A.
Pendahuluan
I.
Latar Belakang
Dalam fisika, benda
hitam (black body) adalah obyek yang menyerap
seluruh radiasi yang jatuh kepadanya. Tidak
ada radiasi yang dapat keluar atau di pantulkannya. Namun
demikian, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah
juga memancarkan seluruh panjang gelombang energy yang mungkin,
karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat diukur.
Meskipun
namanya benda hitam, dia tidaklah harus benar-benarhitam karena dia juga
memancarkan energi.
Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik
yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda
hitam dengan suhu di bawah sekitar 700 kelvin hampir semua energinya
dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit
dalam panjang gelombang tampak.
Semakin
tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan dalam panjang
gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.
Istilah
"Benda Hitam" pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert
Kirchhoff pada tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh benda
hitam disebut radiasi benda hitam.
Jika
kita memperhatikan besi saat disambung (dilas).
Bagian besi yang akan disambung harus
dipanaskan terlebih dahulu. Saat dipanaskan, besi tampak kemerahan.
Kemudian jika terus dipanaskan akan tampak warna cahaya yang dipancarkan oleh
besi menjadi kebiruan. Mengapa demikian? besi yang dipanaskan memancarkan
energi atau gelombang elektromagnetik yang dapat berupa cahaya tampak. Pancaran
energi suatu benda karena pengaruh suhunya disebut radiasi termal. Radiasi
termal selalu ada pada setiap benda, akan tetapi tidak semua radiasi termal
tersebut dapat dilihat oleh mata.
Benda
ada yang mudah menyerap radiasi, ada pula yang mudah memancarkan
radiasi dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi yang
diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut sebagai
benda hitam. Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga dengan celah bukaan
yang sangat kecil. Jika ada radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang,
radiasi tersebut akan dipantulkan berulang-ulang oleh dinding dalam rongga
sehingga terserap habis energinya.
Tidak
ada radiasi yang terpantul memancarkan keluar lubang karena lubang sangat
kecil-kecil. Jadi, rongga berlubang kecil ini berkelakuan sebagai benda hitam karena
dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya. Demikian pula jika rongga ini
memancarkan radiasi, tak ada radiasi yang kembali ke rongga. Dengan
demikian, rongga juga akan memancarkan seluruh energi yang dikeluarkannya.
II.
Dasar Teori
Teori kuantum diawali
oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama kali
diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam
Fisika, benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu
menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang
diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang
cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu,
dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori
dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi
yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur.
Temperatur benda hitam itu
sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan
hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat
sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam,
semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai
dari panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.
Meskipun namanya benda hitam,
objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat
mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda
itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda
hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik
yang dipancarkannya.
Dalam percobaan Fisika
sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda hitam adalah
radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan
pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang
gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang
masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali serta
semua energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali sebagai
radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga.
Lubang pada rongga inilah yang
merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus
naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya,
sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan
ini dinamakam dengan setimbang termal (setimbang termodinamik).
Dari data eksperimen terhadap radiasi benda hitam, diperoleh bahwa
spektrum radiasi benda hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat
kebersinaran (intensitas radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat.
Pada suhu tertentu, intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah
hingga mencapai maksimum pada panjang gelombang tertentu.
III.
Tujuan
Mengetahui apa itu radiasi benda hitam
Mengetahui mekanisme terjadinya radiasi oleh benda hitam
Mengetahui faktor penyebab radiasi benda hitam
Mengetahui dampak radiasi benda hitam
Mengetahui aplikasi radiasi benda hitam untuk kehidupan
B.
ISI
IV.
Konsep
Dalam fisika, benda hitam (bahasa Inggris black body) adalah obyek yang menyerap
seluruh radiasi
elektromagnetik yang
jatuh kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar ataudipantulkannya. Namun
demikian, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga
memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat
diukur.
Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah
harus benar-benar hitam karena dia juga memancarkan energi.
Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada
suhu benda hitam tersebut. Benda hitam dengan suhu di bawah sekitar 700 Kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam panjang
gelombang tampak. Semakin
tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan
dalam panjang gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.
