19.9.14

Cara Mudah Buat Laporan Keuangan

22.02 Posted by Unknown No comments
Kali ini kita coba untuk membahas tentang cara membuat laporan keuangan sederhana. Atau bisa di katakan laporan keuangan yang kita akan buat ini adalah sebuah Sistem Akuntansi untuk UKM yang modalnya kecil-kecilan.
Sebagaimana yang saya sebutkan bahwa kita harus melihat terlebih dahulu tentang sifat dari bisnis yang kita jalankan. Apakah usaha kita berbentuk Bidang Usaha Manufaktur (Produksi) atau bergerak di Bidang Usaha Perdagangan atau bergerak di bidang jasa. Setelah mengetahui usaha kita bergerak di bidang mana maka kita sudah bisa memulai melakukan pencatatan.
Mungkin untuk mudah memahami Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana kami akan menjelaskan dengan menggunakan langkah-langkah, yang Insya Allah akan kami upayakan ada contoh yang bisa di gunakan dalam mempelajari materi ini.
Ada pun susunan atau tahapan Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana dapat di lihat sebagai berikut :
Langkah I : Melakukan Cek List
Langkah VI : Membuat Neraca Saldo
Langkah VIII : Input Data Buku Besar Dari Jurnal Penyesuaian (Dalam Pembuatan)
Langkah IX : Membuat Neraca Lajur (work Sheet) (Dalam Pembuatan)
Langkah X : Membuat HPP (Harga Pokok Penjualan) (Dalam Pembuatan)
Langkah XI : Membuat Laporan Keuangan (Dalam Pembuatan)
Langkah XII : Menutup Perkiraan (Dalam Pembuatan)
Langkah XIII : Membalik Perkiraan  (Dalam Pembuatan)
Untuk langkah XII dan XIII adalah untuk intern pengelola keuangan (bagian keuangan) dimaksudkan untuk membentuk neraca baru yang akan di jadikan neraca awal siklus berikutnya. Kemudian melakukan penutupan terhadap semua akun yang mempengaruhi laporan Harga Pokok Penjualan, Laporan Perubahan modal, penutupan akumulasi (akun amortisasi) untuk menampilkan harga sebenarnya dari akun yang di susutkan seperti kendaraan, Gedung dan inventaris.
Mungkin terlihat sangat ribet dan anda pasti mengatakan bahwa ini bukan Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana, namun Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan coba membuat sebuah contoh laporan keuangan sederhana Lengkap satu siklus.

Cara Mudah Membuat Jurnal Akuntansi

22.01 Posted by Unknown No comments
Cara Mudah Membuat Jurnal Akuntansi

Banyak pemula dan mahasiswa akuntansi yang masih mengalami kesulitan dalam membuat jurnal. Masih bingung untuk memutuskan akun mana yang didebit dan akun mana yang dikredit. Dari pengalaman saya menyeleksi staf di bagian yang saya pimpin, setidaknya 5 dari 10 kandidat masih mengalami kesulitan, 3 diantaranya ragu-ragu—tidak sungguh-sungguh yakin apakah jurnal yang dibuatnya benar atau salah, dan hanya 2 orang saja yang sungguh-sungguh memahami aktivitas menjurnal dengan mantap.
Saya meyakini sebagian besar orang accounting pernah berada di situasi ini. Tak jauh berbeda dengan aktivitas belajar naik sepeda, semuanya berawal dari tidak bisa, lalu mulai belajar, ragu-ragu, sering jatuh, lama-lama akan terbiasa—stang sepeda seolah-olah belok dengan sendirinya tanpa diperintah :)
Tentu harus tahu teknik dasarnya terlebih dahulu. Nah untuk belajar menjurnal, tehnik akuntansi dasar seperti apa yang harus dikuasai terlebih dahulu? Pahami mekanisme akuntansi terlebih dahulu.

Mekanisme Dasar Akuntansi

Jika ada seseorang bertanya: “Berapa biaya kuliah S1-mu?” Mungkinkah anda bisa langsung memberikan jawaban (“100 juta” misalnya)? Atau  “kira-kira 150 juta”? Katakanlah anda nekad menjawab secara spontan, apakah orang yang bertanya akan percaya terhadap jawaban anda?
Jelas tidak. Untuk menjawab pertanyaan ini secara pasti, akurat dan bisa dipercaya perlu:
(1) mengumpulkan data pengeluaran sejak pertama kuliah hingga lulus—berupa nota, buku tabungan, bukti transfer, dan bukti pengeluaran lainnya;
(2) menganalisa dan mengelompokkan bukti-bukti pengeluaran tersebut; mana saja pengeluaran yang terkait dengan urusan kuliah;
(3) menjumlahkan pengeluaran-pengeluarang terkait dengan urusan kuliah; dan
(4) menjawab pertanyaan tersebut, Rp 50 juta misalnya.
Bandingkan. Di lain kesempatan seseorang bertanya: “Berapa pengeluaran makan siangmu bulan Agustus kemarin?” Untuk memberikan jawaban pasti, anda perlu melakukan keempat langkah di atas lagi.
Lalu bandingkan dengan pertanyaan: “Berapa keuntungan perusahaan selama tahun fiskal 2010 kemarin?” Untuk dapat memberikan jawaban yang akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan anda perlu melakukan langkah-langkah yang sama seperti menjawab kedua pertanyaan sebelumnya:
  • Langkah-1. Mengumpulkan data transaksi
  • Langkah-2. Menganalisa data transaksi
  • Langkah-3. Memilah dan mengelompokkan transaksi ke dalam akun-akun
  • Langkah-4. Membuat laporan keuangan
Langkah-langkah itu terus berulang sepanjang waktu selama perusahaan masih beroperasi.
Sama persis, bukan? Nah itulah yang disebut dengan ‘SIKLUS AKUNTANSI‘. Siklus akuntansi adalah mekanisme akuntansi paling dasar yang harus betul-betul dipahami sebelum mencoba memahami konsep-konspe akuntansi lainnya.
“Lalu, hubungannya dengan menjurnal?”, mungkin ada yang bertanya seperti itu.
Kegiatan menjurnal ada di sekitar langkah ke 2 dan ke 3 dari siklus akuntansi di atas. Artinya, sebelum menjurnal maka langkah ke-1 dan ke-2 harus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa data yang benar dan pasti, mustahil mampu menghasilkan jurnal yang benar serta akurat. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan jurnal yang benar, pastikan bukti transaksinya ada, datanya jelas dan benar (bisa dipertanggungjawabkan).
Lebih detail mengenai “Siklus Pembukuan dan Akuntansi Selangkah-Demi-Selangkah” bisa dibaca di tulisan saya [ini].

Tiga Hal Yang Perlu Dikuasai Sebelum Belajar Menjurnal

Sebelum belajar menjurnal, ada 3 (tiga) hal yang harus dikuasai terlebih dahulu:
1. Kuasai format NERACA dan LAPORAN LABA RUGI sederhana di samping ini.
Format Neraca Laba Rugi Sedehana
Pahami betul-betul isi Neraca dan Laporan Laba Rugi.

Kalau memang lebih suka menghafalkan dahulu baru kemudian di logikakan, silahkan lakukan itu. Tetapi kalau lebih suka memahami logikanya dahulu baru kemudian dihafalkan, silahkan juga. Terserah bagaimana caranya, yang penting 2 bentuk laporan ini bisa anda hafalkan di luar kepala.
Sangat bagus jika bentuk neraca dan Laporan Laba Rugi bisa anda visualisasikan di dalam benak anda. Usahakan agar kedua format tersebut selalu melekat di kepala anda.
Kalau mau agak ekstrim, usahakan agar apapun yang anda lihat, nampak seperti bentuk neraca dan laporan laba rugi!
Cara menguji apakah anda sudah benar-benar bisa memvisualisasikannya di dalam benak: Ambil kertas kosong dan pena, buat format neraca dan laporan laba rugi sambil memejamkan mata.







2. Kuasai PERSAMAAN AKUNTANSI berikut ini:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Logika dibalik persamaan akuntansi di atas:
AKTIVA (juga disebut ‘aset’) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, bisa berupa: uang tunai disebut kas, piutang atau tagihan kepada pihak lain, persediaan barang, dan aktiva tetap. Dari mana perusahaan memperoleh aktiva tersebut? Apakah tiba-tiba runtuh dari langit? Jelas tidak. Perusahaan memperoleh aktiva tersebut dari:
(a) MODAL—yang disetorkan oleh pemilik usaha (maka disebut “Ekuitas Pemilik”); atau
(b) UTANG—“Kewajiban” yang suatu saat nanti harus dibayar (dikembalikan); atau
Sehingga jika digabung:
Kekayaan Perusahaan (AKTIVA) = kewajiban (alias UTANG) + Ekuitas Pemilik (alias MODAL)
Dengan kata lain: di satu sisi perusahaan memiliki aktiva (kekayaan), di sisi lainnya perusahaan juga memiliki utang (kewajiban) dan modal (ekuitas pemilik). Kondisi ini akan terus berlansung secara seimbang dari waktu-ke-waktu. Perhatikan kembali gambar contoh NERACA di atas, di sisi sebelah kiri (Aktiva) jumlah nilainya 70, di sisi kewajiban dan ekuitas jumlah nilainya juga 70, seimbang (balance). Setiap perubahan di satu elemen selalu diimbangi oleh perubahan pada elemen lain.
Saya akan sajikan contoh farmat laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Perubahan Modal di kesempatan berikutnya.
3. Kuasai prosedur DEBIT dan KREDIT di bawah ini – Jika logika persamaan akuntansi di atas bisa dipahami dengan baik, maka menghafalkan prosedur debit dan kredit akan menjadi mudah.
Persamaan-Akuntansi-Prosedur-Debit-Kredit
Prosedur DEBIT dan KREDIT ini adalah vital sifatnya. Seseorang tidak akan mampu membuat jurnal dengan baik dan benar jika belum menguasai prosedur ini. Setelah tigal hal di atas sudah dikuasai dengan baik (hafal, bisa memvisualisasikannya, dan memahami logikanya), maka silahkan lanjutkan dengan belajar menjurnal.
Apa arti diagram di atas? Dasarnya adalah persamaan akuntansi yang sudah saya sebutkan sebelumnya, yaitu:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Disamping ada ketiga elemen utama (aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik), juga ada Laba Ditahan, Modal (saham), Dividen, kemudian Biaya dan Pendapatan (catatan: Biaya dan Pendapatan berasal dari format ‘Laporan Laba Rugi’). Elemen-elemen itu disebut dengan “AKUN” (account).
Saya akan jelaskan lebih lanjut sambil belajar menjurnal.

Prosedur Menjurnal Yang Benar (dan Mudah)

Katakanlah bukti transaksi sudah ada ditangan anda, yaitu berupa surat pinjaman dari bank. Perusahaan meminjam uang sebesar Rp 250,000,000 dari bank. Bagaimana membuat jurnal atas transaksi ini?
Untuk menjurnal, ada 3 (tiga) tahapan langkah analisa yang harus dilewati:
Langkah-1. Identifikasi: AKUN mana yang terlibat dalam transaksi ini? Perhatikan contoh format NERACA sebelumnya. Pinjaman dari bank tergolong utang maka akun yang terlibat adalah akun ‘Utang’ Uang yang diterima dari bank akan dimasukan ke kas, maka akun lainya yang terlibat adalah akun ‘Kas’. Sehingga ada 2 akun yang terlibat dalam transaksi ini, yaitu: Utang dan Kas
Langkah-2. Identifikasi: Bertambah atau berkurang? untuk masing-masing akun yang terlibat, apakah nilai akun tersebut akan menjadi bertambah atau berkurang, akibat dari transaksi yang akan anda jurnal? Akun ‘Utang’ sudah pasti bertambah, di sisi lainnya akun ‘Kas’ juga bertambah.
Langkah-3. Hitung: berapa nilai akun yang terlibat akan bertambah atau berkurang? Masing-masing Rp 250,000,000.
Kesimpulan analisa: akibat dari transaksi tersebut, akun ‘Utang’ bertambah Rp 250,000,000, dan akun ‘Kas’ juga bertambah Rp 250,000,000.
Lalu, jurnalnya?
Dari contoh format NERACA sebelumnya diketahui bahwa akun ‘Kas’ masuk kelompok ‘AKTIVA’, dan akun ‘Utang’ masuk kelompok ‘KEWAJIBAN’. Selanjutnya perhatikan bagan prosedur di atas. Disana disebutkan bahwa:
  • Pada Aktiva: catat ‘Debit’ jika nilainya bertambah, atau catat ‘Kredit’ bila nilainya berkurang. Dalam contoh kasus ini kas bertambah sehingga dicatat di ‘Debit’.
  • Pada Kewajiban: Catat ‘Debit’ jika nilainya berkurang, atau catat ‘Kredit’ bila nilainya bertambah. Dalam contoh kasus ini utang bertambah, sehingga dicatat di ‘kedit’.
Dengan demikian, maka jurnalnya: Debit akun ‘Kas’ sebesar Rp 250,000,000 dan Kredit akun ‘Utang’ sejumlah senilai yang sama. Saya biasa menuliskannya dengan cara:
[Debit]. Kas = Rp 250,000,000
[Kredit]. Utang = Rp 250,000,000
Mudah sekali. Bisa? Pasti bisa :) Jangan khawatir, anda tidak akan jadi gila, saya sendiri butuh 10 tahunan untuk menguasainya. Dan sekarang? Bukannya jadi gila, malahan saya bisa menjurnal transaksi keuangan apapun jenisnya dengan tingkat kesalahan mendekati nol!
Di tulisan-tulisan berikutnya saya akan banyak membahas mengenai prosedur ini dalam contoh-contoh kasus yang lebih variatif dan lebih rumit tentunya.

Ekonomi Pengantar

21.59 Posted by Unknown No comments


1. Macam-macam elastisitas permintaan:
a. Price elasticity of demand (harga permintaan)
adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga tersebut.
b. Income elasticity of demand (pendapatan dari permintaan)
adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
c. Cross elasticity of demand
adalah mengukur perubahan jumlah X yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang Y.
2. Faktor penentu elastisitas permintaan:
a. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan
b. Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
c. Jangka waktu di dalam mana permintaan itu dianalisa
3. Jenis elastisitas permintaan:
a. Elastisitas permintaan silang
adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
b. Elastisitas permintaan pendapatan
adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen.
4. Elastisitas penawaran merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan.




