BAB I
MENGEMBANGKAN
JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN SDA
I.
DEFINISI
LINGKUNGAN HIDUP
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun
1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat
ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka
lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang
menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara
dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam
menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia adalahWawasan
Nusantara.
II.
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam,
agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan
itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya
karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain.
Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang
dikehendakinya, seperti:
1. manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan
datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang
baik.
datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang
baik.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Melindungi negara terhadap
dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup
akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.
Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia
yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah
menetapkan kebijakan melalui Undang-undang Lingkungan Hidup.
III.
UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP
Undang-undang tentang
ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 Bab
terdiri dari 24 pasal. Undang-undang lingkungan hidup bertujuan mencegah kerusakan
lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan menindak
pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan.
Undang-undang lingkungan hidup
antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi berikut ini.
1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang balk dan
sehat.
2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah
serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan
3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
perundang-undangan.
4. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau
denda.
1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang balk dan
sehat.
2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah
serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan
3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
perundang-undangan.
4. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau
denda.
Upaya pengelolaan yang
telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan belumlah berarti
tanpa didukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan
yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi yang akan datang.
Upaya pengelolaan limbah
yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang
dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas
menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Usaha lain dalam
mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas matahari
disimpan dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan
memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak
menimbulkan polusi.
Selain tenaga surya,
tenaga angin dapat pula digunakan sebagai sumber energi dengan menggunakan
kincir-kincir angin.
Di beberapa negara maju
telah banyak dilakukan pemisahan sampah organik dan anorganik untuk keperluan
daur ulang. Dalam tiap rumah tangga terdapat tempat sampah yang berwarna-warni
sesuai peruntukkannya.
IV.
DAMPAK INDUSTRI
& TEKNOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Pentingnya inovasi dalam proses pembangunan ekonomi dalam suatu negara,
dalam hal ini pesatnya penemuan baru dapat gijadikan sebagai ukuran dalam
kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa. dari bernagai tantangan yang
dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya selalu dapat ditarik
benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa manusia “survival”
yaitu karena teknologi.
Dampak Industri terhadap Lingkungan
Teknologi juga dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi manusia
akibat mampu menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Bahkan akibat teknologi
diera cybernatrika yang mengglobal dapat dikonsumsi oleh negara miskin
sekalipun karena kemampuan komputer sebagai instrumen informasi yang tidak
memiliki batas ruang. Dalam hal ini jaringan internet yang dapat di akses
dengan biaya yang tidak mahal menghilangkan titik pemisah yang diakibatkan oleh
jarak yang saling berjauhan. Kemajuan teknologi cybernetika seperti ini
meyakinkan para ekonom bahwa kemajuan yang telah dicapai oleh negara maju akan
dapat disusul oleh negara-negara berkembang, terutama oleh menyatunya negara
maju dengan negara berkembang dalam blok perdagangan.
Perdagangan Bebas dan Industrialisasi
Sebagai salah satu negara berkembang yang membutuhkan dana bagi
pembiayaan pembangunan, maka indonesia seringkali dicurigai melakukan eksploitasi
sumber daya alamnya secara besar-besaran, karena dukungan teknologi dan
pesatnya tingkat kebutuhan industri-industri yang berkambang pesat secara
kuantitatif dan berskala besar.
Berdasarkam study empiris yang pernah dilakukan oleh magrath pada tahun
1987, diperkirakan bahwa akibat erosi tanah yang terjadi dijawa nilai kerugian
yang ditimbulkanya telah mencapai 0,5 % dari DGP, dan lebih besar lagi jika
diperhitungkan kerusakan lingkungan dikalimantan akibat kebakaran hutan, polusi
di Jawa dan terkurasnya kandungan sumber daya tanah diJawa.
Kebakaran Hutan akibat Eksploitasi
yang Berlebihan
Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh
teknologi dan sektor industri diindonesia, sesungguhnya telah terjadi
kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya
pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Surabaya, Jakarta,
Bandung, Loksumawe, Medan dan sebagainya. Bahkan hampir seluruh daerah diJawa
telah ikut mengalami peningkatan suhu udara, sehingga banyak penduduk yang
mengalami kegerahan walaupun didaerah tersebut termasuk daerah yang berhawa
sejuk dan tidak pesat industrinya.
Detergent Polution Akibat
Perkembangan Teknologi
Berkaitan dengan
pernyataan tersebut dapat dicatat keadaan beberapa kota diIndonesia, yaitu :
- Terjadinya
penuruna kualitas air permukaan disekitar daerah-daerah industri
- Konsentrasi
bahan pencemar berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti mercury, Cadmium,
timah hitam, pestisida, meningkat tajam dalm kandunga air permukaan dan
biota airnya
- Kelangkaan
air tawar semakin terasa, khususnya dimusim kemarau, sedangkan dimusim
penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang
merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak
- Temnperatur
udara maksimal dan minimal berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi
dibeberapa kota diJakarta mencapai 37 derajat celcius
- Terjadinya
peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2, SO2 dan Debu
- Sumber
daya alam yang dimiliki Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak
bumi dan batubara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020
- Luas
hutan Indonesia semakin sempit akibat tidak terkendalinya perambahan yang
disengaja atau oleh bencana kebakaran
- Kondisi
hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin sempit, dan
mengalami pencemaran
V.
MENYIKAPI
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Konferensi
PBB tentang lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972, telah menetapkan
tanggal 5 Juni setiap tahunnya untuk diperingati sebagai Hari lingkungan Hidup
Sedunia. Kesepakatan ini berlangsung didorong oleh kerisauan akibat tingkat
kerusakan lingkungan yang sudah sangat memprihatinkan.