Istilah "benda hitam" pertama
kali diperkenalkan oleh Gustav
Robert Kirchhoff pada
tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam
disebut radiasi benda hitam.
V.
Hukum-Hukum
1)
Hukum
Stefan-Boltzmann Intensitas Radiasi Benda HitamEnergi radiasi setiap detik
per satuan luas disebut sebagai intensitas radiasi yang diberi lambang I.
Kemampuan sebuah benda untuk menyerap radiasi kalor berkaitan dengan
kemampuannya untuk memancarkan radiasi. Benda hitam merupakan penyerap dan
pemancar radiasi terbaik. Energi persatuan luas dan persatuan waktu atau
intensitas radiasi total yang dipancarkan oleh benda hitam dari seluruh
spektrum energi yang dipancarkan dapat dinyatakan dengan hukum
Stefan-Boltzmann, yang dituliskan sebagai berikut.
I = e s T4………………………………………………………………...........………………. (1)dengan e adalah koefisien emisivitas yang memiliki
nilai antara 0 dan 1. Untuk benda hitam sempurna, e = 1. Adapun s adalah tetapan Stefan-Boltzmann besarnya 5,67 x
10-8 Wm-2K-4 dan T adalah suhu mutlak benda dalam satuan kelvin (K). Dari persamaan
(1) dapat ditentukan satuan intensitas radiasi (I) adalah watt
meter-2(Wm-2).Nilai emisivitas (e) berbeda-beda untuk tiap jenis dan keadaan
permukaan bahan. Dengan demikian, intensitas radiasi termal bahan yang berbeda
pada temperatur yang sama akan berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya
intensitas radiasi pada tempetatur 2000 K untuk permukaan datar halus bahan
Tungsten adalah 23,5 W/cm2.
Sedangkan untuk Molibdenum, intensitas radiasinya 19,2 W/cm2. Intensitas
radiasi ini makin besar jika keadaan permukaan semakin kasar.
Energi Radiasi Benda HitamJika luas seluruh permukaan benda diketahui,
energi per satuan waktu atau daya yang dipancarkan oleh benda tersebut dapat
dihitung dengan persamaan berikut.
P = I A =
e s T4 A……………………………………......……………(2)A adalah luas
permukaan benda dengan satuan m2. Dari
persamaan (2) dapat ditentukan bahwa daya P yang dipancarkan memiliki satuan
watt (W).Jadi, energi total yang dihasilkan oleh permukaan benda hitam dalam
selang waktu t sekon menjadi
W = P t =
e s T4 A t…………………………………….......…………(3)Energi total W
yang dipancarkan benda memiliki satuan watt sekon atau joule.Jika diketahui
suhu benda T dan suhu lingkungan T0, benda akan memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya besarnya radiasi kalor yang
dipancarkan atau yang diserap oleh benda terhadap lingkungannya lingkungannya
akan memenuhi persamaan berikut:
I = e s
(T4-T04)…………………………………......………………….(4)Jika suhu benda T lebih besar daripada suhu lingkungan T0,benda akan
memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya, jika suhu benda T lebih kecil daripada
suhu lingkungan T0, benda akan menyerap radiasi kalor.
2)
Pergeseran Wien Dengan meninjau kembali sebuah
lubang pada kotak berongga yang diasumsikan sebagai benda hitam. Jika
kotak dipanaskan, atom-atom pada dinding kotak akan menyerap energi panas dan
bergetar. Atom-atom yang bergetar ini akan berlaku sebagai osilator harmonik
yang menimbulkan gelombang elektromagnetik. Setiap gelombang yang ditimbulkan
oleh osilator akan dipantulkan bolak-balik oleh dinding kotak dan membentuk
gelombang berdiri. Kejadian ini hampir sama dengan proses terbentuknya
gelombang berdiri pada tali yang digetarkan.Suatu gelombang elektromagnetik
terdiri atas spektrum gelombang-gelombang dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda. Para fisikawan meneliti intensitas radiasi untuk panjang
gelombang tertentu. Alat yang digunakan dalam percobaan tersebut didasarkan
pada prinsip penguraian cahaya (dispersi) oleh prisma menjadi spektrumnya.