  1. Ika Ayu Purnama Putri (115100701111010)
    1. Macam-macam elastisitas permintaan:
    a. Price elasticity of demand (harga permintaan)
    adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga tersebut.
    b. Income elasticity of demand (pendapatan dari permintaan)
    adalah mengukur perubahan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
    c. Cross elasticity of demand
    adalah mengukur perubahan jumlah X yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang Y.
    2. Faktor penentu elastisitas permintaan:
    a. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan
    b. Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
    c. Jangka waktu di dalam mana permintaan itu dianalisa
    3. Jenis elastisitas permintaan:
    a. Elastisitas permintaan silang
    adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
    b. Elastisitas permintaan pendapatan
    adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen.
    4. Elastisitas penawaran merupakan ukuran kuantitatif yang menunjukkan sejauh mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan.
  2. 1. Menurut Bambang Wijayanta & Aristanti Widyaningsih, elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas dapat dikaitkan dengan harga barang itu sendiri yang disebut elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand). Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity). Dan elastisitas dikaitkan dengan pendapatan disebut sebagai elastisitas pendapatan (income elasticity).
    2. Dalam bukunya, Imamul Arifin menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, antara lain:
    a. Ketersediaan barang substansi (semakin banyak jumlahnya, maka semakin besar elastisitas permintaannya).
    b. Jumlah penggunaan barang dan jasa (semakin besar penggunaan barang dan jasa, semakin besar pula elastisitas permintaannya).
    c. Pengeluaran atas barang dan jasa (semakin besar prosentase pendapatan yang digunakan untuk pengeluaran, maka elastisitas permintaannya semakin besar).
    d. Intensitas kebutuhan (jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar,kenaikan harga akan sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan).
    e. Masa penyesuaian (semakin lama periode yang diperlukan intuk penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaanya semakin elastik).
    3. Elastisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang disebut koefisien elastisitas yang dapat dirumuskan sebagai presentase perubahan jumlah barang yang diminta dibagi dengan presentase perubahan harga yang dinyatakan dalam persen. (T. Gilarso, 2003).
    4. Adapun manfaat dari penaksiran elastisitas permintaan adalah :
    a. Bagi produsen, elastisitas permintaan dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan. Bila diketahui sifat responsif permintaaan atas komoditas yang dihasilkan produsen maka dapat ditentukan perlu tidaknya menaikkan harga jual.
    b. Bagi pemerintah, dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan yang dilaksanakan (Sugiarto Dkk, 2007).
  3. FERY AGUS SANTOSO (115100313111006)
    1.. Elastisitas permintaan dapat diartikan sebagai tingkat kelenturan atau tingkat kepekaan permintaan dalam menghadapi perubahan harga. Untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat kepekaan permintaan dapat digunakan suatu angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan (E d ). Jadi, koefisien elastisitas permintaan adalah angka yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat kepekaan permintaan.
    Macam-macam elastisitas permintaan :
    a. Permintaan Inelastis (ed>1)
    b. Permintaan Unitary (ed1)
    b. Penawaran Unita(es<1)
    c. Penawaran Elastis (es=1)
    d. Penawaran Inelastis Sempurna(es=~)
    e. Penawaran Elastis Sempurna (es= 0)
    faktor-faktor elastisitas penawaran :
    a. Penawaran Inelastis
    b. Penawaran Unitar
    c. Penawaran Elastis
    d. Penawaran Inelastis Sempurna
    e. Penawaran Elastis Sempurna
    a. Jenis Barang
    b. Tujuan Tertentu
    e. Jumlah Produsen
    c. Tingkat Teknologi
    d. Kapasitas Produksi
    e. jumlah produsen
    3. Aplikasi/penerapan elastisitas permintaan
    Elastisitas permintaan mengukur persentase
    perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan
    harga barang itu sendiri. Dengan kata lain elastisitas harga merupakan
    proporsi perubahan jumlah barang yang diminta dibagi proporsi
    perubahan harga barang itu sendiri.
    Elastisitas permintaan juga digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan
    jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
    Tingkat elastisitas permintaan terhadap berbagai macam barang dan jasa
    akan berbeda-beda.
    4. Aplikasi/penerapan elastisitas penawaran
    Elastisitas penawaran mengukur respons (kepekaan) jumlah barang
    yang ditawarkan akibat perubahan harga. . Elastisitas penawaran juga dapat digunakan untuk mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
  4. Lita Sofiana Zein
    Nama: Lita Sofiana Zein
    NIM : 115100700111016
    1. Pengertian Elastisitas Permintaan
    Elastisitas Permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
    2. Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas
    • Permintaan elastis tidak sempurna (Elastisitas bernilai nol)
    Yaitu Elastisitas yang terjadi pada suatu produk yang jumlah permintaannya tidak terpengaruh oleh perubahan harga.Contoh : Perusahaan yang memonopoli air.
    • Permintaan Elastis Sempurna (Elastisitas bernilai Tak Hingga)
    Yaitu Elastisitas yang terjadi pada suatu produk yang sangat peka terhadap perubahan harga.Contoh : Perusahaan yang bersaing secara ketat seperti pengecer.
    • Permintaan Elastis Uniter (Elastisitas bernilai Satu)
    Menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi.
    • Permintaan Tidak Elastis (Elastisitas bernilai 1)
    Menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar.
    3. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
    • Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar
    Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya.
    Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.
    • Potensi pendapatan yang dibelanjakan
    Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
    • Jangka waktu analisis permintaan
    Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama.
    Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.
    4. Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut
    Pada:
    • Permintaan elastic
    Penurunan harga menyebabkan TR (hasil penjualan) naik dan kenaikan harga menyebabkan TR (hasil penjualan) turun.
    • Permintaan tidak elastis
    Penurunan harga menyebabkan TR (hasil penjualan) turun dan kenaikan harga menyebabkan TR (hasil penjualan) naik.
    5. Jenis Elastisitas Permintaan
    • Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand)
    Merupakan perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.
    • Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand)
    Merupakan perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan penapatan konsumen.
  5. Muhammad Rusdi Abdullah (115100302111002)
    1. Elastisitas permintaan sering disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Elastisitas permintaan mengukur persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga barang itu sendiri. Dengan kata lain elastisitas harga merupakan proporsi perubahan jumlah barang yang diminta dibagi proporsi perubahan harga barang itu sendiri.
    2. a. Permintaan Elastis
    Permintaan elastis menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, jumlah yang minta sangat responsif terhadap perubahan harga.
    b. Permintaan Inelastis
    Permintaan inelastis menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harga.
    c. Permintaan Elastis Satuan (Unitary)
    Keadaan ini terjadi bila kurva permintaan membentuk sudut 45° dengan sumbu horizontal maupun dengan sumbu vertikal (sering disebut juga sebagai elastisitas tunggal).
    d. Permintaan Elastis Tak Terhingga
    Keadaan yang ekstrem adalah di mana koefisien elastisitas harga tak terhingga. Bentuk kurva permintaannya horizontal, artinya apabila harga naik sedikit saja dari P0, maka jumlah yang diminta menjadi nol, sedangkan kalau harga turun sedikit saja dari P0, maka jumlah yang diminta berubah secara tak terhingga.
    e. Permintaan Inelastis Sempurna
    Keadaan ekstrem lainnya adalah kurva permintaan yang inelastis sempurna, yaitu kurva permintaan yang berbentuk lurus vertikal. Dalam hal ini permintaan sama sekali tidak peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar berapa pun tidak akan menyebabkan perubahan kuantitas yang diminta.
    3. Elastisitas penawaran mengukur respons (kepekaan) jumlah barangyang ditawarkan akibat perubahan harga.
    4. a. Penawaran Elastis
    Penawaran elastis menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga.
    b. Penawaran Inelastis
    Penawaran inelastis menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah yang
    ditawarkan lebih kecil daripada persentase perubahan harga.
    c. Penawaran Elastis Satuan
    Keadaan ini terjadi bila kurva penawaran membentuk sudut 45° dengan sumbu horizontal maupun dengan sumbu vertikal. Pada keadaan ini persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan benar-benar sama dengan persentase perubahan harganya. Besarnya koefisien elastisitas dengan demikian sebesar 1.
    d. Elastis Tak Terhingga (Es = ~)
    Penawaran yang elastis tak terhingga berarti penawaran berubah dengan jumlah yang tak terhingga karena perubahan harga yang sangat kecil saja. Ini memang kasus yang ekstrem dan tidak ada dalam kenyataan. Bentuk kurva penawarannya merupakan garis lurus horizontal.
    e. Inelastis Sempurna (Es = 0)
    Kurva penawaran yang inelastis sempurna berbentuk vertikal. Kurva ini menunjukkan jumlah yang sama (Q0) akan ditawarkan berapa pun harganya.
  6. Arfa Betty Mayorga (115100701111002)
    Aplikasi Elastisitas Permintaan Input dan Elastisitas Penawaran Output Bawang Merah Ditinjau Dari Fungsi Produksi
    1. Penawaran didefinisikan sebagai hubungan statis yang menunjukkan berapa banyak suatu komoditas akan ditawarkan (untuk dijual) pada suatu tempat dan waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, factor lain tidak berubah. Permintaan konsumen adalah kuantitas suatu komoditas yang mampu dan ingin dibeli oleh konsumen pada suatu tempat dan waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, permintaan harga tidak berubah.
    2. Masalah yang banyak dihadapi petani bawang merah yaitu fluktuasi harga. Fluktuasi harga disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan antara permintaan dan penawaran juga dipengaruhi oleh jumlah dan harga faktor produksi (input) yang digunakan. Oleh karena itu petani perlu mengetahui harga bawang merah, harga faktor produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
    3. Elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output sebesar 78,128 (elastis) artinya setiap ada kenaikan harga bawang merah sebesar 1% maka permintaan terhadap input naik sebesar 78,218 persen ceteris paribus. Sedangkan elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input sebesar -77,125 (tidak elastis) artinya setiap ada kenaikan harga input (faktor produksi) sebesar 1 persen maka penawaran bawang merah akan turun sebesar 77,125 persen ceteris paribus.
    4. Nilai elastisitas permintaan input maupun elastisitas penawaran output tersebut ternyata terlalu besar. Hal ini dikarenakan perhitungan elastisitas tersebut merupakan turunan dari fungsi produksi tidak secara empirik. Sehingga kesalahan dalam menentukan parameter pada fungsi produksi akan berpengaruh terhadap perhitungan elastisitas permintaan maupun penawaran. Keadaan sangat berkaitan dalam penelitian ini, yang mana penggunaan faktor produksinya tidak efisien. Dengan penggunaan input yang tidak efisien, apabila ada perubahan harga input (faktor produksi) maupun harga output (bawang merah) maka petani akan merubah penggunaan faktor produksi dalam jumlah yang cukup besar.
    5. Melihat kondisi dari usaha tani bawang merah, maka perlu banyak upaya yang dilakukan seperti mengaktifkan kegiatan penyuluhan, supaya produksi bawang merah dapat seoptimal mungkin. Dengan demikian, penggunaan faktor produksi bawang merah bisa lebih efisien dan nilai elastisitas permintaan input maupun elastisitas penawaran output tidak terlalu besar.
  7. SARY FAUZIA NAHARY (115100700111002)
    1. Elastisitas permintaan
    Elastisitas permintaan (Ed) adalah prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri.Rumusnya adalah sebagai berikut:
    Q2-Q1
    Q1
    Ed = ————–
    P2-P1
    P1
    Hasil perhitungan:
    Ed > 1 disebut elastis
    Ed 1 disebut elastis
    Es < 1 disebut in elastis
    Es = 1 disebut unitary elastis
    Es = 0 disebut in elastis sempurna
    Es = ∞ disebut elastis sempurna
    3. Aplikasi Analisis Elastisitas
    Penerapan analisis elastisitas di bidang ekonomi dapat ditemui dengan berbagai bentuk variasinya. Beberapa studi tentang elastisitas dan hasil interpretasinya dapat dilihat sebagai berikut:
    a) Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seharusnya sensitif terhadap kenaikanProduk Domestik Regional Broto (PDRB). Namun demikian, analisis elastisitas PADterhadap PDRB yang dilakukan oleh Bappenas (2003) pada pemerintah propinsimenunjukkan bahwa hanya 12 provinsi (41,37 %) yang mempunyai nilai elastisitas≥1(lebih dari satu). Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan PDRB akanmemberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap PAD pada kedua belas provinsitersebut. Sementara di 17 provinsi lain (58,62%), perubahan PDRB-nya tidak cukupmempengaruhi peningkatan PAD. Bagi daerah dengan elastisitas < 1 (kurang dari satu),patut diduga bahwa nilai tambah PDRB-nya lebih banyak keluar dari daerah tempatkegiatan perekonomian tersebut diselenggarakan.
    b) Pada tahun 2001 (Tabel 4) memfokuskan penelitian pada permintaandaging sapi dan ayam di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat periode 1990-1996. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa elastisitas pengeluaran terhadap daging sapi maupundaging ayam adalah positif. Hal tersebut mengisyaratkan terjadinya peningkatanpermintaan terhadap kedua jenis barang tersebut ketika penghasilan konsumenmeningkat. Namun demikian, elastisitas pengeluaran atas daging sapi bernilai kurangdari satu (inelastis), sedangkan elastisitas pengeluaran atas daging ayam bernilai lebihdari satu (elastis). Sementara itu, elastisitas silang antara kedua kelompok barangbernilai positif yang berarti kedua barang bersifat substitutif.
    Dari hasil penelitian tersebut,menyarankan kepada pemerintah Indonesia untuk memperkuat industri unggas domestik. Hal tersebut dikarenakanpermintaan daging ayam cenderung memiliki tingkat responsivitas yang tinggidibandingkan dengan permintaan daging sapi. Konsumen lebih cepat mengadaptasi jumlah konsumsi daging ayam jika terjadi perubahan harga.
    4. Elastisitas Silang
    Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.Elastisitas silang (Ec) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain.Rumus elastisitas silang:
    Qx2 – Qx1
    ½ (Qx1 + Qx2)
    Ec = ———————————
    Py2 – Py1
    ½ (Py1 + Py2)
  8. Lutfi Almanfaluti 115100700111022
    1. Pengertian Elastisitas
    Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?
    Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
    Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
    2. Elastisitas Permintaan
    Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
    Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
    1. elastisitas harga permintaan
    2. elastisitas silang
    3. elastisitas pendapatan
    3. Elastisitas Harga Permintaan
    Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
    Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
    1. Tidak elastisitas (in elastic)
    2. Unitari (unity) dan
    3. Elastis (elastic)
    4.ELASTISITAS PENAWARAN
    Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai berikut (elastisitas busur):
  9. AMELIA WIMA DEWANTARI(115100700111034)