Di
Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak tahun
1960-an. Tonggak pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup
dipancangkan melalui seminar tentang Pengelolaan lingkungan Hidup dan
Pembangunan Nasional yang diselenggarakan di Universitas Padjajaran pada
tanggal 15 – 18 Mei 1972. Hasil yang dapat diperoleh dari pertemuan itu yaitu
terkonsepnya pengertian umum permasalahan lingkungan hidup di Indonesia. Dalam
hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim, kejadian geologi yang bersifat
mengancam kepunahan makhluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk munculnya
permasalahan lingkungan hidup.
Pada
saat itu, pencemaran oleh industri dan limbah rumah tangga belumlah
dipermasalahkan secara khusus kecuali di kota-kota besar. Saat ini, masalah
lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam
yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan
oleh limbah industri dan keluarga yang menghasilkan berbagai rupa barang dan
jasa sebagai pendorong kemajuan pembangunan di berbagai bidang.
Pada
Pelita V, berbagai upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup dilakukan dengan
memperkuat sanksi dan memperluas jangkauan peraturan-peraturan tentang
pencemaran lingkungan hidup, dengan lahirnya Keppres 77/1994 tentang Organisasi
Bapedal sebagai acuan bagi pembentukan Bapeda/Wilayah di tingkat Propinsi, yang
juga bermanfaat bagi arah pembentukan Bapeda/Daerah. Peraturan ini dikeluarkan
untuk memperkuat Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang dianggap perlu untuk diperbaharui.
Berdasarkan
Strategi Penanganan Limbah tahun 1993/1994, yang ditetapkan oleh pemerintah,
maka proses pengolahan akhir buangan sudah harus dimulai pada tahap pemilihan
bahan baku, proses produksi, hingga pengolahan akhir limbah buangan (Lampiran
Pidato Presiden RI, 1994 : II/27). Langkah yang ditempuh untuk mendukung kebijaksanaan
ini, ditempuh dengan pembangunan Pusat Pengelolaan Limbah Industri Bahan
Berbahaya dan Beracun (PPLI-B3), di Cileungsi Jawa Barat, yang pertama di
Indonesia. Pendirian unit pengolahan limbah ini juga diperkuat oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 1994 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Disamping
itu, untuk mengembangkan tanggung jawab bersama dalam menanggulangi masalah
pencemaran sungai terutama dalam upaya peningkatan kualitas air, dilaksanakan
Program Kali Bersih (PROKASIH), yang memprioritaskan penanganan lingkungan pada
33 sungai di 13 Propinsi. Upaya pengendalian pencemaran lingkungan hidup ini,
ternyata juga menghasilkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha baru di
berbagai kota dan sektor pembangunan.
Dari
uraian tersebut diatas jelaslah bagi kita bahwa dalam menyikapi terjadinya
pencemaran lingkungan baik akibat teknologi, perubahan lingkungan, industri dan
upaya-upaya yang dilakukan dalam pembangunan ekonomi, diperlukan itikad yang
luhur dalam tindakan dan perilaku setiap orang yang peduli akan kelestarian
lingkungan hidupnya.
Walaupun
telah ditetapkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, PP No. 19 tahun 1994 dan
Keppres No .7 tahun 1994 yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan, serta
telah diberlakukannya UU No.18 Tahun 2008 Tentang Sampah, jika tidak ada
kesamaan persepsi dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan hidup maka
berbagai upaya pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat tidak akan dapat dinikmati secara tenang dan aman,
karena kekhawatiran akan bencana dari dampak negatif pencemaran lingkungan.
Pembangunan
yang mengandalkan teknologi dan industri dalam mempertahankan tingkat
pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak negatif bagi lingkungan hidup
manusia. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan menurunnya mutu lingkungan
hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan makhluk hidup, terutama ketenangan
dan ketentraman hidup manusia. Adanya pengertian dan persepsi yang sama dalam
memahami pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup manusia akan dapat
mengendalikan tindakan dan perilaku manusia untuk lebih mementingkan lingkungan
hidup. Kemauan untuk saling menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan
hidup merupakan itikad yang luhur dari dalam diri manusia dalam memandang
hakekat dirinya sebagai warga dunia.
Limbah
industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemerintah Daerah dimana
wilayahnya terdapat industri. Pemerintah harus mengawasi pembuangan limbah
industri dengan sungguh-sungguh. Pelaku industri harus melakukan cara-cara
pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih, memasang
alat pencegahan pencemaran, melakukan proses daur ulang dan yang terpenting
harus melakukan pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran
atau paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang
diperbolehkan. Jadi diharapkan dengan adanya UU No.18 Tahun 2009 Tentang Sampah
ini, semua pihak yang terkait didalamnya agar menjalankan dan mematuhinya,
sehingga lingkungan hidup dapat terkendali sebagaimana mestinya.
(GIH_11viii’09_Lingkungan_Pencemaran)
BAB
II
MENILAI
JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN SDA
VI.
IPTEK
BIDANG ENERGI DAN SDA
Ilmu
Pengetahuan atau dalam kata lainnya adalah sains merupakan sesuatu yang
mendasar dalam memahami keilmuan dari bidang yang paling mendasar sampai bidang
berkerumitan tinggi. Ilmu pengatahuan harus dihormati dan ditaati dengan baik
secara sadar sehingga keilmuan yang hakiki dapat dihormati dengan etika
originalitas dan keabsahan yang benar. Bila ilmu pengetahuan ini telah
diperoleh maka ilmu pengetahuan harus dibuat suatu rekayasa keteknikannya.
Keteknikan yang baik diperoleh melalui pengalaman yang sistematis dan
sinambung. Dengan menghormati segala rancangan keteknikan yang baik, maka
evolusi keteknikan akan berlangsung dengan sendirinya. Inilah yang memunculkan
suatu pemikiran keteknikan yang inovatif. Akhirnya, perwujudan dari keteknikan
ini yang memunculkan pengertian teknologi. Sejalan dengan berjalannya waktu dan
pengembangan teknologi yang sudah berlangsung lama, saat ini teknologi telah
berada pada era modernisasi segala bidang aktivitas manusia.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tak
terpisahkan, sehingga keduanya akan menjadi bentuk pengertian yang dikenal
dengan IPTEK. Oleh karena itu, pola pikir IPTEK harus memiliki satu visi dan
misi yang saling mendukung untuk memperoleh manfaat yang seluas-luasnya.
