PRAKTIKUM RESPIROMETER
I. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan:
-
Respirometer sederhana
-
Respirometer ganong
-
Neraca Ohauss
-
Suntikan
-
Klem
-
Statif
Bahan yang digunakan:
-
Kecoa
-
Kapas
-
Kecambah
-
KOH atau NaOH padat
-
Aquadest
-
Vaselin
II. CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- melakukan percobaan respirasi dengan respirator pada hewan dan tumbuhan praktikum.
- Menggambar kedua respirator tersebut dan mencatat hasil kenaikan yang didapat.
III. TEORI DASAR
Respirometer
merupakan salah satu alat yang biasanya dipakai dalam percobaan untuk biologi,
fungsi dari alat ini adalah untuk mengukur respirasi dari suatu hewan atau
tumbuhan yang ingin diukur respirasinya.
Respirometer
pada intinya untuk mengetahui kenaikan dan besarnya respirasi suatu hewan atau
tumbuhan, respirometer ini biasanya digunakan dengan bantuan air. Air tersebut
berfungsi sebagai alat ukurnya atau sebagai penanda agar sipraktikan dapat
mengetahui seberapa besar kenaikan yang dilakukan dari alat respirometer ini,
kenaikan tersebut biasanya ditandai dengan berjalanya air ketempat dimana
spesimen diletakkan.
Respirometer
biasanya terbagi atas beberapa macam namun yang biasanya digunakan dalam
laboratorium adalah;
1.
Respirometer
sederhana
2.
Respirometer
ganong
Respirometer
sederhana merupakan resppirometer yang hanya terdiri atas sebuah tabung dan
pipa, didalam tabung tersebutlah nantinya diletakkan spesimen dan pada pipa
tersebut nantinya dari ujung akan di isi air dan dari jalannya air tersebut
dapat dihitung kenaikannya.
Untuk respirometer ganong biasanya
untuk tempat berdirinya diperlukan klem dan statif. Pada respirometer ini
terdapat semacam tabung yang berbentuk seperti kendi dan disitulah
diletakkannya spesimen sedangkan pipa yang berbentuk melengkung tersebut akan
di isi dengan air untuk perhitungan kenaikan.
IV. HASIL PENGAMATAN
Keterangan:
1.
KOH
padat
2.
Kapas
3.
Hewan
percobaan
4.
Vaselin
5.
Air
Data pengamatan
untuk kenaikan permenit.
Waktu
(menit)
|
Kenaikan
(ml)
|
1
|
0,2
|
2
|
0,05
|
3
|
0,12
|
4
|
0,09
|
5
|
0,1
|
6
|
0,11
|
7
|
0,03
|
8
|
0,09
|
9
|
0,02
|
10
|
0,03
|
Kecepatan rata-rata = 1,4 x 10-3 m/s
2. Gambar dari respirometer ganong menurut pengamatan.
Keterangan :
1.
Kecambah
2.
Vaselin
3.
Penutup
4.
Air
5.
Klem
6.
Statif
7.
Respirometer
ganong
Data pengamatan untuk kenaikan permenit.
Waktu
(menit)
|
Kenaikan
(ml)
|
1
|
-
|
2
|
-
|
3
|
-
|
4
|
-
|
5
|
-
|
6
|
-
|
7
|
-
|
8
|
-
|
9
|
1
|
10
|
-
|
V. ANALISIS DATA
A.
Respirometer sederhana.