    Elastisitas Permintaan dan Penawaran
    1. Elastisitas Harga Permintaan
    Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    Koefisien Elastisitas Permintaan
    Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
    Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga,
    atau
    Keterangan :
    ED = Elastisitas permintaan
    Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
    Q1 = Kuantitas permintaan awal
    P2 = Harga setelah perubahan
    P1 = Harga awal
    Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
    Contoh : Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai berikut :
    Koefisien sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan memiliki hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik permintaan akan turun, vice versa.
    Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
    Ada lima jenis elastisitas permintaan :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
    2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
    5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
    Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
    Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
    1. Produk substitusi.
    Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
    2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
    Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
    3. Produk mewah versus kebutuhan.
    Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
    4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
    Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
    2. Elastisitas Harga Penawaran
    Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    Koefisien Elastisitas Penawaran
    Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
    Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,
    atau
    Keterangan :
    ES = Elastisitas penawaran
    Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
    Q1 = Kuantitas penawaran awal
    P2 = Harga setelah perubahan
    P1 = Harga awal
    Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
    Ada lima jenis elastisitas penawaran :
    1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
    2. Penawaran tidak elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
    5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
    Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
    Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
    1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
    Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
    - Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
    - Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
    Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
    2. Jangka waktu analisis.
    Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
    - Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
    - Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
    - Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
    3. Stok persediaan.
    Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
    4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
    Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
    3.Aplikasi Analisis Elastisitas
    Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
    Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
    2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
    5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
    Pembuktian akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk
    Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
    Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya adalah :
    Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
    Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
    1. Produk normal.
    Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
    2. Produk inferior.
    Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
    4.Elastisitas Permintaan Silang
    Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
    Keterangan :
    EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
    P1B = harga awal produk B
    P2B = harga produk B setelah perubahan
    ΔQA = kenaikan permintaan produk A
    Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
    Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
    ΔPB = kenaikan harga produk B
    Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
    1. Produk substitusi.
    Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
    2. Produk komplementer.
    Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
  10. yunita eka putri h.( 115100700111018 )
    1.Elastisitas penawaran adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya suatu perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan dengan perubahan harga.Jadi, rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase perybahan harga ( Dumairy,2003:222 )
    2.Suatu penawaran dikatakan elastisitas jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi yang disebabkan karena harga naik sehingga penawaran pun ikut meningkat ( Ahmad,2010:260 )
    3.Elastisitas penawaran dibagi menjadi lima macam yaitu :
    a.Inelastisitas ( E 1 ) yaitu dimana persentase perubahan jumlah penawaran lebih besar dibandingkan dengan persentase perubahan harga.
    c.Elastisitas Unitary ( E = 1 ) yaitu persentase perubahan jumlah penawaran sebanding dengan persentase perubahan harga.
    d.Inelastis Sempurna ( E = 0 ) yaitu perubahan harga barang tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarka.
    e.Elastis sempurna ( E = ~ ) yaitu persentase perubahan harga bersifat tetap.
    ( Joko Untoro,2008:8 )
    4.Dalam suatu proyek juga berlaku elastisitas penawaran yang juga mempengaruhi harga terhadap suatu proyek.Dimana semakin tinggi elastisitas penawaran dari pihak yang ikut produksi sebelum proyek maka semakin besar pula respons negatif terhadap peningkatan penawaran melalui proyek tersebut ( Clive Gray,2009:99 )
  11. Achmad S Malik (115100700111014)
    1.Elastisitas permintaan
    Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas.Secara umum penaksiran elastisitas permintaan berguna bagi perusahaan maupun bagi pemerintah.
    Secara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi :
    1. Elastisitas permintaan terhadap harga
    2. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan
    3. Elastisitas permintaan silang
    manfaat dari elastitistas permintaan adalah sebagai berikut :
    •Sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan apabila diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran) perusahaan maka perusahaan dapat menentukan apakah untuk menaikkan hasil penjualannya perlu menaikkan produksi atau tidak.
    •sebagai alat pemerintah untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi tertentu yang akan dilaksanakan. Misalnya, untuk mengurangi impor suatu jenis barang pemerintah perlu mengatahui pengaruh terhadap permintaan barang impor tersebut akibat dari kebijakan yang mempengaruhi tingkat harga barang impor.
    2.Elastisitas penawaran
    Elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan penawaran komoditas tersebut.Elastisitas penawaran terhadap harga dapat digunakan untuk mengukur respon penawaran sebagai akibat perubahan harga.
    3.Elastisitas busur
    Elastisitas busur merupakan elastisitas yang diperoleh dengan menghitung titik tengah atau rata-rata harga dan kuantitas.Pada perhitungan elastisitas permintaan maupun penawaran menggunakan kuantitas permintaan/penawaran dan harga awal sebagai dasar perhitungan.Perhitungan ini akan menghasilkan angka yang berbeda dengan apabila yang digunakan adalah kuantitas permintaan/ penawaran dan harga setelah mengalami perubahan.Artinya,tergantung dari angka mana yang menjadi dasar atau titik awal perhitungan.Perhitungan seperti ini akan mengakibatkan angka koefisien terkesan terlalu besar atau terlalu kecil.Untuk mengatasi hal tersebut,para ekonom menggunakan elastisitas busur.
    4.Aplikasi elastisitas
    Pajak
    semakin elastis kurva penawaran(dengan asumsi kurva permintaan tetap),maka semakin besar beban pajak yang dapat digeserkan oleh produsen kepada konsumen. Sebaliknya, semakin tidak elastis kurva penawaran suatu barang,akan semakin kecil kemampuan produsen untuk menggeserkan beban pajak kepada konsumen.Dari sisi kurva permintaan,semakin elastis kurva permintaan suatu barang,semakin kecil beban pajak yang dapat digeserkan oleh produsen kepada konsumen.Sebaliknya, semakin tidak elastis kurva permintaan barang tersebut, semakin besar beban yang dapat digeserkan oleh produsen kepada konsumen.
    Subsidi
    Jika tujuan pemerintah melakukan subsidi adalah meningkatkan jumlah konsumsi maka program tersebut telah sukses dilakukan.Namun jika tujuan kebijakan adalah memaksimisasi kemakmuran, maka kebijakan tersebut harus dilihat lebih komprehensif lagi.Dalam kasus ini,manfaat subsidi sepenuhnya dinikmati oleh konsumen.Dapat disimpulkan bahwa biaya program subsidi dalam kenyataannya melebihi manfaat yang dihasilkan.
    Apabila kurva penawaran lebih elastis daripada kurva permintaan,maka bagian dari subsidi tersebut yang dapat dinikmati oleh produsen akan semakin besar dan semakin besar pertambahan jumlah barang yang dapat ditawarkan oleh produsen.Sebaliknya, apabila kurva permintaan lebih elastis dibandingkan kurva penawarannya, maka akan semakin besar bagian subsidi yang dapat diterima oleh konsumen dan semakin kecil pertambahan jumlah barang yang dapat diproduksi oleh konsumen.
  12. KHOIRUL MAHMUD (1151007011110018
    1. Elastisita dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
    Terdapat (tiga) macam elastisitas, yaitu :
    a. Elastisitas Harga (Price Elasticity), membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri
    b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity), membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang lain (barang Y).
    c. Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu baang yang diminta atau yang ditawark dengan persentase perubahan income/pendapata
    yang dapat dipelajari secara mendalam dari ketiga elastisitas tersebut hanyalah elastisitas harga elastisitas harga terbagi menjadi 2 macam yaitu:
    1. Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau yang lebih dikenal sebagai Elastisitas Permintaan
    2. Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply) atau lebih dikenal dengan Elastisitas Penawaran.
    2. Elastisitas Permintaan
    Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan harga barang itu sendiriperubahan kuantitas barang yang diminta yang disebabkan karena. Dalam elastisitas permintaan dapat debedakan menjadi 5 macam yaitu:
    a. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0):Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta meskipun ada perubahan harga, atau Qd = 0, meskipun ada
    b. Permintaan Inelastis (Ed 1):Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besarterhadap perubahan kuantitas barang yang diminta
    e. Permintaan Elastis Sempurna (Ed =~ )Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
    diminta meskipun tidak ada perubahan harga,
    3. Elastisitas Penawaran
    Elastisitas penawaran diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu. Elastisitas Penawaran terbagi dalam beberapa jenis yaitu
    a. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0):yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
    b. Penawaran Inelastis (Es 1):Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
    terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan
    e. Penawaran Elastis Sempurna (Ed = ):Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
    ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga,
    4. Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
    Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
    Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
    1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
    2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
    3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
    4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
    5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
  13. MOH. ALI ROZIKIN FAUZI (115100701111012)
    1.ELASTISITAS (HARGA) menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang mau di beli) bila ada perubahan harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga . Agar dapat dibandingkan, dua-duanya dinyatakan dalam %
    Jika konsumen PEKA terhadap perubahan harag suatu barang, maka PERMINTAAN akan barang tersebut disebut ELASTIS
    ARTINYA: perubahan harga yang kecil saja menyebabkan perubahan yang relatif(lebih) besar dalam jumlah yang diminta. Misalnya harga naik dengan 10% . Akibatnya jumlah barang yang akan di beli berkurang dengan % yang lebih besar, misalnya 20%
    Jika konsumen KURANG PEKA terhadap perubahan harga suatu barang tertentu, maka PERMINTAAN akan barang itu disebut INELASTIS
    ARTINYA: meskipun kenaikan harga (relatif) cukup besar, namun jumlah yang mau dibeli hampir tidak berkurang;sedang kalau harga barang turun, jumlah yang diminta hampir tidak bertambah. Misalnya, harga naik 10% menyebabkan berkurangnya jumlah yang diminta relatif lebih kecil, misalnya hanya 5%
    2.RUMUS umum elastisitas PERMINTAAN
    ε=(%perubahan Qd)/(%perubahan P) ↔ε=(%∆Qd)/(%∆P)↔-∆Q/∆P∙P/Q
    SUMBER:no 1&2BUKU
    Gilarso, T. 2003.Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Edisi Revisi .Yogyakarta: Kanisius
    ATAU
    3.ELASTISITAS PENAWARAN
    Bagaimana kita dapat mengukur prince elsticity of supply? Menurut John Tribe(1999:92) dalam bukunya The Economics of Leisure and Tourism elsatisitas penawaran terhadap harga dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
    ε=(%change in quantity suppy)/(%change in prince)
    4.Dengan memberi contoh sebagai berikut:
    Bila harga TV berwarna Mathasi21’ meningkat dari 160 dollar AS menjadi 180 dollar AS dan penawaran meningkat dari 3200 menjadi 3600 setd TV setiap minggunya, maka besar Elastisity of supply sebagai berikut :
    Peningkatan permintaan terhadap jumlah oersediaan adalah 400sets (3600-3200), sehingga persen dapat di hitung sebagai berikut :
    =400/3200×100%=12,5%
    Untuk menghitung persentase erubahan harga dapat dicari sebagai berikut :
    =$20/$160×100%=12,5%
    Sehingga dengan demikian, maka elastisitas penawaran terhadap harga adalah
    =12,5/12,5=1
    SUMBER:3&4 BUKU
    Yuty, Oka A.2008. Ekonomi pariwisata: introduksi, informasi, dan aplikasi.
    ATAU
  14. Febilia Yanuanti Shinta(115100700111028)
    1. Permintaan adalah suatu hubungan antara jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaaan adalah selera dan prefrensi, harga dari barang yang lain yang berhubungan, prakiraan harga relatif dan perubahan pendapatan.
    Elastisitas permintaan adalah derajat kepekaan dari jumlah barang yang diminta atau faktor produksi yang diminta atau faktor produksi yang diminta karena adanya perubahan harga baik barang itu sendiri atau harga barang lain atau perubahan pendapatan
    2. Dalam elastisitas permintaan ada 3 macam pengertian yaitu
    - Elastisitas Harga adalah elastisitas elastisitas yang mengukur derajat kepekaan dari jumlah barang atau jasa yang diminta atau faktor produksi karena adanya perubahan harga
    - Elastisitas Silang adalah elastisitas yang menunjukkan prosentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan harga barang lain
    - Elastisitas pendapatan didasarkan pada suatu asumsi bahwa setiap orang akan menambah pembelian barang atau jasa bila pendapatannya bertambah
    Perlu diketahui bahwa dalam elastisitas silang berlaku bagi barang-barang substitusi maupun barang-barang komplementer
    3. Konsep elastisitas permintaan.
    Terbagi menjadi 3 konsep yaitu:
    1. Price elasticity of Demand (Elastisitas harga dari permintaan)= mengukur persentase perubahan jumlah barang yg diminta akibat perubahan jumlah harga barang tersebut.
