan dari penelitian yang mencari rentetan genetik virus yang disimpan dalam Bank gen, sebuah akses umum yang menyimpan sumber data informasi genetika. Dari hasi kerangka model pohon, diketahui virus dari Tiongkok merupakan versi dasar virus yang diteliti dan diambil dari beberapa kasus flu burung di seluruh dunia. Besarnya peternakan unggas di Tiongkok dan minimnya pengetahuan serta kedekatan jarak antara tempat tinggal peternak dan kandang menjadi salah satu faktor yang memicu cepatnya mutasi dan penyebaran virus ini. 

Propinsi lainnya yang diduga menjadi daerah tempat penyebaran virus lain adalah propinsi Qinghai yang berada di sebelah barat laut Tiongkok. Penyebaran virus ini sangat cepat terutama di Negara-negara sekitar seperti Indochina, India, Asia Tenggara dan juga benua Eropa. Namun di Negara-negara tersebut virus mematikan H5N1 terbukti tidak menyebar kemana-mana dan hanya menjangkiti daerah tersebut.

Virus flu burung dapat dengan mudah tersebar dan untuk wilayah dimana terdapat banyak peternakan unggas resiko terjangkit penyakit ini menjadi lebih besar. Penyebarannya dari Negara satu ke Negara lainnya diketahui disebarkan oleh migrasi burung liar dimana virus berpindah dari tetesan sekresi burung yang terinfeksi yang mengenai peternakan unggas komersial dan juga lingkungan disekitarnya. Resikonya menjadi lebih besar bilamana peternakan tersebut berada di alam terbuka dimana burung liar atau unggas domestik dapat dengan mudah bergabung dan mencemari sumber air/makanan dengan tetesan sekresi yang terinfeksi virus flu burung. Selain itu pasar burung yang becek serta kondisi sanitasi yang tidak baik dapat menjadi kondisi yang pas untuk penyebaran penyakit. 


Virus yang hidup dalam tubuh burung yang terinfeksi dikeluarkan dalam jumlah yang besar lewat tetesan sekresi burung yang dapat mencemari debu dan tanah tempat mereka singgah atau tinggal. Virus itu kemudian berterbangan di udara dan dihirup oleh burung lain sehingga menyebabkan burung tersebut terinfeksi. Virus ini juga dapat terbawa oleh kaki dan badan hewan serta tubuh serangga yang berfungsi sebagai perantara penyebaran. 

Tikus dan lalat serta hewan yang tinggal di tempat yang kotor merupakan vector mekanis utama penyebaran virus flu burung. Pada manusia, virus dapat disebarkan saat manusia bersentuhan dengan sekresi burung yang terinfeksi. Virus dapat menempel di peralatan, kendaraan, pakan dan kandang serta pakaian yang nantinya berpindah dari satu lahan peternakan ke yang lain. Virus yang menempel ini dapat menginfeksi manusia saat tidak sengaja menghirup atau tertelan ke dalam tubuh. 

Virus ini juga masih dapat hidup dalam daging unggas yang tidak dimasak dengan benar dan menginfeksi manusia kala memakan daging yang mengandung virus tersebut. Virus flu burung dapat hidup pada suhu dingin, dan kotoran yang terkontaminasi selama 3 bulan. Virus dapat bertahan dalam air selama 4 hari dengan suhu 22 derajat celcius dan lebih dari 30 hari di suhu 0 derajat. Dalam 1 gram kotoran yang terkontaminasi, terdapat virus yang dapat menyerang 1 juta burung. 

Flu burung menyebar dari satu Negara ke Negara lainnya melalui perdagangan hewan ternak yang masih hidup, migrasi burung dan burung air. Infeksi virus yang dibawa oleh mereka hanya menyebabkan pengaruh yang kecil bagi tubuh mereka tapi dapat dengan mudah ditularkan melalui tetesan sekresi sekali saja dalam penerbangan yang sangat jauh.
Di Indonesia, pada rentang jarak antara bulan Oktober 2003 hingga Februari 2005, virus flu burung telah merenggut nyawa 60 orang dan mematikan 14,7 juta ekor ayam. Penyebarannya di Indonesia ditengarai diawali dari kabupaten Indramayu dimana di kabupaten tersebut kerap menjadi lalu lintas migrasi jutaan burung terutama saat perpindahan musim. Kepulauan rakit, yaitu pulau Rakit Utara, Pulau Gosong, dan Pulau Rakit Selatan adalah tempat beristirahatnya burung-burung dari Australia dan Eropa yang bermigrasi.