Manfaat inilah yang menjadi target akhir dari IPTEK.
Dalam
membangun teknologi energy, maka sinkronisasi pengembangan IPTEK dalam
pemerintahan dapat digambarkan sebagai berikut,
Gambar. Sinkronisasi pengembangan IPTEK menuju teknologi
Dengan
orientasi yang luas dan berpandangan jauh ke depan, tentu akan memberikan
gambaran pelaksanaan yang berwawasan, komitmen, konsisten, dan berkelanjutan.
Hal yang paling mendasar dari pelaksanaan ini adalah koordinasi yang baik di
segala aspek kegiatan. Untuk menjabaran yang lebih lanjut adalah pembentukan
roadmap dari setiap jenis kelompok energi atau dikenal sebagai kluster
energi.
VII.
IPTEK
BIDANG PERTANIAN
Produktivitas
hasil pertanian dan pangan di Indonesia tergolong rendahdibandingkan Negara
tetangga seperti Thailand atau negra maju lainnya.Sebagai contoh adanya keterbatasan
lahan yang dapat digunakan lahanpertanian merupakan tantangan kedepan bagi kita
semua. Untuk perludipikirkan peningkatan hasil pertanian persatuan luas tanam
yang lebih baikdari sebelumnya. Baik itu secara kualitatif dan kuantiatif suatu
produkpertanian. Budidaya perikanan air tawar dan laut juga merupakantantangan
kita kedepan, kita tidak bisa terus menerus mengandalkansumber alam untuk
dieksploitasi.Untuk dapat meningkatkan hasil pertanian, banyak cara yang
dapatdilakukan diantaranya menciptakan biopestisida, bibit unggul,
pengolahanlahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi yang digunakan
untukmeningkatkan hasil pertanian dapat bermacam-macam diantaranyamelalui
bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan teknologi pertanian,teknologi pasca panen
dan.
Teknologi
pangan.Beberapa komoditas pertanian dan pangan di Indonesia perludikembangkan
atau dibudidayakan lebih baik dan terarah. Diantaranyakomoditas padi, tanaman
sayuran, buah2an tropika dan komoditas sertapeternakan. Program penelitian yang
dikembangkan Ditbinlittabmas Diktiselama ini telah menunjukkan hasil-hasil
penelitian yang dapatdikembangkan menjadi produk industri yang stratejik bagi
kepentinganbangsa. Hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan peneliti di
Perguruan tinggi selama ini telah memberikan kontribusi sebagai bentuk state of
the artdari suatu konsep atau masalah yang harus dijawab secara ilmiah.Program
RAPID secara terbuka menawarkan kepada perguruan tinggi danindustri untuk
melakukan riset dan aplikasi teknologi di bidang pertanian danpangan. Sebagai
contoh perguruan tinggi bekerjasama dengan sektorindustri bisa budidaya tanaman
pertanian secara pemuliaan danbioteknologi yang bernilai ekonomi tinggi.
Untuk
dapat meningkatkan hasilpertanian, banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya
menciptakanbiopestisida atau agensia hayati yang ramah lingkungan, bibit
unggul,pengolahan lahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi
yangdigunakan untuk meningkatkan hasil pertanian dapat
bermacam-macamdiantaranya melalui bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan
teknologipertanian, teknologi pasca panen dan teknologi pangan. Selain
ituperguruan tinggi bisa mengembangkan berbagai aplikasi teknologi
yangdibutuhkan dunia usaha dan industri pertanian dan pangan dalamusahanya,
serta mengembangkan teknik pertanian dan pangan.Ditbinlittabmas Dikti melalui
program Riset Andalan Perguruan Tinggi danIndustri (RAPID) memberikan
kesempatan untuk terwujudnya hubungansinergi antara perguruan tinggi dan
industri dalam bentuk inovasi teknologiyang artinya bagaimana invensi (temuan)
yang selama ini didapatkandapat dikomersialisasikan oleh industri.
Ruang LingkupKomoditas penelitian pertanian dan pangan yang dipilih merupakankomoditas yang sangat dinilai sangat stratejik bagi peningkatan daya saingdan kemandirian bangsa. Komoditas yang dimaksud antara lain adalahtanaman pangan, perkebunan, sayuran dan buah2an tropika danpeternakan.
Selama ini telah memberikan kontribusi sebagai bentuk state of the artdari suatu konsep atau masalah yang harus dijawab secara ilmiah.Program RAPID secara terbuka menawarkan kepada perguruan tinggi danindustri untuk melakukan riset dan aplikasi teknologi di bidang pertanian danpangan. Sebagai contoh perguruan tinggi bekerjasama dengan sektorindustri bisa budidaya tanaman pertanian secara pemuliaan danbioteknologi yang bernilai ekonomi tinggi.
Untuk
dapat meningkatkan hasilpertanian, banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya
menciptakanbiopestisida atau agensia hayati yang ramah lingkungan, bibit
unggul,pengolahan lahan, dan pasca panen yang lebih baik. Teknologi
yangdigunakan untuk meningkatkan hasil pertanian dapat
bermacam-macamdiantaranya melalui bioteknologi, teknologi pemuliaan, dan
teknologipertanian, teknologi pasca panen dan teknologi pangan. Selain
ituperguruan tinggi bisa mengembangkan berbagai aplikasi teknologi
yangdibutuhkan dunia usaha dan industri pertanian dan pangan dalamusahanya,
serta mengembangkan teknik pertanian dan pangan.Ditbinlittabmas Dikti melalui
program Riset Andalan Perguruan Tinggi danIndustri (RAPID) memberikan
kesempatan untuk terwujudnya hubungansinergi antara perguruan tinggi dan
industri dalam bentuk inovasi teknologiyang artinya bagaimana invensi (temuan)
yang selama ini didapatkandapat dikomersialisasikan oleh industri.2. Ruang
LingkupKomoditas penelitian pertanian dan pangan yang dipilih
merupakankomoditas yang sangat dinilai sangat stratejik bagi peningkatan daya
saingdan kemandirian bangsa. Komoditas yang dimaksud antara lain adalahtanaman
pangan, perkebunan, sayuran dan buah2an tropika danpeternakan.