    2. income elasticity of Demand (Elastisitas pendapatan dari permintaan)=mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang yg diakabatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
    3. Cross elasticity of Demand (Elastisita silang dari permintaan)=mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang (x) yang
    di akibatkan oleh perubahan barang lain.
    4. Jenis-jenis elastisitas permintaan
    (i)TIDAK ELASTIS SEMPURNA
    (ii) ELASTIS SEMPURNA
    (iii) ELASTISITAS UNITER
    (iv) TIDAK ELASTIS
    (v) ELASTIS
    5. Penawaran adalah jumlah suatu barang dimana suatu produsen ingin dan dapat menjual pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah perubahan teknologi, perubahan dari harga sumber daya yang relevan, perubahan dari harga barang alternatif
    Elastisitas penawaran adalah tingkat kepekaan jumlah barang, jasa atau faktor produksi karena adanya perubahan harga barang tersebut.
    Macam-macam Elastisitas Penawaran sebagai berikut :
    (i)Inelastis Sempurna
    (ii)Inelastis
    (iii)Elastis Uniter
    (iv)Elastis
    (v)Elastis Sempurna
    6. Aplikasi elastisitas permintaan dan penawaran contohnya
    Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seharusnya sensitif terhadap kenaikanProduk Domestik Regional Broto (PDRB). Namun demikian, analisis elastisitas PADterhadap PDRB yang dilakukan oleh Bappenas (2003) pada pemerintah propinsimenunjukkan bahwa hanya 12 provinsi (41,37 %) yang mempunyai nilai elastisitas
    ≥1(lebih dari satu). Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan PDRB akanmemberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap PAD pada kedua belas provinsitersebut. Sementara di 17 provinsi lain (58,62%), perubahan PDRB-nya tidak cukupmempengaruhi peningkatan PAD. Bagi daerah dengan elastisitas < 1 (kurang dari satu),patut diduga bahwa nilai tambah PDRB-nya lebih banyak keluar dari daerah tempatkegiatan perekonomian tersebut diselenggarakan.
  15. Febry Setyawan (115100700111020)
    1. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan mengukur reaksi relatif jumlah yang dibeli per unit waktu terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (harga komoditi itu sendiri, pendapatan nominal, harga komoditi lain yang berhubungan, selera dan jumlah pembeli komoditi itu sendiri di pasar), sementara yang lain dipertahankan konstan.Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan yaitu: ELASTISITAS HARGA, ELASTISITAS SILANG, dan ELASTISITAS PENDAPATAN
    2. Elastisitas harga dari permintaan mengukur kepekaan relatif jumlah komoditi yang diminta terhadap perubahan harganaya. Koefisien elastisitas harga dari permintaan (e) mengukur presentase perubahan jumlah komoditi yang diminta per unit waktu yang dilibatkan oleh presentase perubahan harga tertentu dari komoditi itu. Karena hubungan antara harga dan jumlah berbanding terbalik, koefisiennya adalah negatif. Agar nilai negatif dihindarkan dalam pembahasan maka tanda minus dimasukkan dalam rumus e. Misalnya saja ∆Q menawarkan perubahan jumlah komoditi yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga tertentu komoditi itu (∆P),maka diperoleh e = – ∆Q/∆P . P/Q .Dimana permintaan elastis ,e>1,inelastis, e1 kalau tidak barang tersebut adalah barang kebutuhan pokok. Tergantung pada tingkat pendapatan konsumen,eM untuk suatu barang mungkin sangat bervariasi.
    4. Elastisitas silang terdapat permintaan mengukur reaksi relatif jumlah yang dibeli terhadap perubahan harga komoditi lain yang berhubungan. Koefisien elastisitas silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y(exy) dapat dituliskan rumus
    exy = ∆Qx/∆Py . Py/Qx
    Jika X dan Y barang substitusi, exy adalah positif,jika barang komplementer maka nilainya negatif. Apabila tidak berhubungan yaitu bila komoditi-komoditi itu bebas satu sama lain exy = 0.
  16. Eka Nuraini Setyaningrum (115100700111004)
    1.)Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
    koefesien Elastisitas
    n = 0 Inelastis sempurna
    0 < n < 1 Inelastis
    n = 1 Elastis uniter
    1 < n 1 )
    adalah suatukeadaan ketika tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan adalah lebihbesar daripada tingkat perubahan harga. Jelasnya,dalam elastisitas yangelastis ini,presentase perubahan harga yang hanya sedikit saja telah cukupuntuk mengubah jumlah yang ditawarkan dengan perubahan yang relatif banyak.
    b)Inelastis ( Relatively inelastic / Es < 1 )
    adalah suatu keadaan ketikatingkat perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil daripada tingkatperubahan harga. Dengan perkataan lain, perubahan harga berpengaruhkecil terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan .
    c)Elastisitas Satu ( Unit Elasticity / E = 1 )
    adalah suatu keadaan dimanatingkat perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan tingkat perubahanharga. Pengertiannya adalah bahwa jika harga berubah.misalnya denganperubahan 5 %,jumlah yang ditawarkan pun akan berubah dengan tingkatperubahan sebesar 5% pula.
    d)Elastisitas Sempurna ( prefect / invinitive elaticity / Es = tak terhingga )
    adalah suatu keadaan ketika berapa pun jumlah barang yang akan di tawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Dengan perkataan lain,tidaklah perlu untuk meninggikan harga agar jumlah barang yang ditawarkan menjadi lebih besar.
    e)Inelastis Sempurna ( Absolutely inelastic atau E = 0 )
    adalah suatu keadaan ketika jumlah yang ditawarkan tidak akan mengalami perubahan sekalipun terjadi perubahan tingkat harga atau dengan perkataan lain,perubahan harga tidak membawa akibat apapun terhadap jumlah yang ditawarkan.
    3.) Elastisitas Penghasilan (Income Elasticity of Demand)
    Permintaan (pembelian) suatu barang atau jasa oleh konsumen dipengaruhi oleh perubahanpenghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil.Suatu konsep untuk mengukur derajat respons perubahan permintaan terhadap adanyaperubahan penghasilan adalah elastisitas penghasilan. Dalam kasus sederhana, fungsipermintaan dapat dinotasikan sebagai berikut.
    Q = f (P, I)
    Keterangan:
    Q: fungsi permintaan
    P: tingkat harga
    I: penghasilan konsumen
    Dalam konsep elastisitas penghasilan, asumsi bahwa penghasilan konsumen konstandihilangkan. Oleh karena itu, elastisitas penghasilan merupakan tingkat perubahan relatif dari jumlah barang yagn diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan.Elastisitas penghasilan dapat didefinisiakan sebagai derajat sensitivitas perubahanpermintaan sebagai akibat dari perubahan penghasilan seorang konsumen. Secaramatematis, elastisitas penghasilan didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlahbarang yang diminta (Qx) dibagi dengan persentase perubahan dalam penghasilan (I).
    Pada dasarnya terdapat tiga macam elastisitas penghasilan, yaitu: elastisitas positif, negatif,dan nol. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat disimak sebagai berikut.
    -Elastisitas penghasilan yang bernilai positif dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
    (a) Elastisitas penghasilan uniter yaitu ketika peningkatan dalam penghasilan diresponoleh konsumen dengan peningkatan permintaan secara proporsional. Perubahanpermintaan yang positif akan memberikan elastisitas penghasilan yang positif pula.Dalam hal ini elastisitas sama dengan satu (E = 1). Sebagai contoh jika penghasilankonsumen meningkat sebesar 50 persen maka akan diimbangi dengan peningkatanpermintaan sebesar 50 persen.
    (b) Elastisitas penghasilan inelastis yaitu jika perubahan penghasilan sebesar 1 persen menyebabkan perubahan permintaan kurang dari 1 persen. Secara matematis,koefisien elastisitas penghasilan inelastis bernilai kurang dari 1 tetapi positif (0 < E 1).
    - Elastisitas penghasilan yang bernilai negatif. Hal ini berarti bahwa kenaikan jumlahpenghasilan justru mengakibatkan permintaan terhadap suatu barang menurun.
    - Elastisitas penghasilan bernilai nol. Ketika penghasilan meningkat, jumlah barang yangdiminta tidak mengalami perubahan. Berapa pun perubahan penghasilan tidak akanmerubah permintaan (konsumsi) barang tersebut.Berdasarkan besarnya koefisien elastisitas penghasilan, suatu barang dapat dikelompokkanke dalam barang mewah, barang normal, atau barang inferior.
    4.) Permintaan adalah Jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh pembeli pada tingkat harga yang berlaku pada tempat dan waktu tertentu.
    Permintaan disini digolongkan menjadi beberapa yaitu:
    a. Permintaan dilihat dari daya beli konsumen ada 3 yaitu:
    -Permintaan efektif:permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang disertai dengan daya beli.
    -Permintaan Absoulut:Permintaan yang tidak didukung oleh daya beli namun Cuma oleh angan-angan. Contoh seorang anak SMA yang ingin membeli sebuah Laptop yang seharga 7.500.000 namun dia tidak mempunyai uang untuk membelinya.
    -Permintaan Potensial:Permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Sebagai contoh seorang ibu yang hanya mempunyai uang 15.000. dia ingin membelikan baju bagi anaknya yang berumur 6 tahun jadi ibu itu mencari baju yang seharga sesuai dengan uang yang dia miliki.
    b.Permintaan dari segi pendapatan
    Permintaan konsumen adalah permintaan seluruh anggota masyarakat akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.contohnya adalah membeli makanan.
    Permintaan Pengusaha adalah permintaan akan faktor-faktor produksi untuk membuat barang atau jasa. Contohnya suatu perusahaan roti membeli tepung untuk membuat roti.
    Permintaan Pemerintah adalah permintaan oleh pemerintah untuk pengeluaran belanja pemerintah. Contohnya adalah
    Permintaan luar negeri adalah permintaan barang dan jasa yang datang dari luar negeri contohnya adalah barang-barang ekspor.
    c.Permintaan dilihat dari jumlah pemintanya.
    Permintaan Individu adalah permintaan yang datang dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
    Permintaan individu ditentukan oleh hal-hal berikut :
    -Harga:Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu produk.jika harga produk itu semangkin meningkat maka konsumen tersebut akan berusaha mengurangi pembelian produk.
    -Pendapatan:Jika pendapatan meningkat biasanya permintaan juga meningkat, tapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang menurun atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan dan tidak mempunyai pendapatan maka kita akan mengurangi permintaan kita.
    - Jika barang lain yang berkaitan:Jika barang lain yang berkaitan mengalami penurunan maka orang akan memilih barang tersebut daripada barang ayang akan dibeli. Sebagai contoh harga the mengalami penurunan maka orang akan memilih membeli the daripada membeli kopi yang biasa diminum.
    -Selera:Jika seorang siswa menyukai pentol goreng, maka dia akan membeli pentol goreng dalam porsi yang cukup banyak daripada membeli manisan.
    -Ekspetasi:Ekspetasi sangat berpengaruh pada niat seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa sebagai contoh adalah jika anda memperkirakan bahwa harga suatu baju akan mengalami diskon besar-besaran pada akhir tahun maka anda tidak berminat untuk membeli baju sekarang.
    d. Permintaan Pasar adalah permintaan yang dimiliki oleh masyarakat dalam waktu yang sama
    Dengan Adanya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam suatu pasar. Permintaan akan terjadi jika penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan oleh konsumen. Pada awalnya, bila dagangan ingin laku maka penjual harus benar-benar pintar dalam menawarkan barang dagangannya kepada pembeli. Di sini jelas bahwa penawaran datang dari para penjual. Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu.
    Dalam melakukan penawaran, penawaran dapat digolongkan menjadi dua yaitu
    -Penawaran Individu:Penawaran Individu adalah penawaran yang dimiliki oleh seorang Penguasa
    -Penawaran besar/Kolektif:Penawaran yang terdapat pada pasar
    Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
    Hukum penawaran berlaku apabila factor-faktor lain selain harga adalah cateris paribus.
    Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah:
    • Tekhnologi yang digunakan adalah tetap
    • Penjual tidak memerlukan harga tunai
    • Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun
    • Jumlah pedagang dan produsen tetap
    Dengan adanya hukum permintaan dan penawaran dalam kehidupan ekonomi yang telah dijabarkan diatas kita sebagai konsumen perlu memperhatikan hukum ekonomi tersebut guna kelangsungan dalam memenuhi kebutuhan manusi sehari-hari.untuk menghindari pihak konsumen dirugikan menurut saya peran pemerintah sangatlah penting salah satunya dalam penetapan harga guna melindungi konsumen.
    Point-point apa saja yang melinatkan petapan harga pada pemerintah yaitu:
    Harga juga ditentukan oleh kebijakan 5pemerintah. Adapun harga yang ditetapkan oleh pemerintah adalah:
    • Harga Minimun (terendah)
    • Harga minimum adalah batas harga terndah yang diberlakukan terhadap suatu barang.
    • Harga Maksimum (tertinggi)Harga maksimum adalah batas harga tertinggi yang diberlakukan terhadap suatu barang.
    • Harga Patokan Setempat (HPS)
    • Harga patokan setempat adalah harga yang diberlakukan pada suatu barang untuk daerah tertentu.
  17. erwin maulana (115100301111050)
    (1) Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, sepertidalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusikemakmuran
    (2) elastisitas permintaan ada 3 macam:
    1.elastisitas permintaan
    Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yangdiakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahantersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
    2. elastisitas permintaan dan total penerimaan
    Perhitungan elastisitas biasanya dimanfaatkan oleh pengambil keputusan yang ditujukanuntuk meningkatkan penerimaan. Secara sederhana, total penerimaan dapat didefinisikansebagai perkalian antara harga dengan kuantitas barang dan jasa yang terjual, misalnya jumlah pendapatan yang diterima sebagai hasil dari penjualan barang dan jasa. Totalpenerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
    TR = P x Q
    Keterangan:
    TR: total penerimaan
    P: harga output
    Q: kuantitas/jumlah output
    3. elastisitas penghasilan
    Permintaan (pembelian) suatu barang atau jasa oleh konsumen dipengaruhi oleh perubahanpenghasilan konsumen yang bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil.Suatu konsep untuk mengukur derajat respons perubahan permintaan terhadap adanyaperubahan penghasilan adalah elastisitas penghasilan. Dalam kasus sederhana, fungsipermintaan dapat dinotasikan sebagai berikut:
    Q = f (P, I)
    Keterangan:
    Q: fungsi permintaan
    P: tingkat harga
    I: penghasilan konsumen
    (3) Elastisitas Silang (Cross Elasticity )
    Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadapperubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap
    (4) Elastisitas Penawaran (Price Elasticity of Supply ) Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yangdiakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebutkoefisien elastisitas penawaran
    Macam-macam Elastisitas Penawaran
    Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,yaitu
    1.PenawaranInelastis Sempurna (E = 0)
    Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi
    tidakberpengaruh
    terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbuvertikal Y atau P (tingkat harga)
    2.PenawaranInelastis (E 1)
    Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang
    lebih besar
    5.PenawaranElastis Sempurna (E = ~ )
    Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawarantidak dipengaruhi
    samasekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbuhorisontal (X) atau Q
    (5) Aplikasi Analisis Elastisitas:Hutasuhut
    pada tahun 2001 (Tabel 4) memfokuskan penelitian pada permintaandaging sapi dan ayam di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat periode 1990-1996. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa elastisitas pengeluaran terhadap daging sapi maupundaging ayam adalah positif. Hal tersebut mengisyaratkan terjadinya peningkatanpermintaan terhadap kedua jenis barang tersebut ketika penghasilan konsumenmeningkat. Namun demikian, elastisitas pengeluaran atas daging sapi bernilai kurangdari satu (inelastis), sedangkan elastisitas pengeluaran atas daging ayam bernilai lebihdari satu (elastis). Sementara itu, elastisitas silang antara kedua kelompok barangbernilai positif yang berarti kedua barang bersifat substitutif