Ketika
temperatur berkurang, puncak dari kurva radiasi benda hitam bergerak ke
intensitas yang lebih rendah danpanjang gelombang yang lebih panjang. Grafik radiasi benda hitam ini
dibandingkan dengan model klasik dari Rayleigh dan Jeans.
|
Radiasi yang dipancarkan benda hitam dilewatkan melalui celah agar diperoleh berkas gelombang yang sempit. Gelombang tersebut kemudian terdispersi menurut panjang gelombang masing-masing. Untuk mengukur intensitas dan panjang gelombang setiap spektrum, digunakan detektor yang dapat digeser menurut sudut deviasi berkas gelombang terdispersi. Percobaan tersebut dilakukan berulang pada suhu benda hitam yang berbeda.Dari percobaan yang dilakukan pada beberapa suhu yang berbeda tersebut maka didapat bahwa intensitas radiasi yang dipancarkan benda hitam pada suhu tertentu ditunjukkan oleh grafik yang selalu berbentuk garis lengkung. Intensitas radiasi maksimun terjadi pada panjang gelombang tertentu. Dan luas daerah yang dibatasi oleh garis lengkung dan sumbu panjang gelombang menunjukkan intensitas radiasi total I.
Dari grafik hasil percobaan menunjukkan bahwa jika suhu dinaikkan, intensitas radiasi akan meningkat dan dalam setiap nilai suhu ada panjang gelombang yang memiliki nilai maksimum, yakni lmaks. Terlihat pula pada grafik bahwa jika suhu berubah, lmaks akan mengalami pergeseran. Semakin tinggi suhu, intensitas lmaks semakin bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Gejala pergeseran intensitas cahaya lmaks pada radiasi benda hitam disebut Pergeseran Wien. Wien juga menemukan bahwa hasil kali antara intensitas pada lmaks dan suhu mutlak merupakan suatu bilangan konstan.
lmaks T =
konstan……………………………....………………(5)Bilangan konstan pada pada perumusan
Hukum Pergeseran Wien disebut Konstanta Wien dengan nilainya yaitu 2,898 ×〖10〗^(-3)
3)
Perumusan Rayleigh dan JeansKurva yang didapatkan
dari percobaan sebelumnya merupakan hasil yang empiris, yakni diperoleh dan
disimpulkan sebagai hasil pengamatan atau percobaan. Pada masa itu para ilmuwan mencoba mencari
penjelasan atas kenyataan empiris tersebut.
Pada masa
tersebut pula dua ilmuwan, yakni Lord Rayleigh (1842-1919) dan Sir James
Hopward Jeans (1877-1946) mencoba menggunakan teori kinetik gas dalam fisika
klasik untuk mengolah hasil empiris tersebut.Menurut fisika klasik mengenai
ekuipartisi energi, energi rata-rata setiap derajat kebebasan pada suhu T
adalah ½ kT. Maka energi total untuk setiap getaran gelombang menjadi kT,
dengan k adalah tetapan Stefan-Boltzmann.
Meskipun
mustahil untuk dapat menghitung besarnya kecepatan setiap partikel gas dalam
suatu ruang, teori maxwell dapat mengaitkan kecepatan setiap partikel tersebut
terhadap banyaknya partikel di dalam suatu kotak dan dijabarkan melalui kurva
distribusi Maxwell. Disini Rayleigh-Jeans melihat bahwa kurva yang dijabarkan
oleh maxwell serupa dengan hasil yang diperoleh pada intensitas spektrum
radiasi kalor Karena sebaran energi kinetik diwakili oleh sebaran kecepatan
karena energi kinetik dapat dinyatakan dalam kecepatan.
Oleh karena
itu mereka beranggapan bahwa ada kemiripan antara sifat panas benda dan radiasi
kalor.Berdasarkan prinsip ekuipartisi energi, persaman matematis yang
didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans menunjukkan bahwa untuk l yang membesar, intensitas akan semakin kecil dan
jika l mendekati tak hingga maka intensitas akan
mendekati nol. Hal ini sesuai dengan hasil empiris untuk l yang besar. Akan tetapi hasil matematis yang
didapatkan mereka untuk l yang mengecil, intensitas akan membesar. Bahkan
intensitas akan menuju tak hingga jika l mendekati nol. Hal ini sangat menyimpang
dari hasil empiris yang menunjukkan bahwa intensitas akan mendekati nol jika l mengecil.