Tujuan1. Menumbuhkembangkan budaya penelitian yang menghasilkantemuan (invensi) prospektif di pasaran dan baik dikembangkanmenjadi produk industrial yang dapat diproduksi berbudaya penelitian2. Mewujudkan inovasi teknologi (membawa invensi ke market) berupakerjasama sinerji berkelanjutan antara perguruan tinggi sebagailembaga penelitian dan industri sebagai lembaga manufaktur melaluipenyeimbangan tarikan pasar dan dorongan teknologi.3. Mendorong berkembangnya sektor riil berbasiskan produk-produk hasilpenelitian dan pengembangan dalam negeri sendiri untukmenumbuhkan kemandirian perekonomian bangsa.
Tujuan1. Menumbuhkembangkan budaya penelitian yang menghasilkantemuan (invensi) prospektif di pasaran dan baik dikembangkanmenjadi produk industrial yang dapat diproduksi berbudaya penelitian2. Mewujudkan inovasi teknologi (membawa invensi ke market) berupakerjasama sinerji berkelanjutan antara perguruan tinggi sebagailembaga penelitian dan industri sebagai lembaga manufaktur melaluipenyeimbangan tarikan pasar dan dorongan teknologi.3. Mendorong berkembangnya sektor riil berbasiskan produk-produk hasilpenelitian dan pengembangan dalam negeri sendiri untukmenumbuhkan kemandirian perekonomian bangsa.
Indikator Kemajuan PenelitianRAPID dirancang untuk jangka waktu maksimal 3 tahun. Evaluasi tahunanyang dilakukan untuk bidang pertanian dan pangan mengacu padaindikator kemajuan RAPID sebagai berikut:Tahun I • Model Proses dan produk teknologi, Rancangan Sistem,Pilot Plan dari produk• Bisnis Plan,• Publikasi dan/ atau HKITahun II • Prototipe Produk• Publikasi dan/ atau HKI• Prospek PemasaranTahun III • Produk yang dihasilkan proses produksi• Publikasi dan/ atau HKI• Kinerja Pemasaran
MekanismePengusul adalah kelompok peneliti dari perguruan tinggi dan mitra industri.Dalam program RAPID pihak mitra industri menjadi entry point dalampenyusunan proposal yang diusulkan oleh kelompok peneliti, dimana pihakkelompok penelitii mendukung atau mensuplai teknologi apa yangdiinginkan oleh mitra industri. Peneliti perguruan tinggi yang dapatmengusulkan:(1) Jurusan / departemen dan Fakultas atau lembaga/pusat penelitian,(2) Kerjasama antar perguruan tinggi;(3) Kerjasama perguruan tinggi dengan lembaga litbang departemenatau LPND.Pengusul harus mempunyai track record dan road map riset dan teknologiyang jelas terkait dengan bidang yang diajukan sesuai dengan Kerangka Acuan. Pengusul tersebut harus mengusulkan proposal RAPID melaluikelembagaan penelitian di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pengusul harus mampu menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi hasilprogram yang diusulkan memang yang tepat untuk mendukungpengembangan industri dan kelompok peneliti dari perguruan tinggi harusmampu menunjukkan manfaat dan keunggulannya.Mitra industri harus mampu menunjukan kebutuhan teknologi yangmemerlukan kerjasama penelitian dan harus mampu menunjukan prospekkomersial penggunaan teknologi. Mitra industri diperlukan bukan hanyauntuk produksi/penerapan hasil penelitian, tetapi juga mitra yang mampumemberikan pandangan untuk kesempurnaan dan meningkatkan dayasaing dalam penerapannya
Kesanggupan mitra industri dalam memberikan kontribusi pendanaan tunaidalam RAPID akan merupakan keharusan pengusul. Industri, baik industridalam negeri maupun industri mancanegara yang dijadikan mitra, haruslahindustri yang sehat dan memproduksi produk yang terkait dengan bidangRAPID yang diusulkan, dengan track record yang baik dalam produksi,pemasaran, dan manajemen, serta memiliki potensi spin of technology.Pengusul harus bersepakat mengenai peran dan kontribusi masing-masingdalam pelaksanaan RAPID yang diusulkan serta benefit yang akan diperolehdari hasil penelitian yang diusulkan. Kesepakatan ini perlu dituangkan dalambentuk tertulisPengusul harus dapat bersama-sama memanfaatkan jaringan relasi masingmasingsehingga membentuk cluster Pengembangan Teknologi, Produsendan pengguna yang secara bersama-sama dapat menggulirkanperekonomian melalui produk karya bangsa sendiri
VIII.
IPTEK
BIDANG INDUSTRI
Manusia
tidak dapat dipisahkan dari teknologi; teknologi terkandung didalam dirinya dan
didalam cara-cara hidupnya dalam masyarakat. Sebaliknya teknologi tidak dapat
terlepas dari manusia, teknologi itu hanya ada karena diciptakan oleh manusia.
Kemampuan berpikir manusia yang sistimatis, analitis, mendalam dan berjangka
panjang menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan melahirkan teknologi,
yaitu cara-cara berdasar ilmu untuk menghasilkan barang atau jasa. Manusia
memanfaatkan teknologi untuk menyempurnakan proses-proses nilai tambah yaitu
proses-proses merubah bahan mentah dan barang-barang setengah jadi menjadi
barang-barang jadi yang memiliki nilai yang lebih tinggi. Teknologi penting
karena merupakan penggerak utama proses nilai tambah tersebut. Sedangkan proses
nilai tambah itu sendiri merupakan proses kompleks yang berjalan terus menerus
dan hanya dapat dikatakan berhasil jika pemanfaatan mesin-mesin, ketrampilan
manusia, dan material sepenuhnya dapat diintegrasi oleh teknologi sehingga
menghasilkan produk barang dan jasa yang bernilai lebih tinggi dari nilai
material dan masukkan lainnya. Karena sifat integratif inilah maka dalam suatu
proses ekonomi apapun juga, teknologi merupakan unsur yang paling menentukan
dalam proses nilai tambah. Semakin effisien dan produktif proses-proses nilai
tambah, semakin meningkat taraf hidup masyarakatnya. Taraf hidup manusia yang
meningkat melahirkan cara-cara berpikir, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang
lebih maju lagi.