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Penanganan medis msupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. Di antara anti virus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramiadase (neuramidasi inhibitor), antara lain Ostamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari anti virus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.
























BAB III
MENERAPKAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

    X.            MERENCANAKAN PENGGUNAAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Contoh IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup sebenarnya banyak, contohnya iptek dalam penggunaannya dalam kesehatan, dll. Dalam bagian ini, akan di bahas secara lebih khusus tentang contoh iptek dalam pengelolaan lingkungan hidup secara detail. Dibawah ini adalah sebagian contoh iptek dalam pengelolaan lingkungan hidup :
1.      Iptek Dalam Pembuatan Biopori
Yang dimaksud dengan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti rayap, akar tanaman, cacing dan hewan tanah lainnya.
Tanah yang jumlah bioporinya banyak, kemampuan menyerap airnya tinggi sehingga dapat mengurangi aliran air di atas permukaan tanah dan memperkecil peluang terjadinya banjir.
Untuk meningkatkan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang-lubang vertikal ke dalam tanah (lubang resapan biopori). Selanjutnya lubang resapan biopori tersebut diisi dengan bahan-bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, daun-daun dan sejenisnya. Bahan-bahan organik ini dapat menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitasnya dapat meningkat. Dan dari peningkatan aktifitas organisme di dalam tanah ini, maka biopori akan semakin banyak terbentuk.
Tempat-tempat yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi lubang resapan biopori diantaranya: dasar saluran air, pinggiran taman atau di sekitar pohon.
2.      Iptek Dalam Pembuatan Bahan Briket Kertas
 1. Limbah Kertas
a.
Limbah kertas direndam selama paling sedikit 8 jam, fungsinya untuk melunakkan kertas agar mudah hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
b.
Masukkan ke dalam blender (berikut airnya) dan blender hingga halus (jangan terlalu halus).
c.
Peras bubur kertas hingga kandungan air sangat minim.
2.
Limbah Daun Kering
a.
Daun kering dijemur agar diperoleh kondisi daun yang benar-benar kering.
b.
Daun kering ditumbuk hingga hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
c.
Ayak tumbukan daun kering, agar diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
3.
Limbah Sekam Padi
a.
Sekam padi dijemur hingga kering.
b.
Ditumbuk hingga hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
c.
Ayak tumbukan sekam padi, agar diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
4.
Kanji
a.
Larutkan kanji ke dalam air (ukuran air disesuaikan).
b.
Panaskan larutan kanji tersebut hingga mengental dan menyerupai lem.
5.
Campukan point 1 s/d 4, hingga merata.
6.
Cetak campuran tersebut ke dalam cetakan.
Membuat Cetakan Briket
1.
Potongan peralon diameter 3 inchi (dim) sepanjang 7 cm atau 10 cm (sebagai cetakan briket).
2.
Potong tongkat diameter 2,5-5 cm sepanjang 30 cm. Tongkat ini digunakan sebagai penekan adonan briket yang telah dimasukkan ke dalam cetakan.
Membuat Briket
1.
Isi cetakan briket dengan adonan briket hingga penuh.
2.
Tekan/padatkan adonan briket tersebut sepadat-padatnya.
3.
Keluarkan briket basah dari cetakan.
4.
Jemur hingga kering (memerlukan waktu 2 – 4 hari, tergantung pada panasnya sinar matahari).
Warna nyala api.
2.
Lamanya nyala api (untuk briket 0,5 kg).
3.
Menyimpulkan dari kegiatan yang telah mereka lakukan kemudian dampaknya pemanfaatan limbah kertas bekas, daun kering, dan sekam padi terhadap:
a.
Ketersediaan bahan bakar non fosil.
b.
Program pemerintah berkenaan dengan energy terbarukan.
c.
Pemanasan global (menjaga kelestarian lingkungan.