  18. DESTY YUWANDINI (115100701111022)
    1. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan permintaan suatu komoditas.
    Manfaat pengukuran Elastisitas Permintaan:
    • Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu kebijakan atau strategi penjualan.
    • Bagi pemerintah, dapat disusun suatu kebijakan yang mendukung dan meramalkan kesuksesan dari kebijakan tersebut.
    (Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.)
    2. Koefisien elastisitas permintaan diukur dari presentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi dengan presentase perubahan harga.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan :
    a. Ketersediaan barang substitusi
    b. Proporsi pndapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang
    c. Kategori barang
    d. Keragaman penggunaan barang
    (S, Alam. 2006. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis.)
    3. Elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan penawaran komoditas tersebut.
    (Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.)
    4. Koefisien elastisitas penawaran diukur dari presentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan presentase perubahan harga.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran :
    a. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi
    b. Daya tahan barang
    c. Mobilitas faktor produksi
    d. Kemudahn produsen baru untuk memasuki pasar
    (S, Alam. 2006. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis.)
    5. Model elastisitas permintaan meliputi:
    a. Elastisitas harga barang itu sendiri E= .
    b. Elastisitas harga silang terhadap permintaan E= .
    c. Elastisitas pendapatan terhadap permintaan E= . ,
    (Pujiatmoko. 2008. http://atanitokyo.blogspot.com/2008/03/analisis-permintaan-kedelai-indonesia.html. Analisis Permintaan Kedelai Indonesia. online. 28 Desember 2011.)
    6. Fluktuasi harga disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan antara permintaan dan penawaran juga dipengaruhi oleh jumlah dan harga faktor produksi (input) yang digunakan. Faktor produksi dalam suatu proses pertanian dibedakan menjadi faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Hubungan fisik antara faktor produksi (input) dengan produksi (output) digambarkan dalam bentuk fungsi produksi:
    Y = f(x)
    Dimana Y : produksi (output)
    x : faktor produksi (input)
    Fungsi produksi mempunyai sifat dualitas dengan fungsi biaya, sehingga dari fungsi produksi dapat mencerminkan fungsi biaya atau fungsi biaya merupakan fungsi invers dari fungsi produksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
    Fungsi produksi : Y = f(x)
    Fungsi biaya : X = v. f^-1(Y)
    • Elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output dapat dirumuskan dengan :
    Ex = dx/dPy – Py/x
    =-1/(b-1)
    • Elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input dapat dirumuskan dengan:
    Ey = dy/dPx – Px/y
    =-b/(1-b)
    (Istiyanti, Eni & Rahmawati, Nur. 1996. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 419669.pdf. Elastisitas Permintaan Input dan Elastisitas Penawaran Output Bawang Merah Ditinjau dari Fungsi Produksi. online. 28 Desember 2011.)
  19. Evalita Dinda Octora (115100700111024)
    1. Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/respon perubahan jumlah/kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable utama yang mempengaruhi elastisitas permintaan, yaitu:
    1. elastisitas harga permintaan
    2. elastisitas silang
    3. elastisitas pendapatan
    • Elastisitas harga permintaan
    Adalah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan persentasi perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga barang naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Sedangkan tanda elastisitas selalu negative, karena sifat hubungan yang berlawanan, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari dan lebih besar daripada satu dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan: tidak elastisitas (in elastic), unitary (unity) dan elastis (elastic)
    Dengan persamaan:
    Ed= ∆Q/Q : ∆P/p
    = ∆Q/∆P x P1+P2/Q1+Q2
    • Elastisitas silang
    Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain
    Besarnya elastisitas silang dapat dihitung berdasarkan rumus:
    Ec= persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta / persentasi perubahan harga barang Y
    - Elastisitas harga pendapatan
    Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembeli
    Besarnya elastisitas permintaan pendapatan (Ey) dapat ditentukan dengan rumus:
    Ey= persentasi perubahan jumlah barang yang diminta / persentasi perubahan pendapatan
    2. Elastisitas penawaran adalah tingkat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga. Hasil perbandingan itu disebut koefisien penawaran
    - Penawaran elastis
    Penawaran bersifat elastis apabila setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan penawaran barang dengan persentase lebih besar
    - Penawaran inelastic
    Penawaran bersifat inelastic apabila perubahan harga menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan berubah dengan persentase yang lebih kecil
    - Penawaran elastis uniter
    Elastisitas uniter berarti setiap perubahan harga akan diikuti oleh perubahan jumlah harga yang ditawarkan dengan persentase yang sama. Apabila digambarkan, kurva penawarannya akan membentuk sudut 45 derajat pada kedua sumbunya
    - Penawaran elastisitas sempurna
    Elastisitas penawaran yang sempurna ini menunjukkan bahwa pada saat harga tertentu jumlah barang ditawarkan tidak terbatas. Bentuk kurva penawarannya garis lurus horizontal, kasus ini termasuk kasus yang ekstrim karena penurunan harga sedikit saja akan mengurangi penawaran mencapai nol atau sebaliknya, kenaikan harga sedikit saja akan menaikkan penawaran hingga tak terhingga
    - Penawaran inelastic sempurna
    Penawaran yang inelastic sempurna berarti jika ada perubahan harga tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus vertical. Keadaan ini bersifat ekstrim dan biasa terjadi pada jangka waktu pendek
    3. Menurut Hadidarwanto (1983) berdasarkan elastisitas produksinya maka kurva fungsi produksi dapat dibagi 3 daerah. Pada daerah I dimana Ep > 1, menunjukkan bahwa PM > PR. Daerah II menunjukkan bahwa PM < PR tetapi masih bernilai positif, sehingga elastisitas produksinya bernilai dari 0 sampai 1 (0 ≤ Ep ≤ 1). Daerah I disebut daerah yang tidak rasional sedangkan daerah II disebut daerah rasional
    Nilai elastisitas permintaan input maupun elastisitas penawaran output dipengaruhi oleh turunan dari fungsi produksi dan penggunaan factor produksinya. Dengan penggunaan input yang tidak efisien, apabila ada perubahan harga input (factor produksi) maupun harga output (produk yang ditawarkan) akan merubah penggunaan factor produksi dalam jumlah yang cukup besar
    Untuk menentukan elastisitas permintaan input akibat adanya perubahan harga output dapat dirumuskan dengan
    Ex= dx/dy x Py/x
    = -1/(b-1)
    Elastisitas penawaran output akibat adanya perubahan harga input dapat dirumuskan
    Ey= dy/dPx x Px/y
    = -b/(1-b)
    4. Faktor penentu elastisitas permintaan:
    a. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan di pasar
    b. Jumlah pengguna yang akan membeli barang
    c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
    d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan perubahan harga barang
    e. Kemampuan anggaran konsumen
    Faktor yang menentukan elastisitas harga penawaran sama dengan factor yang menentukan elastisitas harga permintaan, namun yang lebih dominan adalah waktu. Ada tiga waktu produsen dalam menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tertentu. Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan harga, semakin besar elastisitas penawaran. Ketiga waktu tersebut, yaitu:
    a. Intermediate Run
    Periode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, kurva penawaran ini in elastic sempurna
    b. Short Run
    Suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk ke dalam pasar, sehingga yang dikembangkan hanya kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity
    c. Long Run
    Suatu periode yang sangat panjang bagi perusahaan untuk masuk ke dalam pasar dan membuat perancangan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastic
  20. Septyan Hidayat (115100700111006)
    Septyan Hidayat
    115100700111006
    1. a. Elastisitas Harga Permintaan
    Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    b. Koefisien Elastisitas Permintaan
    Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
    c. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
    Ada lima jenis elastisitas permintaan :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
    2. Permintaan tidak elastis : elastisitas 1.
    5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
    d. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
    Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
    1. Produk substitusi.
    2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
    3. Produk mewah versus kebutuhan.
    4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
    2. a. Elastisitas Harga Penawaran
    Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    b. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
    Ada lima jenis elastisitas penawaran :
    1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
    2. Penawaran tidak elastis : elastisitas 1.
    5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
    c. Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
    Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
    1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
    2. Jangka waktu analisis.
    3. Stok persediaan.
    4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
    3. a. Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
    Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0),
    2. Permintaan tidak elastis ( 1),
    5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga),
    4. a. Aplikasi Elastisitas Permintaan dan penawaran
    Salah satu pokok penting dalam fungsi permintaan dan penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
    b. Pengaplikasi Elastisitas Harga Permintaan
    Dalam pengaplikasian elastisitas harga permintaan yaitu biasa digunakan untuk mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas ini banyak di jumpai ketika saat pembukuan pada sebuah perusahaan yang menyangkut tentang permintaan.
    c. Pengaplikasi Elastisitas Harga Penawaran
    Dalam pengaplikasian elastisitas harga penawaran yaitu biasa digunakan untuk mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas ini banyak di jumpai ketika saat pembukuan pada sebuah perusahaan yang menyangkut tentang penawaran.
    d. Pengaplikasi Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
    Dalam pengaplikasian elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Elastisitas ini banyak di gunakan ketika saat pembukuan pada sebuah perusahaan yang menyangkut tentang permintaan dan penawaran terutama pada total penerimaan (penjual/produsen).
  21. ZEANNE SHEILLAZIS C (115100307111012)
    ZEANNE SHEILLAZIS C
    115100307111012
    Elastisitas penawaran
    Jumlah yang ditawarkan merupakan fungsi atau tergantung pada harga. Secara teknis, hal ini dapat ditulis sebagai :
    Q = f (P)
    Dimana Q adalah jumlah yang ditaawarkan, dan P adalah harga penawaran per unit. Dalam pada itu, fungsi itu adalah sebuah fungsi positif. Artinya antara harga dan jumlah yang ditawarkan itu terdapat hubungan yang posituf, sehingga jika harga naik maka jumlah yang ditawarkan pun akan naik pula. Sedangkan jika harga turun maka jumlah yang akan ditawarkan pun akan turun pula.
    Jikalau dikatakan bahwa antara harga dan jumlah yang ditawarkan itu terdapat huubungan positif, maka hak itu menunjukkan kepada kita tentang Hukum Penawaran (The Law of Supply). Hukum penawaran itu berbunyi “Jumlah sesuatu barang tertentu yang ditawarkan di suatu pasar tertentu pada suatu saat tertentu cenderung untuk berubah-ubah secara langsung dengan harganya”.
    Elastisitas penawaran adalah ukuran kepekaan tentang besarnya perubahan jumlah yang ditawarkan jika harga berubah. Dapat diterjemahkan sebagai berikut elastisitas penawaran adalah ratio (perbandingan) antara perubahan relative jumlah yan ditawarkan dengan perubahan relative harga. Dalam hal ini, elastisitas penawaran memiliki lima kriteria :
    Elastis sempurna (perfect or infinitive elasticity) adalah suatu keadaan dimana berapa pun jumlah yang ditawarkan pada suatu tinggat harga tertentu. Dengan perkataan lain, tidaklah perlu untuk meninggikan harga agar jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar.
    Elastis atau elastisitas relatif (Relative Elaasticity) adalah suatu keadaan dimana tingkat perubahan dari pada jumlah yang ditawarkan adalah lebih besar dari pada tingkat perubahan harga. Jealsnya dalam elastisitas yang elastis ini, perubahan harga yang hanya sedikit saja telah cukup untuk mengubah jumlah yang ditawarkan dengan perubahan yang banyak
    Elastisitas satu (unit elasticity) adalah suatu keadaan dimana tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan adalah sama dengan tingkat perubahan harga.
    Inelastic atau inelastisiitas relatif (Relative inelasticity) adalah suatu keadaan dimana tingkat perubahan jumlah yang ditawaarkan adalah lebih kecil dari pada tingkat perubahan harga
    Inelastic sempurna (Perfect inelastic) atau elastisitas nol adalah suatu keadaan dimana jumlah yang ditawarkan tidak akan mengalami perubahan sekalipun terjadi perubahan tinggkat harga. Aatu dengan kata lain, perubahan harga tidak membawa akibat apa pun terhadap jumlah yang ditawaarkan
    Koefisien elastisitas harga dari penawaran mengukur presentaseperubahan daalm jumlah yang ditawarkan (ΔQ/Q) yang disebabkan oleh presentase dalam harga barang tersebut (ΔP/P), pada suatu waktu tertentu. Secara umum pengertianya adalah :
    E¬s = (persentase perubahan dalam jumlah yang ditawarkan)/(persentase perubahan dalam harga barang itu)
    Sedangkan rumusnya yang lebih ringkas adalah
    E¬s = (ΔQ/Q)/(ΔP/P) = ΔQ/ΔP = P/Q
  22. WIRA RESTI ANDANI (115100700111008)
    WIRA RESTI ANDANI
    115100700111008
    ELASTISITAS PERMINTAAN
    1. Elastisitas permintaan adalah suatu ukuran kepekaan yang menyatakan seberapa jauh kah jumlah sesuatu barang yang diminta berubah karena adanya perubahan harga,jika semua hal yang lain adalah tetap tak berubah.
    2. Faktor – faktor yang memepengaruhi elastisitas permintaan suatu barang adalah
    a. Ada atau tidaknya barang pengganti
    b. Luas atau sempitnya kemungkinan penggunaan barang yang bersangkutan
    c. Pentingnya bagi kehidupan
    d. Sifat tahan lamanya suatu barabg
    e. Harga barang dibandingkan dengan pendapatan konsumen
    3. Koefisien elastisitas permintaan adalah angka yang menunjukan elastisitas permintaan.
    Adapun tolak ukur yang dipakai untuk menentukan koefisien elastisitas permintaan adalah :
    a. Koefisien elastisitas permintaan yang besarnya tak terhingga adalah barang-barang yang mana jumlahnya yang diminta berubah-ubah dengan tidak adanya perubahan harga.
    b. Koefisien elastisitas permintaan yang lebih besar dari satu adalah untuk barang- barang yang sedikit saja harganya berubah sudah cukup untuk menyebabkan terjadinya perubahan yang berarti pada jumlah barang yang diminta.
    c. Koefisien elastisitas permintaan yang sama dengan satu adalah untuk barang – barang yang perubahab jumlahnya sebanding dengan perubahan harga.
    d. Kofisien elastisita permintaan yang besarnya lebih kecil dari pada satu yaitu permintaan yang inelastic adalah untuk barang – barang yang perubahan harganya tidak seberapa banyak menyebabkan perubahan pada jumlahnya yang diminta.