Sejarah
peradaban manusia selalu berkembang terus, tetapi dalam perjalanannya
masyarakat bangsa timbul dan tenggelam. Masyarakat dan budaya Hellenic, Aztec,
Mesopotamia hilang; kerajaan besar Ottoman dan Austro-Hongaria yang runtuh baru
70 tahun yang lalu, sekarangpun banyak yang tidak mengenalnya; bangsa Amerika
dan Jepang baru tumbuh dalam 100 tahun ini, sedangkan kerajaan besar Inggris
sedang diambang senja. Kita juga mengenal jaman-jaman kejayaan kerajaan
Majapahit, Sriwijaya dan lain-lain. Berbagai pendekatan dicobakan untuk
menjelaskan apa yang menyebabkan masyarakat bangsa surut dan tenggelam dan apa
yang membuatnya tumbuh dan kuat. Pendekatan budaya dan agama, geografi,
kemeliteran, sumberdaya alam membuahkan berbagai konsepsi, akan tetapi satu
yang berlaku umum adalah bahwa kemampuan inovasi dan kemampuan melakukan
akumulasi secara sistematik dari inovasi itu merupakan prasyarat kekuatan.
Beberapa contoh pemanfaatan iptek
dalam bidang industri
1.
-Transportasi: IPTEK sebagai alat ukur
besar dan lebar jalan serta seberapa jauh sebuah jalan harus di buat... masalah
jalan bukan hal kecil, karena perlu pengukuran yang detail dan kerja lapangan
yang benar, belum lagi sarana yang di gunakan sebagai alat bantu pembuatan
jalan tersebut.. seperti traktor, aspal dan batu kerikil sebagai media.
2.
-Kesehatan: IPTEK dalam bidang kesehatan
untuk sarana pembantu dokter, biasanya berupa mesin operasi teknologi canggih
laser,x-ray,dll/alat bantu pengobatan lainnya yang memerlukan teknologi
canggih.
-Ekonomi: IPTEK dalam hal ekonomi sangat membantu di bidang penataan sitem produksi dan keuangan, seperti pabrik yang selalu mengadakan tes uji untuk sebuah produk yang di jualnya.. lalu proses pembuatan barang yang memerlukan alat berat berteknologi tinggi agar dapat membuat proses produksi masal.
3.
-Kebudayaan: IPTEK di dalam kebudayaan
artinya menjaga suatu budaya dengan kemampuan pembelajaran seni, dalam hal
melestarikan suatu budaya agar tidak hilang/diklaim oleh negara lain,
regenerasi dalam hal ini sangat penting karena budaya turun temurun hanya di
ajarkan melalui kerabat seperti halnya warisan.
4.
-Industri: IPTEK dalam hal industri
tidak jauh berbeda dengan IPTEK dalam bidang ekonomi, dalam hal industri, iptek
terdapat dalam proses pembuatan suatu produk industri agar menjadi nilai uang.
5.
-Hankam: IPTEK dalam hal hukum yaitu
dimana badan hukum dapat berjalan sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
6.
-Politik: IPTEK dalam bidang politik
berlaku untuk mengatur jalannya pemerintahan di negara, tanpa adanya iptek,
suatu negara tidak akan berkembang. alias berjalan di tempat.
Dari
kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positif dan negatifnya antara
lain:
Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi
Terjadinya
industrialisasi
Produktifitas
dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dan aspek teknologi industri maupun
pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara
besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di
masa depan, dampak perkembangan teknologi komputer di dunia industri akan
semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
Persaingan
dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi,
akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang
diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan
adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan
pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang
berubah tersebut.
Terjadinya
pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan
Sifat
konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan.
Konsumtif,
boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant
IX.
IPTEK
BIDANG KESEHATAN
Pengetahuan
bidang kedokteran berkembang pesat pada abad ke-20, khususnya setelah
selesainya Perang Dunia II. Salah satu bentuk dari perkembangan itu yakni
dengan ditemukannya beberapa peralatan medis. Hal ini merupakan awal dari
teknologi yang semakin canggih hingga saat ini.
Seorang
insinyur Amerika Wilson Greatbatch sedang mengerjakan sebuah alat yang merekam
detak jantung yang tak beraturan, ketika memasukkan jenis resistor yang salah
ke dalam temuannya. Sirkuit tersebut berdenyut, lalu diam, lalu berdenyut lagi,
yang mengarahkan Greatbatch untuk membandingkannya dengan denyut jantung
manusia dan jadilah dia menemukan alat pacu jantung pertama di dunia yang bisa
ditanamkan dalam tubuh pasien. Sebelum versi yang bisa ditanam digunakan pada
manusia dari tahun 1960 dan seterusnya, alat pacu jantung bersifat eksternal
yang ditemukan oleh Paul Zoll pada tahun 1952.
Ukurannya
kurang lebih sama dengan sebuah televisi dan mengirimkan aliran listrik ke
dalam tubuh pasien yang sering membuat kulit terbakar. Greatbatch juga
meneruskan membuat baterai lithium-iodide untuk menjalankan alat pacu jantung
buatannya. Meskipun demikian, menurut data resmi WTO penyakit jantung masih menempati
peringkat pertama penyebab kematian di dunia.