Catatan
Setelah semua menjadi briket siap pakai, siswa diminta untuk melakukan uji coba pembakaran briket (ukuran 0,5 kg), kemudian dilanjutkan pengamatan dalam hal

 XI.            PERILAKU YANG HARUS DIUPAYAKAN DALAM PERANAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Apa saja yang harus kita lakukan untuk menjadi seorang yang Sadar Lingkungan? Beberapa hal-hal kecil yang dapat kita dilakukan, antara lain :
KURANGI CO2 DAN PENCEMARAN UDARA
• Hemat energi, dengan cara : Untuk jarak dekat : berjalan kaki atau naik sepeda ; Untuk jarak jauh : naik mobil beramai-ramai atau menggunakan kendaraan umum atau tidak kemana-mana jika tidak perlu
• Mendukung upaya penggunakan energi alternatif dan terbarukan
• Mendukung penghapusan bensin bertimbal
• Menjaga kesehatan ban dan merawat mesin mobil secara teratur (mengurangi 10 kg COz di atmosfir).
• Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis. Setiap mengurangi 10% sampah saja, kamu sudah mengurangi 600 kg C02
• Gerakan menanam. Satu pohon bisa menghisap 1 ton COZ sepanjang hidupnya.
• Membiarkan hewan yang membantu proses penyerbukan tetap hidup.
• Hemat listrik, Matikan lampu dan alat elektronik sama sekali ketika tidak sedang digunakan dan kamu akan menghemat ribuan kg CO2 per tahun. Pada, posisi stand-by, listrik tetap mengalir.
• Berhenti merokok dan menerapkan pola hidup sehat
• Mengelola sampah dengan baik dan tidak melakukan pembakaran sampah
• Menggunakan produk yang ramah lingkungan dan non CFC
KURANGI SAMPAH
• Hemat kertas Tahukan anda bahwa : Menghemat 1 ton kertas = menghemat 13 pohon besar, 400 liter minyak, 4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air, dan 1 kg kertas yang digunakan kedua sisinya dan digunakan sebagai amplop dapat mencegah pelepasan COZ sebanyak 2,5 kg dan mengurangi pemanasan global. Menghemat kertas juga berarti mengurangi limbah cair yang harus dikelola dan dibuang ke lingkungan serta mengurangi gas metan yang timbul akibat pengelolaan limbah cair . Pada saat ini, bahan baku kertas sudah sulit diperoleh sehingga perlu upaya penghematan dalam penggunaannya.
• Kurangi pembelian barang dan penggunaan barang yang tidak dibutuhkan dan tidak terlalu penting
• Pemilahan sampah di rumah (organik dan non organik)
• Daur ulang sampah rumah tangga menjadi kompos dan mendukung gerakan menanam
• Berkreasilah dengan sampah/ barang yang dapat digunakan kembali (plastik, kertas, kaleng, kain perca, dll)
• Pilihlah produk dengan kemasan minimal.
• Bawalah tas belanja sendiri dan hindari kantong plastik
HEMAT AIR
• Tutup kran air dengan rapat. Saat cuci piring atau sikat gigi, buka kran hanya saat membilas.
• Hemat air untuk mandi (pilih shower daripada bathtub)
• Pilih satu gelas untuk tempat minum Anda setiap hari.
• Cucilah barang di bak cuci piring/ember berisi air daripada di kran yang mengalir.
• Gunakan air hujan/bekas cucian untuk menyirami kebun/taman
Terakhir, dan tak kalah pentingnya adalah : Menularkan prilaku - prilaku di atas kepada keluarga, tetangga dan teman-teman agar mereka juga menjadi manusia yang juga Sadar Lingkungan.


BAB IV
PENUTUP

XII.            KESIMPULAN

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Teknologi memang sangat diperlukan.

Kita sangat sadar sekali bahwa kemajuan teknologi saat ini banayak memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia dalam berbagai bidang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.

Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

Jadi sangat perlu sekali pembelajaran atau pengetahuan tentang teknologi yang harus diterapkan sejak dini. Karena kita mengetahui dampak dari teknologi jika digunakan terus-menerus dan berlebihan yang berdampak negatif sangat tinggi.

XIII.            SARAN


Sebaiknya PLH dijadikan pedoman untuk melestarikan lingkungan dunia ini .

0 komentar:

Posting Komentar