    e. Koefisien elastisitas permintaan yang besarnya sama dengan nol yaitu per,intaan yang inelastis sempurna adalah untuk barang – barang yang perubahan harganya tidak berpengaruh sama sekali terhadap jumlahnya yang diminta.
    4. Elastisitas harga dari permintaan dimaksud untuk mengukur kepekaan perubahan permintaan terhadap perubahan harga. Koefisien elastisitas harga dari permaintaan, yang disini diberi notasi E¬xx , adalah mengukur presentase perubahan dalam jumlah yang diminta ( quantity demanded) dari suatu barang yang disebabkan oleh presentase perubahan tertentu dalam harga barang tersebut, pada suatu waktu tertentu.
    EXX= (prensetase perubahan dalam jumlah yang diminta)/(pesentase perubahan dalam harga barang itu sendiri)
    Dari bentuk kurva permintaan dapat dilihat bahwa hubungan antara harga dan jumlah adalah berlawanan. Artinya kalau harga naik maka jumlah yang diminta akan berkurang dan kalau harga turun maka jumlah yang diminta akan naik, dengan demikian malka koefisien elastisitas disini mempunyai tanda yang negative
  23. DWI ARI FEBRIYANTO (115100307111004)
    1. Hukum permintaan menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan harga, maka kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan akan berubah. Hukum permintaan ternyata tidak mempengaruhi perkembangan dari seberapa besar dari perubahan permintaan dari harga yang berubah. Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan permintaan, menyebabkan elastisitas permintaan atau pemuluran pemintaan. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yang relatif pada jumlah harga.
    2 . Macam-macam elastisitas permintaan dibagi menjadi 5, yaitu :
    - Permintaan elastis: permintaan terhadap suatu barang yang sangat dipengaruhi perubahan harga
    - Permintaan inelastis: permintaan terhadap suatu barang yang kurang dipengaruhi oleh suatu perubahan harga
    - Permintaan elastis uniter: permintaan elastis uniter berlaku pada permintaan barang kebutuhan sekunder yang tidak terpengaruh penjualan meski harga mengalami naik – turun harga
    - Permintaan elastis sempurna: permintaan terhadap suatu benda sekalipun
    - Permintaan inelastis sempurna: permintaan terhadap suatu benda tidak berubah, berapapun tinggi rendahnya suatu tingkatan harga
    3. Elastisitas penawaran merupakan sebuah kepekaan seberapa besar kepekaan penawaran terhadap perubahan harga. Model penawaran digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar
    4. Macam-macam elastisitas penawaran dibagi 5, yaitu :
    - Penawaran elastis: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran lebih dari satu.
    - Penawaran inelastis: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran lebih kecil daripada satu
    - Penawaran elastis uniter: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan satu
    - Penawaran elastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan tak terhingga / tak terdefinisi
    - Penawaran inelastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol
  24. Fadzakkir Sukkal A. (115100301111052)
    1. Elastisitas permintaan atau elasticity of demand yaitu tingkat tanggapan (respons) pembeli terhadap perubahan dalam harga; permintaan akan barang mewah dapat menurun secara drastis apabila harga dinaikkan; hal tersebut terjadi karena barang-barang seperti itu bukan merupakan kebutuhan pokok sehingga pembeliannya dapat ditunda; sebaliknya, permintaan akan barang dan jasa, seperti makanan, jasa telepon, dan operasi darurat di rumah sakit, dikatakan tidak elastis; permintaan barang atau jasa jenis itu diperkirakan tetap saja ada meskipun terjadi perubahan harga mengingat kebutuhan tersebut tidak dapat ditunda.
    Ada lima jenis elastisitas permintaan yakni:
    A. Permintaan Inelastis Sempurna.
    Artinya beberapapun harga berubah jumlah barang yang diminta tetap tetap tidak berubah maka permintaan ini tidak peka terhadap perubahan harga.
    B. Permintaan Inelastis
    Artinya bila harga berubah maka permintaan hanya berubah sedikit misalnya, harga naik 20% menyebabkan permintaan turun sebesar 10% atau kurang dari 20%.
    C. Permintaan Elastis Uniter
    Artinya kenaikan harga akan membuat permintaan turun sebanding dengan kenaikan harga tersebut
    D. Permintaan Elastis.
    Artinya kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada prosentase kenaikan harga itu sendiri. Missal harga naik, 20% akan mengakibatkan permintaan turun sebesar 30% atau lebih besar daripada perubahan harga.
    E. Permintaan Elastis Sempurana
    Artinya jumlah permintaan tetap banyak meski harga belum mengalami perubahan.
    2. Sedangkan elastisitas penawaran atau elasticity of supply yaitu tingkat tanggapan (respons) terhadap perubahan harga; jika harga bergerak naik, biasanya penawaran akan meningkat; jika tidak meningkat, penawaran itu tidak elastis; penawaran dikatakan elastis jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi.
    Rumus dari Elastisitas penawaran adalah : Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga komuditas itu sendiri.
    3. Aplikasi Elastisitas Permintaan da Elastisitas Penawaran.
    Contoh Aplikasi Elastisitas Permintaan dan Penawaran dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
    Menghitung Elastisitas Permintaan terhadap Harga
    Rumusnya:
    Persentase perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan pendapatan yang menyebabkannya.
    Contoh:
    Harga es krim naik 10% dan jumlah eskrim yang diminta turun 20%.
    Ep = (20%)/(10%) = 2
    Karena hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta adalah terbalik, elastisitas permintaan terhadap harga bernilai negatif. Kita hilangkan tanda negatifnya dan berkonsentrasi.
    4. Hal hal lain yang terkait dengan topic dalam elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran adalah:
    Metode Nilai Tengah.
    Merupakan cara terbaik untuk mengukur Perbahan Persentase dan Elastistas. Yaitu suatu cara untuk menghitung aproksimasi luas daerah di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan
    Karena menggunakan perubahan persentase dalam menghitung elastisitas permintaan terhadap harga, elastisitas yang dihitung dari titik A ke titik B pada kurva demand akan berbeda jika kita hitung dari titik B ke titik A.
    Untuk mengatasi hal tersebut kita gunakan metode nilai tengah.
    Contoh:
    harga naik dari $4 ke $6 dan barangyang diminta turun dari 120 menjadi 80.
    % perubahan harga = (6 – 4)/5 × 100% =40%
  25. Gigih Pudyo Esvan (115100701111020)
    1.) Pengertian Elastisitas
    Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila factor-faktor yang mempengaruhi kurva demand dan supply berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?
    Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
    Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan drajat kepekaan atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan factor yang mempengaruhinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan cara untuk menghitung elastisitas permintaan dan penewaran dan factor-faktor yang mempengaruhi masing-masing elastisitas tersebut.
    2.)Elastisitas Permintaan
    Barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
    Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung koefesien elastisitas permintaan adalah :
    atau dengan rumus :
    Dengan :
    P = harga mula-mula
    Q = jumlah permintaan mula-mula
    Qd = perubahan permintaan barang
    Pd = perubahan harga barang
    3.)Elastisitas penawaran
    Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai “Ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.” Ada pihak sumber lain yang menyebutkan bahwa elastisitas penawaran adalah rasio antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dan perubahan harga barang yang bersangkutan. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2
    Rumus Elastisitas Penawaran atau x
    Dengan :
    Es = Elastisitas
    P = Harga mula-mula
    Qs = Kuantitas barang mula-mula
    ∆Qs = Selisih antara besar Q awal dan Q akhir
    ∆P = Selisih antara besar P awal dan P akhir
    4.)Elastisitas Titik dan Busur.
    Elastisitas dapat diukur dengan dua cara:
    a). Elativitas Titik mengukur elastisitas titik tertentu pada statu fungís. Konsep ini digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan yang sangat kecil dari variabel bebas (X). Meskipun konsep elastisitas titik ini dapat memberikan estimasi pengaruh yang akurat terhadap Y sebagai akibat dari perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas (X), tapi konsep ini tidak digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai akibat dari perubahan dari variabel bebas (X) dalam skala besar.
    Elastisitas Titik = εX = Persentase perubahan Y Persentase perubahan X
    = ΔY/YΔX/X = ΔYΔX X XY
    Elastisitas Titik = εX = ∂Y ∂X X XY
    Contoh.
    P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
    P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
    εX =ΔYΔX X XY = 5000-1000 X 400010000 = -5 X 4/10 = -20/10 = -2
    Penurunan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan permintaan sebesar 2%. Jika harga turun 25 % yakni (75%*Rp 4.000 =Rp 3.000) menyebabkan kenaikan permintaan 50% yakni (1,5 * 10.000 kg = 15.000kg)
    b). Elastisitas Busur digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi elastisitas ini mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu.
    E = Elastisitas busur = Perubahan Q Rata-Rata Q Perubahan X Rata-rata X = Q2 – Q1 Q2 + Q1/2 X2 – X1 X2 + X1/2 = ΔQ Q2 + Q1 ΔX X2 + X1 = ΔQ ΔX x X2 + X1 Q2 + Q1
    Contoh.
    P1 = Rp 4.000 Q1 = 10.000 kg
    P2 = Rp 3.000 Q2 = 15.000 kg
    E = Elastisitas busur = Perubahan Q Rata-Rata Q Perubahan X Rata-rata X = Q2 – Q1 Q2 + Q1/2 X2 – X1 X2 + X1/2 = ΔQ Q2 + Q1 ΔX X2 + X1 = 5000 -1000 x 4000 + 3000 15000 + 10000
    =-5 x 0,28
    = -1,4
  26. Marcella Christanti
    Nama : Marcella Christanti
    NIM : 115100701111024
    1. Salah satu pokok penting dalam fungsi permintaan dan penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
    2. Hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan :
    -Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain
    -Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang
    -Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar
    -Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)
    3. Elastisitas harga permintaan adalah prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
    Rumusnya adalah sebagai berikut:
    Q2-Q1
    Q1
    Ed = ——————-
    P2-P1
    P1
    4. Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri
    Rumus elastisitas penawaran
    Q2 – Q1
    ½ (Q1 + Q2)
    Es = ———————————
    P2 – P1
    ½ (P1 + P2)
  27. Mustika Ayu Setya Putri (115100307111014)
    ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN
    A. Elastisitas Permintaan
    Hukum permintaan dan penawaran menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan harga, maka kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan akan berubah. Hukum permintaan dan penawaran ternyata tidak mempengaruhi perkembangan dari seberapa besar dari perubahan permintaan dan penawaran dari harga yang berubah.
    1. Pengertian Elastisitas Permintaan
    Hukum permintaan hanya berlaku pada keadaan Cateris paribus. Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan permintaan, menyebabkan elastisitas permintaan atau pemuluran pemintaan. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yang relatif pada jumlah harga. Rumus = Ed > 1.
    Elastisitas permintaan adalah derajat kepekaan jumlah barang yang diminta karena perubahan harga itu. Menurut Alfred Marshall, elastisitas permintaan dibagi 5, yaitu:
    1. Permintaan elastis: permintaan terhadap suatu barang yang sangat dipengaruhi perubahan harga. Persamaan: Ed > I
    1. Permintaan inelastis: permintaan terhadap suatu barang yang kurang dipengaruhi oleh suatu perubahan harga. Ed I
    2.Penawaran inelastis: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran lebih kecil daripada satu. Es< I
    3.Penawaran elastis uniter: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan satu. Es = I
    4.Penawaran elastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan tak terhingga / tak terdefinisi. Es = ~
    5.Penawaran inelastis sempurna: terjadi karena koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol. Es = 0
    4. Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran
    Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas dari suatu penawaran antara lain:
    1. Daya tahan barang.
    2. Mobilitas faktor produksi.
    3. Waktu yang diperlukan dalam produksi.
    4. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar.
    B.Teori penawaran dan permintaan
    • Penjelasan
    Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
  28. Ramlah Hardiani (115100307111006)
    1. ELASTISITAS PERMINTAAN
    Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
    koefesien Elastisitas
    n = 0 Inelastis sempurna
    0 < n < 1 Inelastis
    n = 1 Elastis uniter
    1 < n 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya lεpl = – 3,2 dan lεpl = 3,2. Permintaan elastis ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga kenaikan harga dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase yang lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
    b) lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya lεpl = – 1 dan lεpl = 1. Elastisitas unitari merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta dan akhirnya total pendapatan tidak berubah.
    c) lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya lεpl = – 0,5 dan lεpl = 0,5. Permintaan inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.
  29. Wafiatus Soleha (115100701111004)
    1. Elastisitas merupakan suatu hubungan kuantitatif antar variable-variabel, missal antara jumlah yang diminta dengan harga barang tersebut. Hubungan ini juga dapat dianalisa dari slope. Meskipun begitu, slope tidak sama dengan elastisitas karena slope kurva permintaan tergantung pada perubahan harga dan jumlah yang diminta, sedangkan elastisitas tergantung pada perubahan prosentase harga dan jumlah yang diminta.
    2. Elastisitas permintaan terdiri dari :
    •Elastisitas harga : kurva permintaan yang berslope negative menunjukkan bahwa jumlah yang diminta berhubungan terbalik dengan tingkat harga. Dengan kata lain elastisitas harga merupakan proporsi perubahan jumlah barang yang diminta dibagi proporsi perubahan harga barang itu sendiri.
    • Elastisitas titik : elastisitas titik digunakan untuk mengukur respon jumlah yang diminta terhadap perubahan harga yang sangat kecil.
    • Elastisitas busur : pada umumnya digunakan jika perubahan harga relative besar karena akan kesulitan untuk menghitung elastisitasnya, maka digunakan elastisitas busur.
    • Elastisitas pendapatan : mengukur respon jumlah yang diminta terhadap perubahan pendapatan, dimana harga barang tetap.
    • Elastisitas silang : mengukur respon prosentase perubahan jumlah barang yang diminta karena prosentase perubahan harga barang lain.
    3. Elastisitas Penawaran : mengukur prosentase perubahan harga barang itu sendiri. Pada penawaran, respon tersebut adalah positif. Factor-faktor yang mempengaruhinya adalah keleluasan untuk meningkatkan produksi dan jangka waktu untuk merespon.
    4. Aplikasi Elastisitas dalam pembuatan keputusan manajer. Keputusan-keputusan itu dapat berupa operasi-operasi perusahaan sehari-hari dan dapat juga keputusan jangka panjang yang berhubungan dengan perencanaan pertumbuhan perusahaan. Seorang manajer dapat mengukur dan menghitung elastisitas permintaan produk terhadap seluruh factor yang mempengaruhi permintaan produk tersebut. Nilai-nilai tersebut sangat penting bagi manajer untuk penentuan kebijakan optimal serta merespon tindakan perusahaan pesaing dengan lebih efektif.
  30. Anderla Puspitasari ( 115100700111012 )
    1. Elastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga permintaan, price elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga. (Du Mairy, 2003 : 221)