Sejak akhir abad ke-19, para dokter telah menggunakan peralatan untuk melihat bagian dalam telinga pasien serta berbagai tempat tersembunyi lainnya. Peralatan endoskoi modern yang lebih fleksibel pertama kali dibuat oleh Basil Hirschovitz pada tahun 1957 menggunakan serat optik untuk mencapai bagian yang lebih dalam dengan lebih nyaman. Peralatan ini dapat lebih tepat mendiagnosa adanya penyakit atau ketidakberesan dalam tubuh manusia.
Sinar X ditemukan pada tahun 1895 oleh seorang Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen. Gambar sinar X pertama yang diambil oleh Rontgen adalah gambar tangan istrinya, Albert von Kolliker. Kemudian pada tahun 1972, Godfrey Hounsfield berhasil membuat sebuah scanner yang menggunakan sinar x dengan intensitas lemah untuk menghasilkan suatu gambar daignosa. Scanner ini lebih aman daripada sinar x dan pada saat ini penggunaannya meningkat.
Perkembangan dunia kedokteran pada abad ke-20 juga ditandai denagn penemuan berbagai macam penyakit baru yang belum dikenal sebelumnya. Namun kadangkala penemuan sebuah penyakit baru tidak diimbangi dengan penemuan obat atau sistem penyembuhannya.
Di
antara penyakit-penyakit tersebut yang sempat menjadi isu global adalah :
1. AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS)
adalah
sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan
lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara.
Kini
AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta
orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO
memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit
ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim
telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005
saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari
jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana.
Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan
parahnya infeksi HIV,
namun
akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles.
Dua spesies HIV yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun.
Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada. Hari AIDS sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
2.Antraks
Panyakit antraks yang disebut juga sebagai radang limpa, radang kura, miltbrand, miltvuur, splenic fever adalah zoonosis yang akut, umumnya bersifat sepsis dan fatal.
Penyebab penyakit adalah Bacillus anthracis yang berben¬tuk batang dengan ujung persegi dan tajam, berpasang-pasangan ataupun berantai. Basilus ini bersifat aerob, Gram positif, tidak motil, berkapsul, tahan asam dan membentuk spora. Spora antraks ini akan terbentuk bila O2 berlebihan dan dapat bertahan di lingkungan selama 25 sampai 30 tahun. Selain itu, penyebab penyakit ini tahan pembekuan cepat pada -72 °C, tahan desinfektan dan panas. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.
Antraks
biasa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksposan pekerjaan kepada
hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau memakan
daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi
bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit, misalnya kulit
atau bulu yang dikeringkan. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus
manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap
antraks.
Penyakit ini telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan kejadian pada manusia sejak zaman Romawi telah diketahui penyebabnya yaitu karena konsumsi daging dari hewan yang terkena serangan penyakit antraks. Di Indonesia penyakit ini merupakan zoonosis penting kedua setelah rabies dan telah diketahui adanya sejak tahun 1884 di Teluk¬betung (nama sekarang: Bandarlampung).
Antraks dilaporkan terjadi di hampir seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang seperti di Inggris, Perancis, Jerman, Siberia, Iran, Tibet, Cina, India, Arabia, Amerika Selatan, beberapa negara Afrika, Australia, Jepang dan Indonesia.
3.FluBurung
Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkit burung dan mamalia. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtype yang dicirikan dari adnya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 variasi H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtype H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
Sebenarnya
kasus flu burung telah muncul sejak tahun 1878 di Italia, dimana pada saat itu
banyak ditemukan unggas yang mati mendadak. Namun penyebab matinya unggas
tersebut baru diketahui pada tahun 1955 yang ternyata adalah virus influenza.
Pada awalnya virus ini dikenal tidak berbahaya karena tidak dapat menyerang
spesies lain termasuk manusia karena perbedaan jenis reseptor virus, namun
setelah ditemukan bahwa flu yang menyerang unggas ini juga menyerang 2 anak
laki-laki pada tahun 1997 di Hongkong dan menyebar ke seluruh Asia, serentak
kasus flu burung menjadi pandemik yang mengkhawatirkan semua pihak di
dunia.
Tiongkok, lagi-lagi ditunjuk sebagai Negara tempat asal muasal dimana virus yang menyerang unggas ini dapat bermutasi menyerang manusia. Propinsi Guandong diketahui merupakan sumber asal timbulnya keturunan virus Flu burung paling ganas yang kemudian menyebar secara internasional. Penemuan ini dihasilkan dari penelitian yang mencari rentetan genetik virus yang disimpan dalam Bank gen, sebuah akses umum yang menyimpan sumber data informasi genetika. Dari hasi kerangka model pohon, diketahui virus dari Tiongkok merupakan versi dasar virus yang diteliti dan diambil dari beberapa kasus flu burung di seluruh dunia. Besarnya peternakan unggas di Tiongkok dan minimnya pengetahuan serta kedekatan jarak antara tempat tinggal peternak dan kandang menjadi salah satu faktor yang memicu cepatnya mutasi dan penyebaran virus ini.
Propinsi lainnya yang diduga menjadi daerah tempat penyebaran virus lain adalah propinsi Qinghai yang berada di sebelah barat laut Tiongkok. Penyebaran virus ini sangat cepat terutama di Negara-negara sekitar seperti Indochina, India, Asia Tenggara dan juga benua Eropa. Namun di Negara-negara tersebut virus mematikan H5N1 terbukti tidak menyebar kemana-mana dan hanya menjangkiti daerah tersebut.
Virus flu burung dapat dengan mudah tersebar dan untuk wilayah dimana terdapat banyak peternakan unggas resiko terjangkit penyakit ini menjadi lebih besar. Penyebarannya dari Negara satu ke Negara lainnya diketahui disebarkan oleh migrasi burung liar dimana virus berpindah dari tetesan sekresi burung yang terinfeksi yang mengenai peternakan unggas komersial dan juga lingkungan disekitarnya. Resikonya menjadi lebih besar bilamana peternakan tersebut berada di alam terbuka dimana burung liar atau unggas domestik dapat dengan mudah bergabung dan mencemari sumber air/makanan dengan tetesan sekresi yang terinfeksi virus flu burung. Selain itu pasar burung yang becek serta kondisi sanitasi yang tidak baik dapat menjadi kondisi yang pas untuk penyebaran penyakit.