Penyimpangan
persamaan Rayleigh-Jeans yang sangat jauh ini selanjutnya diberi istilah
katastropi ultraviolet karena l yang kecil berada dalam wilayah panjang
gelombang ultraviolet. Hal tersebut disebabkan mereka beranggapan bahwa
energi yang dimiliki oleh setiap spektrum gelombang bersifat kotinu. Artinya,
energi gelombang dapat memiliki sembarang nilai dalam batas yang ditentukan.
Sehingga didapatkan nilai energi yang mungkin dengan jumlah yang tak terhingga.
Dan anggapan tersebut menghasilkan suatu fungsi yang mengakibatkan
ketidaksesuaian dengan hasil eksperimen pada panjang gelombang pendek.
4)
Teori Max PlanckKegagalan teori Rayleigh-Jeans
mendorong seorang fisikawan jerman Max Planck (1858-1947) untuk mencoba
melakukan pendekatan lain.Planck menyadari pentingnya untuk memasukkan konsep
energi maksimum dalam perhitungan teoritis radiasi benda hitam. Menurut Planck,
energi yang diserap atau yang dipancarkan oleh getaran-getaran yang timbul di
dalam rongga benda hitam merupakan paket-paket atau kuanta. Besarnya energi
setiap paket merupakan kelipatan bilangan asli dari hf dengan h adalah tetapan
Planck yang besarnya 6,63 x 10¬¬¬-34 Js dan f adalah frekuensi paket energi.
Secara matematis, perumusan Planck dapat dituliskan menjadi
E =
nhf.........................................................................................(6)
dengan n adalah kelipatan bilangan
asli. Planck membuat aturan bahwa energi setiap modus getar tidak boleh lebih
dari energi rata-rata yang dimiliki radiasi (kT). Akan tetapi, karena energi yang mungkin dimilki oleh
modus getar nhf, berarti semakin tinggi frekuensi, semakin kecil kemungkinan
untuk tidak melebihi kT.
Hubungan kuantum Planck menunjukkan bahwa ekuipartisi energi dan setiap jenis getaran memiliki energi total yang berbeda-beda. Menurut Planck, teori klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam pada panjang gelombang pendek karena pada daerah itu kuanta energinya sangat besar sehingga hanya sedikit jenis getaran yang tereksitasi. Berkurangnya jenis getaran yang tereksitasi mengakibatkan getaran tertekan dan radiasi akan menurun menuju nol pada frekuensi yang tinggi. Oleh karena itu rumus Planck dapat terhindar dari catastropi ultraviolet.
Persamaan yang menujukkan besarnya energi per satuan luas yang dipancarkan oleh suatu benda hitam yang terdistribusi diantara berbagai panjangnya telah diturunkan oleh Max Planck pada 1900 dengan menggunakan teori kuantum, yaitu sebagai berikut,
Hubungan kuantum Planck menunjukkan bahwa ekuipartisi energi dan setiap jenis getaran memiliki energi total yang berbeda-beda. Menurut Planck, teori klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam pada panjang gelombang pendek karena pada daerah itu kuanta energinya sangat besar sehingga hanya sedikit jenis getaran yang tereksitasi. Berkurangnya jenis getaran yang tereksitasi mengakibatkan getaran tertekan dan radiasi akan menurun menuju nol pada frekuensi yang tinggi. Oleh karena itu rumus Planck dapat terhindar dari catastropi ultraviolet.