    2. Secara umum penaksiran elastisitas permintaan berguna bagi perusahaan maupun bagi pemerintah. Adapun manfaat dari penaksitran elastisitas permintaan adalah
    a. Bagi perusahaan (produsen) : elastisitas permintaan dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya. Bila diketahui sifat responsif permintaan atas komoditas yang dihasilkan perusahaan, pihak perusahaan dapat menentukan perlu tidaknya untuk menaikkan harga jual komoditas yang dihasilkan.
    b. Bagi pemerintah dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan tertentu yang akan dilaksanakannya
    (Sugiarto, 2009 : 102)
    3. Elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi :
    a. Elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand)
    b. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand)
    c. Elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand)
    4. Elastisitas Harga Permintaan
    Berbagai faktor yang menentukan permintaan adalah harga, harga barang lain, pendapatan, selera dan lain lain. Bila salah satu faktor berubah, dengan asumsi ceteris paribus akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Elastisitas permintaan menjelaskan seberapa besar persentase perunbahan jumlah barang diminta apabila salah satu faktor tersebut berubah. Apabila terjadi perubahan harga dengan persentase yang sangat kecil, tetapi menimbulkan perubahan yang sangat besar terhadap jumlah barang yang diminta. Maka dapat dikatakan bahwa barang tersebut sangat responsif terhadap perubahan harga. ( Tri Kunawangsih&Anto Pracoyo, 2000 : 63)
  31. nur akhmad (115100701111008)
    1.Elastisitas permintaan
    Besaran perubahan kuantitas yang diminati akibat perubahan harga harga ini diukur dalam elastisitas permintaan.dengan demikian elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
    Untuk melihat derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga ,para ekonomi mengidentivikasikan melalui perhitungan koefisien elastisitas permintaan diukur dari presentase perubahan kuantitas yng diminati dibagi dengan persentase perubahan harga.
    Jenis elastisitas permintaan
    a.permintaan elastis
    permintaan disebut elastisitas apabila koefisien elastisitas lebih besar dari pada satu. Persentase perubahan permintaan lebih besar dari pada persentase perubahan harga.
    b. permintaan inelastis
    permintaan disebut inelastis apabila koefisien elastisitas permintaanya lebih kecil dari pada satu. Persentase perubahan lebih kecil dari pada persentase perubahan harga.
    c.permintaan elastis uniter
    permintaan disebut elastis uniter apabila persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga.
    d. permintaan elastis sempurnaperminaan disebut elasti sempurna apabila koefisien elastisitas permintaannya sma dengan tak terhingga. Situasi ini terjadi apabila harga tetap ,kuantitas yang diminta menjadi tak terbatas. Situasi ini terjadi apabila kenaikan harga yang relatif sangat kecil sekalipun akan menurunkan kuantitas permintaan menjadi nol.
    e. Permintaan inelastis sempurna
    permintaan inelastis sempurna merupakan kebalikan dari permintaan elastis sempurna. Pada prmintaan inelastis sempurana,koefisien inelastisitas permintaannya adalah nol.ini terjadi karene berapa pun harga berubah, kuantitas yang diminta tidak berubah.
    2.Elastisitas penawaran
    seperti halnya dalam permintaan,ada beberapa produk yang penawarannya demikian besar meskipun harga hanya berubah sedikit. Sebaliknya,ada pula produk yang penawarannya hannya berubah sedikit atau bahkan tidak berubah sma sekali meskipun harga berubah demikian besar.penawaran produk-produk tersebut kurang begitu peka sama sekali terhadap perubahan harga.
    Jenis elastisitas penawaran
    a.penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar dari pada satu.persentase perubahan penawaran lebih besar dari pada persentase perubahan harga.
    b.penawaran inelastisenawaran disebut inelastis apabila koefisien elastisitas penawaran lebih kecil dari satu. Persentase penawaran disebut perubahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga
    c.penawaran elastis uniter
    pada penawaran yang elastis uniter, persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga.
    d.penawaran elastis sempurna
    penawaran bersifat elastis sempurna apabila pada harga tertentu, kuantitas yang ditawarkan tak terbatas. Situasi ini taerjadi apabila penurunan harga yang relatif sangat kecil sekalipun,kuantitasyang ditawarkan menjadi nol.sebaliknya,kenaikan harga yang relatif sangat kecil sekalipun akan meningkatkan kuantitas penawaran menjadi tak terbatas.
    e.penawaran inelastis sempurna
    penawaran inelastis sempurna kebalikan dari penawaran inelastis sempuran.pada penawaran inelastis sempurna, koefisien elastisitasnya adalah nol.ini terjadi karena beberapa pun harga, berubah kuantitas yang ditawarkan pun tidak berubah.
    3.mekanisme pembentukan harga
    produsen selalu mengharapkan harga yang setinggi-tingginya.sebaliknya konsumen mengharapkan harga yang serendah-rendahnya. Produsen dan konsumen saling tawar menawar.proses tawar-menawar ini akan memunculkan harga kesepakatan atau apa yang disebut harga pas.
    1.harga keseimbangan
    sebelum kita sampai kepada pembentukan harga, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dinamakan harga keseimbangan.
    pembelian dipasar dapat dikelompokkan menjadi sebgai berikut:
    a.pembelian marjinal
    pembelian marjinal ialah pembelian yang harga taksirannya sama dengan harga pasar.
    b.pembelian supermarjinal
    pembelian supermarjinal ialah pembelian yang harga taksirannya melebihi harga pasar.
    c.pembelian submerjinal
    pembelian submarjinal ialah pembelian yang harga taksirannya di bawah harga pasar.
    4.Aplikasi elastisitas permintaan dan penawaran
    menentukan keseimbangan secara matematis untuk menentukan keseimbangan secara matematis, terlebih dahulu harus diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran untuk komoditas tertentu. Untuk memudahkan banyak contoh dipaparkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang linier. Dalam realitanya berbagai bentuk fungsi permintaan dan penawaran yang tidak linier dapat saja muncul.
  32. Maulida Arifiyah Faradita (115100700111032)
    1. elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya perubahan harga atao faktor lain terhadap perubahan permintaan
    2. elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya perubahan harga atau faktor lain terhadap perubahan penawaran
    3. bagi produsen, elastisitas permintaan dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya
    4. permintaan terhadap suatu barang bersifat lebih elastis apabila barang tersebut memiliki banyak barang substitusi, karena ketika harga meningkat, konsumen akan beralih ke barang lain
    5. semakin banyak masyarakat yang menyenangi sepeda motor bebek, akan mendorong produsen meningkatkan produksi. sehingga, penawaran sepeda motor bersifat elastis.
  33. 1. definisi
    elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
    elastisitas permintaan adalah seberapa besar perubahan permintaan konsumen atas perubahan harga produk yang terjadi
    elastisitas permintaan adalah seberapa besar perubahan penawaran oleh produsen atas perubahan harga produk yang terjadi
    2. faktor yang mempengaruhi
    a. elastisitas permintaan: harga produk, pendapatan konsumen, harga barang lain ( barang subtitusi / barang komplementer )
    b. elastisitas penawaran : sifat alami barang misal mudah rusak atau tidak, biaya dan kemudahan penyimpanan barang, waktu/moment.
    3. tingkatan elastisitas
    menurut tingkatan elastisitasnya, barang digolongkan menjadi 3 golongan
    a. barang elastis
    Ed atau Es1
    contoh: barang pokok (beras, gula)
    perubahan harga hanya memberikanpengaruh yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabilaprodusen menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadapbarang tersebut tidak terlalu berubah. Pada kondisi ini,
    produsen dapat memperolehtambahan penerimaan dengan menaikkan harga
    misal harga beras naik maka pendapatan produsen naik tapi konsumen tetap membeli beras karena merupakan kebutuhan pangan pokok. berapapun harganya akan dibeli
    4. elastisitas silang
    permintaan atau penawaran produk tergantung pada harga produk lain. contoh:
    a. subtitusi
    harga daging sapi naik maka konsumen dapat membeli daging ayam sebagai penggantinya
    b. komplementer
    harga motor turun maka permintaan konsumen akan bensin naik karena semakin banyaknya orang yang membeli dan menggunakan motor
    5. sifat elatisitas barang akan memberikan efek terhadap kebijakan pemerintah, pajak dan harga.
    jadi harga produk selain sebagai faktor yamg mempengaruhi elastisitas permintaan, juga bisa sebagai efek atau dampak dari elastisitas permintaan produk
    misal harga ayam di pasar A lebih murah dari pada di pasar B maka konsumen berbondong-bondong membeli ayam di pasar A. hal tersebut menyebabkan permintaan di pasar A naik dan di pasar B turun sehingga harga ayam di pasar B di turunkan agar konsumen membeli ayam di pasar B.
  34. nur qayyum fitria (115100700111010)
    1.fungsi dari bab elastisitas ini adalah memahami dengan baik arti dari adanya perubahan-perubahan harga yang berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat.
    2.elastisitas adalah pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan perubahan suatu variabel sebagai akibat adanya perubahan variabel lain. elastisitas permintaan menjelaskan seberapa besar presentase perubahan jumlah barang diminta apabila salah satu faktor tersebut berubah.bila harga berubah jumlah barang yang ditawarkan pun akan berubah. derajat kepekaan perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan disebut elastisitas penawaran.
    dengan rumus fungsi Qd = f (faktor-faktor yang mempengaruhi barang)
    3.bagi pemerintah elastisitas permintaan dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan tertentu yang akan dilaksanakannya.
    4.contoh aplikasi elastisitas penawaran ,isalkan harga produk ukiran dan kerajinan tangan buatan pengrajin Indonesia meningkat tajam, namun meskipun harga naik para pengrajin tidak dapat dengan cepat bereaksi dengan menaikkan kuantitas penawarannya. hal ini karena proses produksi kerajinan tangan tersebut memerlukan waktu yang lam adan pengerjaannya secara manual . oleh karena itu penawarannya inelastis (kurang peka)
  35. Friska L. Ardianti (115100701111016)
    Elasitistas permintaan
    1. Inti pengertian permintaan adalah hubungan antara jumlah suatu barang yang mau dibeli dengan harga barang itu, bentuk kurva permintaan yang turun ke kanan menunjukan bagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga.
    Elastisitas (harga) menunjukan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal yang akan dibeli) bila ada peruban harga, atau peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga. (T. Gilarso, 2003:51)
    Elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga (Alam S,:2009:92)
    2. Jenis Elastisitas Permintaan
    - Permintaa elastis
    Permintaan disebut elastis apabila koefisien elastisnya >1.
    - Permintaa inelastis
    Permintaan disebut inelastis apabila koefisien elastisnya ada tidaknya barang pengganti
    - Bagian dari pengeluaran total -> jika pengeluaran untuk membeli barang tertentu hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh anggaran belanja keluara, maka kenaikan harga tidak akang mempengaruhi. Begitu pula sebaliknya
    - Jangka waktu -> yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan harga baru. (T. Gilarso, 2003)
    4. Kegunaan dari elastisitas permintaan suatu produk adalah apabila suatu koefisien elastisitas spermintaa suatu produk telah diketahui, manager yang menangani bagian manajemen bisnis total dapat membuat keputusan bisnis yang efektif. (Vincent Gaspers,2008)
  36. zinatul mahbubah (115100700111036)
    1. Elastisitas permintaan mengukur perubahan relative dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu factor yang mempengaruhinya. Terdapat tiga factor penting yang menpengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
    2. . Elastisitas permintaan terdiri dari tiga bagian yaitu elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan.
    • Elastisitas harga (Ep) adalah elastisitas yang mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen. Angka elastisitas harga terdiri dari 5 macam, yaitu inelastic (Ep 1), elastisitas unitary (Ep = 1), inelastic sempurna (Ep = 0), elastic tak terhingga (Ep = ∞)
    • Elastisitas silang (Ec) adalah elastisitas yang mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Nilai Ec mencerminkan hubungan antara X dengan Y. Bila Ec > o, X merupakan substitusi Y. Kenaikan harga Y menyebabkan harga relative X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X meningkat.
    • Elastisitas pendapatan (Ei)adalah elastisitas yang mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen. Bila nilai Ei antara o sampai 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok. Sedangkan barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah.
    3. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang dtawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dikaitkan dengan factor-faktor atau variable-variabel lain yang dianggap mempengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku dan harga bahan antara lainnya. Faktor-faktor yang menentukan elastisitas penawaran yaitu, jenis produk,sifat perubahan biaya produksi, dan jangka waktu.
    4. Salah satu aplikasi konsep elastisitas adalah pada hubungan elastisitas harga, permintaan total, dan pendapatan marginal yang mana akan terdapat kemungkinan bahwa kenaikan harga menurunkan permintaan sehinga permintaan menurun dan kemungkinan bahwa kenaikan harga akan menyebabkan penerimaan meningkat. Kemungkinan tersebut sangat ditentukan oleh angka elastisitas.
  37. fitriyatur rosyida c.n(115100313111004)
    1. Elastisitas merupakan persentase perubahan dalam variable dependen (Y)yang dihasilkan dari perubahan 1 persen dalam variable independen (x). perssamaan utuk menghiung elastisitas adalah :
    Elasisitas = Persentase Perubahan dalam Y / Persentase perubahan dalam x.
    Elastisitas dapat diukur dengan dua cara yang berbeda, yang disebut elastisitas titik dan elastisitas busur. Elastisitas titik mengukur elastisitas di titik tertentu di sebuah fungsi. Sedangkan elastisitas busur mengukur elastisitas rata-rata disepanjang kisaran tertentu dari sebuah fungsi.
    2. Elastisitas harga dari permintaan mengukur daya tangap jumlah yang diminta terhadap perubahan dalam harga produk dengan mempertahankan nilai semua variable lainnya dalam fungsi permintaan tetap konstan. Dapat fihitung dengan rumus
    Ep = dQ/dP x P/Q
    Dimana dQ/dP adalah perubahan marginal dalam jumlah yang mengikuti perubahan satu unit dalam harga, serta P dan Q adalah harga dan jumlah di titik tertentu dalam kurva permintaan.
    Konsep elastisitas harga adalah bahwa konsep ini memberikan ukuran ringkasan yang berguna untuk pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan. Bergantung pada tingkat elastisitas harga, penurunan dalam harga dapat meningkatnkan pendapatan total, penurunannya atau pembuatannya tidak berubah, yang terdiri dari :
    • Permintaan Elastik (Ep > 1,0) adalah situasi dimana perubahan harga mengarah pada perubahan yang lebih dari proporsional dalam jumlah yang diminta.jika permintaan elastic, kenikan harga akan menurunkan pendapatan total dan penurunan harga akan menaikkan pendaptan total.
    • Elastisitas uniter (Ep = 1,0) adalah siuasi dimana perubahan harga dan jumlah tepat sama mengimbangi satu sama lain. Jika permintaan uniter , kenaikan atau penurunan harga tidak mempengaruhi pendapatan.
    • Permintaan inelastic (Ep < 1,0) adalah situasi dimana perubahan harga mengarah pada perubahan yang kurang dari peroporsional dalam jumlah yang diminta. Jika permintaan inelastic kenaikan harga akan meningkakan pendapatan dan penurunan harga akan menurunkan pendapatan.
    3. Secara umum factor-faktor penyebab utama dari elastisitas hargayang berlainan :