Virus yang hidup dalam tubuh burung yang terinfeksi dikeluarkan dalam jumlah yang besar lewat tetesan sekresi burung yang dapat mencemari debu dan tanah tempat mereka singgah atau tinggal. Virus itu kemudian berterbangan di udara dan dihirup oleh burung lain sehingga menyebabkan burung tersebut terinfeksi. Virus ini juga dapat terbawa oleh kaki dan badan hewan serta tubuh serangga yang berfungsi sebagai perantara penyebaran.
Tikus dan lalat serta hewan yang tinggal di tempat yang kotor merupakan vector mekanis utama penyebaran virus flu burung. Pada manusia, virus dapat disebarkan saat manusia bersentuhan dengan sekresi burung yang terinfeksi. Virus dapat menempel di peralatan, kendaraan, pakan dan kandang serta pakaian yang nantinya berpindah dari satu lahan peternakan ke yang lain. Virus yang menempel ini dapat menginfeksi manusia saat tidak sengaja menghirup atau tertelan ke dalam tubuh.
Virus ini juga masih dapat hidup dalam daging unggas yang tidak dimasak dengan benar dan menginfeksi manusia kala memakan daging yang mengandung virus tersebut. Virus flu burung dapat hidup pada suhu dingin, dan kotoran yang terkontaminasi selama 3 bulan. Virus dapat bertahan dalam air selama 4 hari dengan suhu 22 derajat celcius dan lebih dari 30 hari di suhu 0 derajat. Dalam 1 gram kotoran yang terkontaminasi, terdapat virus yang dapat menyerang 1 juta burung.
Flu burung menyebar dari satu Negara ke Negara lainnya melalui perdagangan hewan ternak yang masih hidup, migrasi burung dan burung air. Infeksi virus yang dibawa oleh mereka hanya menyebabkan pengaruh yang kecil bagi tubuh mereka tapi dapat dengan mudah ditularkan melalui tetesan sekresi sekali saja dalam penerbangan yang sangat jauh.
Di Indonesia, pada rentang jarak antara bulan Oktober 2003 hingga Februari 2005, virus flu burung telah merenggut nyawa 60 orang dan mematikan 14,7 juta ekor ayam. Penyebarannya di Indonesia ditengarai diawali dari kabupaten Indramayu dimana di kabupaten tersebut kerap menjadi lalu lintas migrasi jutaan burung terutama saat perpindahan musim. Kepulauan rakit, yaitu pulau Rakit Utara, Pulau Gosong, dan Pulau Rakit Selatan adalah tempat beristirahatnya burung-burung dari Australia dan Eropa yang bermigrasi.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Penanganan medis msupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. Di antara anti virus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramiadase (neuramidasi inhibitor), antara lain Ostamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari anti virus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.
BAB
III
MENERAPKAN
IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
X.
MERENCANAKAN
PENGGUNAAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Contoh
IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup sebenarnya banyak, contohnya iptek
dalam penggunaannya dalam kesehatan, dll. Dalam bagian ini, akan di bahas
secara lebih khusus tentang contoh iptek dalam pengelolaan lingkungan hidup
secara detail. Dibawah ini adalah sebagian contoh iptek dalam pengelolaan
lingkungan hidup :
1. Iptek
Dalam Pembuatan Biopori
Yang
dimaksud dengan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk
akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti rayap, akar tanaman,
cacing dan hewan tanah lainnya.
Tanah
yang jumlah bioporinya banyak, kemampuan menyerap airnya tinggi sehingga dapat
mengurangi aliran air di atas permukaan tanah dan memperkecil peluang
terjadinya banjir.
Untuk
meningkatkan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang-lubang
vertikal ke dalam tanah (lubang resapan biopori). Selanjutnya lubang resapan
biopori tersebut diisi dengan bahan-bahan organik, seperti sampah-sampah
organik rumah tangga, daun-daun dan sejenisnya. Bahan-bahan organik ini dapat
menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitasnya dapat
meningkat. Dan dari peningkatan aktifitas organisme di dalam tanah ini, maka
biopori akan semakin banyak terbentuk.
Tempat-tempat
yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi lubang resapan biopori diantaranya:
dasar saluran air, pinggiran taman atau di sekitar pohon.
2. Iptek
Dalam Pembuatan Bahan Briket Kertas
1. Limbah Kertas
|
||
a.
|
Limbah kertas direndam selama paling
sedikit 8 jam, fungsinya untuk melunakkan kertas agar mudah hancur/halus
(kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
|
|
b.
|
Masukkan ke dalam blender (berikut
airnya) dan blender hingga halus (jangan terlalu halus).
|
|
c.
|
Peras bubur kertas hingga kandungan
air sangat minim.
|
|
2.
|
Limbah Daun Kering
|
|
a.
|
Daun kering dijemur agar diperoleh
kondisi daun yang benar-benar kering.
|
|
b.
|
Daun kering ditumbuk hingga
hancur/halus (kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
|
|
c.
|
Ayak tumbukan daun kering, agar
diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
|
|
3.
|
Limbah Sekam Padi
|
|
a.
|
Sekam padi dijemur hingga kering.
|
|
b.
|
Ditumbuk hingga hancur/halus
(kebutuhan bahan sesuai dengan perbandingan).
|
|
c.
|
Ayak tumbukan sekam padi, agar
diperoleh ukuran yang merata (ayakan berukuran 0,85 mesh).
|
|
4.
|
Kanji
|
|
a.
|
Larutkan kanji ke dalam air (ukuran
air disesuaikan).
|
|
b.
|
Panaskan larutan kanji tersebut
hingga mengental dan menyerupai lem.
|
|
5.
|
Campukan point 1 s/d 4, hingga
merata.
|
|
6.
|
Cetak campuran tersebut ke dalam
cetakan.