Untuk
percobaan menggunakan respirometer sederhana biasanya digunakan untuk respirasi
hewan. Cara menggunakannya yaitu tabung yang terdapat pada respirometer
tersebut dilepas dari tutupnya yang langsung menempel pada pipa. Setelah
dilepas masukkan kapas yang didalamnya telah diletakkan KOH atau NaOH padat
namun zat tersebut jangan terlalu tertutup rapat oleh kapas karena apabila
tertutup rapat oleh kapas zat tersebut tidak dapat mengikat CO2
setelah dimasukkan kapas tadi lalu masukkanlah hewan percobaan, perlu
diperhatikan dalam memasukkan hewan tersebut jangan sampai hewan tersebut mati
akibat terjepit di dalam atau karena ruang didalamnya yang sesak atau
kebanyakan KOH (s). Setelah dimasukkan kedua bahan tersebut tutup tabung
tersebut dengan penutupnya yang langsung menempel pada pipa kaca sebelum
menutup berilah vaselin pada bagian luar penutup yang bersentuhan dengan bagian
dalam tabung, setelah ditutup pada bagian yang terdapat celah antara penutup
dengan mulut tabung juga diberikan sedikit vaselin. Fungsi vaselin ini
diharapkan agar udara yang berada di dalalm tabung tidak dapat keluar dan udara
yang diluar tidak dapat masuk melalui celah-celah antara mulut tabung dengan
penutup.
Ambillah
air dengan menggunakan suntikan lalu masukkan mata suntikan tersebut di ujung
pipa yang berlubang pada penutup respirometer. Masukkan air hingga batas yang
dikehendaki untuk perhitungan dalam jangka waktu yang cukup lama air yang
dimasukkan cukup sedikit saja yaitu sampai batas 0,1 atau kurang dari itu pada
alat respirometer, untuk jangka waktu yang pendek dapat melebihi batas yang di
atas namun jangan sampai melebihi separo dari ukuran pipa. Setelah air masuk
amati apakah air itu bergerak menuju spesimen, hitung perpindahan atau kenaikan
air tersebut dari tempat semula. Hal yang perlu diperhatikan yaitu dalam
menggunakan respirometer sederhana ini adalah dalam penggunaannya jangan sampai
miring harus rata Karena apabila miring akan berpengaruh pada kecepatan naiknya
air dan ini menyebabkan percobaan yang gagal.
B.
Respirometer ganong.
Respirometer
ganong biasanya digunakan untuk praktikum rerspirasi tumbuhan. Respirator
ganong biasanya sebagai penyangganya dibantu oleh klem dan statif. Cara
menggunakannya yaitu bagian tabung yang berbentuk seperti kendi tersebut
dimasukkan kecambah sebanyak 10 gr, penimbangan dapat dilakukan dengan
menggunakan neraca ohauss, lalu tutup dengan penutupnya, penutup tersebut
seperti halnya respirator sederhana juga diberikan vaselin, setelah diberi
vaselin atur penutup tersebut sehingga lubang samping yang terdapat pada
penutup tersebut letakknya bersebelahan dengan lubang yang terdapat pada tabung
diletakkan bersebelahan dimaksudkan agar udara luar tidak dapat masuk dan udara
di dalam tidak dapat keluar. Setelah itu masukkan air dari lubang ujung tabung
yang melengkung tersebut hingga air mencapai ketinggian 20 ml, ingat ketinggian
air pada tabung yang satu dengan yang lain harus sejajar karena apabila tidak
sejajar berarti respirometer tersebut mengalami kerusakan, periksalah bagian
getah atau karet yang menghubungkan kedua pipa tersebut apakah ada sesuatu yang
tersangkut. Biasanya untuk percobaan respirasi pada tumbuhan ini memrlukan
waktu yang cukup lama sehingga kenaikan hanya terdapat pada beberapa menit
kemudian dan kenaikannyapun tidak besar apalagi pipa pada respirometer ini
mempunyai diameter lubang yang cukup besar sehingga kenaikannya sangat lambat.
VI. KESIMPULAN
1.
Respirometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati respirasi dari suatu hewan atau tumbuhan.
2.
Pada respirometer sederhana yang perlu
diperhatikan dalam penggunaannya adalah letak respirometer tersebut jangan
sampai miring dan hewan yang dipakai jangan sampai mati akibat terjepit akibat
ruangannya yang sempit.
3.
Pada respirometer ganong yang perlu diperhatikan
adalah letak penutupnya dan kesejajaran airnya sebelum terjadi kenaikan.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Nasir mochammad, dkk. 1992. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Jakarta : Depdikbud.
0 komentar:
Posting Komentar