Persamaan yang menujukkan besarnya energi per satuan luas yang dipancarkan oleh suatu benda hitam yang terdistribusi diantara berbagai panjangnya telah diturunkan oleh Max Planck pada 1900 dengan menggunakan teori kuantum, yaitu sebagai berikut,
E=(2πc^2 h)/λ^2 [1/(e^(hc/λkT)-1)]
................................................................(7)
Pada persamaan tersebut, c adalah kecepatan rambat cahaya, l adalah panjang gelombang cahaya dan T adalah suhu
mutlak permukaan benda hitam. Konstanta k dan h dihitung berdasarkan data
eksperimen, yakni kk = 1,38 x 10-23 JK-1¬ (disebut konstanta Boltzmann) h
= 6,63 x 10-34 Js (disebut konstanta Planck)Hubungan antara panjang gelombang
energi maksimum (lmaks) dan suhu mutlak (T) suatu benda
hitam telah diturunkan oleh Wien yang disebut sebagai hukum pergeseran wien,
yakni lmaks T = 2,898 x 10-3¬¬ mK.Menurut Planck,
atom-atom pada dinding rongga benda hitam memiliki sifat seperti osilator
harmonik. Energi yang dimiliki oleh osilator-osilator harmonik tersebut hanya
pada nilai-nilai f tertentu. Nilai-nilai tersebut merupakan kelipatan bilangan
asli dari hf, yakni hf, 2hf, 3hf, dan seterusnya. Osilator harmonik
tersebut tidak boleh memiliki energi selain harga-harga tersebut. Oleh Planck
energi osilator itu dikatakan terkuantisasi.
VI.
Aplikasi
i.
Mengukur Suhu MatahariPada
temperatur yang cukup tinggi, secara alamiah di dalam bintang-bintang akan
terjadi reaksi fusi, yakni inti-inti ringan akan bergabung membentuk inti yang
lebih berat. Melalui serangkaian tahapan reaksi fusi, inti-inti atom hidrogen
bergabung membentuk inti helium. Proses penggabungan itu digunakan untuk
membangkitkan energi di dalam bintang-bintang tersebut.
Energi yang dihasilkan oleh matahari
atau bintang tersebut terdiri atas berbagai bentuk radiasi gelombang
elektromagnetik yang dapat diketahui melalui frekuensi atau panjang
gelombangnya. Semua gelombang elektromagnetik yang dpancarkan akan merambat
dalam ruang angkasa dengan kecepatan sama, yakni dengan kecepatan spektrum
cahaya Dengan meneliti spektrum sebuah bintang, seorang astronom akan
dapat mengetahui suhu bintang.
Tidak mendekat ke matahari atau bintang dengan berpedoman pada spektrum
radiasi benda hitam. Pada siang hari, kita akan merasa lebih nyaman
memakai baju berwarna putih daripada baju berwarna hitam. Namun, pada malam
hari yang dingin kita akan merasa lebih hangat apabila mengenakan baju berwarna
hitam daripada baju berwarna putih. Hal itu menunjukkan bahwa permukaan yang
gelap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik dan permukaan yang
berwarna putih atau mengkilap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk.
ii.
Prinsip kerja termos
sebagai berikut:Lapisan perak mengkilap mencegah perpindahan kalor secara
radiasi. Lapisan tersebut memantulkan radiasi kembali ke dalam termos.Dinding
gelas, sebagai konduktor jelek, tidak dapat memindahkan kalorRuang vakum antara
dua dinding mencegah perpindahan kalor, baik secara konveksi maupun
konduksi.Sumbat dibuat dari bahan isolator. Hal ini dilakukan dengan maksud
untuk mencegah agar konveksi dengan udara luar terjadi.Pada cuaca panas, kulit
kita berkeringat. Keringat ini menguap dan kalornya diambil dari tubuh kita
sendiri sehingga tubuh kita menjadi lebih dingin.
Tidak seperti manusia, anjing tidak memiliki kulit yang berkeringat. Ketika cuaca panas, anjing menjulurkan lidahnya agar terjadi penguapan pada air ludahnya, dan tubuh anjing menjadi lebih dinginMengapa air yang dingin dalam kendi (dibuat dari tanah liat) lebih dingin daripada air yang disimpan dalam sebuah bejana plastik? Pada dinding kendi terdapat pori-pori (celah-celah) yang kecil. Kalor yang diperlukan untuk penguapan air itu diambil dari kendi dan air didalamnya. Ini menyebabkan air dalam kendi lebih dingin atau karena tidak dapat meradiasikan kalor keluar kendi.
iii.
Panel suryaPanel surya
adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyerap radiasi dari matahari.
Panel surya terdiri dari wadah logam berongga yang di cat hitam dengan panel
depan terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap oleh permukaan
hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel dijaga
tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam
akan membawa kalor menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pamanas air domestik
dan untuk memanasi kolam renang.Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
C.
Penutup
VII.
Latihan Soal
0 komentar:
Posting Komentar