|
Membuat
Cetakan Briket
1.
|
Potongan peralon diameter 3 inchi
(dim) sepanjang 7 cm atau 10 cm (sebagai cetakan briket).
|
2.
|
Potong tongkat diameter 2,5-5 cm
sepanjang 30 cm. Tongkat ini digunakan sebagai penekan adonan briket yang
telah dimasukkan ke dalam cetakan.
|
Membuat
Briket
1.
|
Isi cetakan briket dengan adonan
briket hingga penuh.
|
2.
|
Tekan/padatkan adonan briket tersebut
sepadat-padatnya.
|
3.
|
Keluarkan briket basah dari cetakan.
|
4.
|
Jemur hingga kering (memerlukan waktu
2 – 4 hari, tergantung pada panasnya sinar matahari).
|
Warna nyala api.
|
||
2.
|
Lamanya nyala api (untuk briket 0,5 kg).
|
|
3.
|
Menyimpulkan dari kegiatan yang telah mereka
lakukan kemudian dampaknya pemanfaatan limbah kertas bekas, daun kering, dan
sekam padi terhadap:
|
|
a.
|
Ketersediaan bahan bakar non fosil.
|
|
b.
|
Program pemerintah berkenaan dengan energy
terbarukan.
|
|
c.
|
Pemanasan global (menjaga kelestarian lingkungan.
|
Catatan
Setelah semua menjadi briket siap pakai, siswa diminta untuk melakukan uji coba pembakaran briket (ukuran 0,5 kg), kemudian dilanjutkan pengamatan dalam hal
Setelah semua menjadi briket siap pakai, siswa diminta untuk melakukan uji coba pembakaran briket (ukuran 0,5 kg), kemudian dilanjutkan pengamatan dalam hal
XI.
PERILAKU
YANG HARUS DIUPAYAKAN DALAM PERANAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Apa saja yang harus kita lakukan untuk menjadi seorang
yang Sadar Lingkungan? Beberapa hal-hal kecil yang dapat kita dilakukan, antara
lain :
KURANGI CO2 DAN PENCEMARAN UDARA
• Hemat energi, dengan cara : Untuk jarak dekat :
berjalan kaki atau naik sepeda ; Untuk jarak jauh : naik mobil beramai-ramai
atau menggunakan kendaraan umum atau tidak kemana-mana jika tidak perlu
• Mendukung upaya penggunakan energi alternatif dan
terbarukan
• Mendukung penghapusan bensin bertimbal
• Menjaga kesehatan ban dan merawat mesin mobil secara
teratur (mengurangi 10 kg COz di atmosfir).
• Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis.
Setiap mengurangi 10% sampah saja, kamu sudah mengurangi 600 kg C02
• Gerakan menanam. Satu pohon bisa menghisap 1 ton COZ
sepanjang hidupnya.
• Membiarkan hewan yang membantu proses penyerbukan tetap
hidup.
• Hemat listrik, Matikan lampu dan alat elektronik sama
sekali ketika tidak sedang digunakan dan kamu akan menghemat ribuan kg CO2 per
tahun. Pada, posisi stand-by, listrik tetap mengalir.
• Berhenti merokok dan menerapkan pola hidup sehat
• Mengelola sampah dengan baik dan tidak melakukan
pembakaran sampah
• Menggunakan produk yang ramah lingkungan dan non CFC
KURANGI SAMPAH
• Hemat kertas Tahukan anda bahwa : Menghemat 1 ton
kertas = menghemat 13 pohon besar, 400 liter minyak, 4100 Kwh listrik dan
31.780 liter air, dan 1 kg kertas yang digunakan kedua sisinya dan digunakan
sebagai amplop dapat mencegah pelepasan COZ sebanyak 2,5 kg dan mengurangi
pemanasan global. Menghemat kertas juga berarti mengurangi limbah cair yang
harus dikelola dan dibuang ke lingkungan serta mengurangi gas metan yang timbul
akibat pengelolaan limbah cair . Pada saat ini, bahan baku kertas sudah sulit
diperoleh sehingga perlu upaya penghematan dalam penggunaannya.
• Kurangi pembelian barang dan penggunaan barang yang
tidak dibutuhkan dan tidak terlalu penting
• Pemilahan sampah di rumah (organik dan non organik)
• Daur ulang sampah rumah tangga menjadi kompos dan mendukung
gerakan menanam
• Berkreasilah dengan sampah/ barang yang dapat digunakan
kembali (plastik, kertas, kaleng, kain perca, dll)
• Pilihlah produk dengan kemasan minimal.
• Bawalah tas belanja sendiri dan hindari kantong plastik
HEMAT AIR
• Tutup kran air dengan rapat. Saat cuci piring atau
sikat gigi, buka kran hanya saat membilas.
• Hemat air untuk mandi (pilih shower daripada bathtub)
• Pilih satu gelas untuk tempat minum Anda setiap hari.
• Cucilah barang di bak cuci piring/ember berisi air
daripada di kran yang mengalir.
• Gunakan air hujan/bekas cucian untuk menyirami
kebun/taman
Terakhir, dan tak kalah pentingnya adalah : Menularkan
prilaku - prilaku di atas kepada keluarga, tetangga dan teman-teman agar mereka
juga menjadi manusia yang juga Sadar Lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
XII.
KESIMPULAN
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh
keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan
jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti
penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan
lain-lain.
Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan Ilmu
Pengetahuan, Perkembangan Teknologi memang sangat diperlukan.
Kita sangat sadar sekali bahwa kemajuan teknologi saat ini banayak memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia dalam berbagai bidang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
Jadi sangat perlu sekali pembelajaran atau pengetahuan tentang teknologi yang harus diterapkan sejak dini. Karena kita mengetahui dampak dari teknologi jika digunakan terus-menerus dan berlebihan yang berdampak negatif sangat tinggi.
XIII.
SARAN
Sebaiknya PLH dijadikan pedoman
untuk melestarikan lingkungan dunia ini .
0 komentar:
Posting Komentar