    • Sampai sejauh mana suatu barang di pandang sebagai kebutuhan pokok.
    • Ketersedian barang pengganti untuk memuaskan kebutuhan tertentu.
    • Proporsi pendapatan yang dipergunakan untuk produk tersebut.
    Elastisitas harga dapat dipegunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana dampak kenaikan harga 5 persen terhadap penjualan.
    4. Elastisitas pendapatan adalah ukuran daya tanggap permintaan terhadap perubahan dalam pendapatan dengan mempertahankan pengaruh semua variable lainnya tetap konstan.dalam elastisitan pendapatan ini, pendapatan dan jumlah yang dibeli umumnya bergerak dengan jumlah yang sama yaitu pendapatan dan penjualan berkaitan secara langsung dan bukan secara terbalik. Dan Ei(Elastisitas pendapatan) adalah positif.
  38. FEIZAL YOGI PRATAMA (115100305111002)
    1. Elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah
    unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
    memengaruhinya.
    Elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri
    disebut elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand). Adapun
    elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut
    elastisitas silang (cross elasticity) dan jika dikaitkan dengan pendapatan
    disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
    2. Elastisitas ada 2 macam yaitu :
    – Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga.)
    - Elastisitas Harga Penawaran (Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga
    3. Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan
    - Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastic
    – Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan) Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya
    -. Pendapatan konsumen
    Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan
    harga barang, permintaan akan inelastic
    - Tradisi
    Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk
    dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik.
    Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
    -Waktu
    Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/
    penjual untuk menambah jumlah produksi
    Daya tahan produk
    Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan
    yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya
    cenderung inelastic
     Kapasitas produksi
    Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung
    membuat kurva penawaran elastis.
  39. Nasimatus Shobakh (115100307111002)
    ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
    Perbedaan Elastisitas Permintaan dan Penawaran
    Elastisitas Permintaan adalah kepekaan jumlah barang yang diminta apabila harganya berubah.
    Elastisitas Penawaran adalah kepekaan jumlah barang yang ditawarkan apabila haraganya berubah.
    Rumus untuk menghitung Elastisitas Permintaan dan Elastisitas penawaran
    ED = (Persentase Perubahan Jumlah Yang Diminta)/(Persentase Perubahan Harga)
    ES = (Persentase Perubahan Jumlah yang Ditawarkan)/(Persentase Kenaikan Harga)
    % perubahan kuantitas yang diminta = (perubahan kuantitas yang diminta)/Q_1 x 100%
    Jenis-jenis Permintaan
    Permintaan Elastis, hubungan permintaan yang dalam hubungan itu persentase perubahan kuantitas yang diminta lebih besar nilai absolutnya dibandingkan persentase perubahan harga ( elastisitas permintaan yang nilai absolutnya lebih besar dari 1).
    Permintaan Elastis Sempurna, Permintaan dimana kuantitas yang diminta jatuh ke nol jika terjadi sedikit saja kenaikan harga.
    Permintaan Inelastis Sempurna, permintaan dimana kantitas yang diminta tidak menanggapi sama sekali semua perubahan harga.
    Permintaan inelastis, permintaan yang agak menanggapi, walaupun tidak besar, melakukan perubahan harga. Permintaan inelastic selalu mempunyai nilai numerik antara 0 dan -1.
    Nilai Elastisitas permintaan
    Ed lebih besar dari 1 menyebabkan penerimaan naik bila harga turun
    Ed = 1, menyebabkan penerimaan tetap bila harga turun
    Ed < 1, menyebabkan penerimaan turun bila harga turun
  40. Ismi Ardiyati (115100701111014)
    ELASTISITAS PERMINTAAN
    Pengertian
    Sebelum menuju pada bahasan mengenai elastisitas permintaan diketahui bersama bahwa elastisitas adalah konsep umum yang digunakan untuk mengkuantifikasi tanggapan satu variabel ketika variabel lain berubah. Sedangkan elastisitas permintaan sendiri adalah suatu rasio persentase perubahan kulitas yang diminta.
    Macam – macam elastisitas yang berhubungan dengan permintaan
    Elastisitas permintaan harga yaitu persentase perubahan jumlah yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan satu prosen
    Eh = (% Perubahan jumlah yang diminta )/(% perubahan harga barang tersebut)
    Dimana besarnya Eh > 1 dikatakan bahwa permintaan tersebut elastic, apabila Eh < 1 berarti permintaannya inelastic. Dan untuk Eh = 1 disebut elastisitas tunggal.
    Elastisitas permintaan harga silang yaitu persebtase perubahan jumlah yang diminta akan sesuatu barang yang diakibatkan oleh perubahan barang lain (yang mempunyai hubungandengan satu prosen).
    Es = (% perubahan permintaan akan barang x)/(% perubahan harga barang Y)
    Dimana Es (+) apabila hubungan x dan y adalah subtitusi. Dan Es akan bernilai negative apabila hubungan antara x dan y komplementer.
    Elastisitas permintaan dan pendapatan yaitu persentase dari perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatan riil konsumen dengan 1 prosen.
    Ep = (% perubahan permintaan akan harga x)/(% perubahan pendapatan riil)
    Dimana Ep (+) untuk barang normal dan negative untuk barang inverior. Serta untuk barang- brang kebutuhan pokok mempunyai Ep 1.
    Cara menghitung koefisien elastisitas Harga
    Elastisitas busur : Dimana menganggap adanya perubahan harga yang besar
    Elastisitas titik : digunakan untuk perubahan harga kecil
    Penentu elastisitas permintaan
    Elastisitas permintaan merupakan cara mengukur respon permintaan konsumen terhadap perubahan harga. Karena tidak ada orang yang memiliki kesukaan yang sama, maka reaksi terhadap perubahan harga akan berbeda bagi orang yang berbeda. Maka dari itu, berikut beberapa penentu elastisitas permintaan antara lain
    Ketersediaan subsitusi
    Pengaruh derajat kepentingan
    Dimensi waktu
  41. Lidwina Sinaga
    Nama : Lidwina Romauli Afrilia Sinaga
    NIM : 115100307111008
    1. Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas. (Sugiarto, Ekonomi Mikro halaman 102)
    2. Elastisitas penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya poengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan penawaran komoditas tersebut. (Sugiarto, Ekonomi Mikro halaman 102)
    3. Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain:
    a. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
    b. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)
    c. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)
    (Mudrajad Kuncoro, 2009)
    4. Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi yang hampir sempurna untuk vanilla. (Oka A. Yuty,2008)
    5. Menghitung Elastisitas Permintaan
    Para ekonom menghitung elastisitas permintaan sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi perubahan persentase variable yang mempengaruhi, yang bisa dimisalkan dengan variable harga
    Elastisitas harga permintaan = perubahan jumlah prosentase permintaan / perubahan prosentase harga
    Sebagai contoh anggaplah bahwa peningkatan 10 persen harga es krim mengakibatkan jumlah es krim yang anda beli turun hingga 20 persen. Kita menghitung elastisitas permintaan anda sebagai berikut:
    Elastisitas harga permintaan = 20% / 10% = 2
    Dalam contoh ini, elastisitasnya adalah 2, mencerminkan bahwa perubahan jumlah permintaan sebanding dengan dua kali besarnya perubahan harga.
    Karena jumlah barang yang di minta berhubungan negatif dengan harganya,maka perubahan presentase jumlah akan selalu memiliki tanda yang berlawanan dengan perubahan presentase harga. Dalam contoh ini, perubahan presentase harga adalah positif 10 persen (mencerminkan sebuah peningkatan), dan perubahan presentase jumlah yang di minta adalah negatif 20 persen (mencerminkan sebuah perunan). Atas alasan ini, elastisitas harga permintaaan terkadang di nyatakan sebagai bilangan negatif. Dengan kesepakatan ini, elastisitas ini elastisitas harga yang lebih besar menyatakan ketanggapan yang lebih besar dari jumlah terhadap harga permintaan. (Tapac Hotama, 2011)
  42. Andriani Sukma Witari (115100307111016
    ELASTISITAS PERMINTAAN
    Elastisitas Permintaan
    Elastisitas permintaan menunjukkan kepada kepekaan dari suatu variabel terhadap perubahan dari variabel yang lain. Secara matematis dapat diartikan sebagai persentase perubahan suatu variabel (X) dibagi dengan persentase perubahan variabel yang lain. (X) ini dapat dirumuskan sebagai :
    Elastisitas = (Persentase Perubahan Variabel X )/(Persentase Perubahan Variabel Y)
    Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
    Elastisitas Harga Produk (EHP)
    Elastisitas Harga Produk mengukur kepekaan perubahan jumlah produk yang diminta karena perubahan harga produk itu sendiri.
    EHP = (Persentase Perubahan Harga Produk U Diminta)/(persentase Perubahan Harga produk U)
    Elastisitas Silang (ESL)
    Elastisitas Silang mengukur kepekaan jumlah produk yang diminta terhadap harga produk lain yang berkaitan.
    ESL = (Persentase Perubahan Jumlah Produk U Diminta)/(Persentase Perubahan Harga Produk T)
    Elastisitas Pendapatan (EN)
    Elastisitas pendapatan mengukur kepekaan perubahan jumlah produk yang diminta karena perubahan pendapatan konsumen.
    EN = (Persentase perubahan Jumlah Produk U Diminta)/(Persentase Pendapatan Konsumen)
    Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas permintaan
    Besarnya pengeluaran yang digunakan untuk membeli produk tersebut.
    Ketersediaan Produk Substitusi.
    Waktu yang tersedia bagi konsumen untuk mengambil keputusan.
    Aplikasi Elastisitas dalam Pembuatan Keputusan
    Keputusan-keputusan tersebut dapat berupa operasi-operasi perusahaan sehari-sehari dan dapat juga keputusan jangka panjang yang berhubungan perencanaan pertumbuhan perusahaan.
  43. Farda Arifta Nanniza
    Nama : Farda Arifta Nanniza
    NIM : 115100301111054
    1. Elastisitas Permintaan adalah tingkat tanggapan (respons) pembeli terhadap perubahan dalam harga. Permintaan akan barang mewah dapat menurun secara drastis apabila harga dinaikkan. Hal tersebut terjadi karena barang-barang seperti itu bukan merupakan kebutuhan pokok sehingga pembeliannya dapat ditunda. Sebaliknya, permintaan akan barang dan jasa, seperti makanan, jasa telepon, dan operasi darurat di rumah sakit, dikatakan tidak elastis. Permintaan barang atau jasa jenis itu diperkirakan tetap saja ada meskipun terjadi perubahan harga mengingat kebutuhan tersebut tidak dapat ditunda (elasticity of demand). (Mubyarto, 1974)
    2. Elastisitas Penawaran adalah tingkat tanggapan (respons) terhadap perubahan harga. Jika harga bergerak naik, biasanya penawaran akan meningkat. Jika tidak meningkat, penawaran itu tidak elastis. Penawaran dikatakan elastis jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi (elasticity of supply). (Mubyarto, 1974)
    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga
    1. Tingkat substitusi
    Makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makininelastis.
    2. Jumlah pemakai
    Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barangmakin inelastis.
    3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
    Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih e1astis.
    4. Jangka waktu
    Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini tergantung pada apakah barangnya durabel atau nondurabel (Drs. T. Gilarso, SJ, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro)
    4. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran antara lain:
    1. Jenis produk
    Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis, sebab produsen tidak mampu memberikan respons yang cepat terhadap perubahanharga. Jika harga beras naik 10%, petani harus menanam dahulu dan baru 3-4 bulan kemudian dapat memanen hasil. Sementara kurva penawaran produk industri umumnya elastis, sebab mampu berespons cepat terhadap perubahanharga. Bila harga tekstil meningkat, pabrik tekstil akan memperpanjang jam kerjamesin, menambah pekerja harian atau memberikan kesempatan lembur.
    2. Sifat perubahan biaya produksi
    Selain tergantung pada jenis produknya,elastisitas penawaran dipengaruhi juga oleh sifat perubahan biaya produksi.Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukandengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila penawaran dapat ditambahdengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau lambatapabila produksi ditambah, tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
    a) Tingkat penggunaan kapasitas perusahaan. Apabila kapasitasnya telahmencapai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan untuk menambah produksi. Dalam keadaan mi kurva penawaran akan menjadi inelastis.
    b) Kemudahan memperoleh faktor-.faktor produksi. Penawaran akan menjadiinelastis apabila faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sulit diperoleh.
    3. Jangka waktu
    Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran. (Gunawan S, 2008)
  44. Ada 2 macam elastisitas secara umum yaitu :
    1. Elastisitas titik (Point elasticity), yaitu mengukur elastisitas pada satu titik tertentu atau pada pergerakan dari beberapa titik.
    2. Elastisitas Busur (Arc Elasticity), yaitu mengukur elastisitas pada beberapa titik secara bersamaan
    Definisi Pasar
    Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit. Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki permintaan yang
    A. Elastisitas Harga Permintaan
    Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    Koefisien Elastisitas Permintaan
    dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
    Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga,
    ED = Elastisitas permintaan
    Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
    Q1 = Kuantitas permintaan awal
    P2 = Harga setelah perubahan
    P1 = Harga awal
    Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
    Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
    Ada lima jenis elastisitas permintaan :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta.
    2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
    5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal.
    Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
    Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
    1. Produk substitusi.
    Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis.
    2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
    Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.
    3. Produk mewah versus kebutuhan.
    Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
    4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
    Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk.
    Elastisitas dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
    Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
    1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
    2. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menurunkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
    5. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total penerimaan.
    Elastisitas Permintaan Silang
    Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
    EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
    P1B = harga awal produk B
    P2B = harga produk B setelah perubahan
    ΔQA = kenaikan permintaan produk A
    Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
    Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
    ΔPB = kenaikan harga produk B
    Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
    1. Produk substitusi.
    Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B.
    2. Produk komplementer.
    Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa.
    Elastisitas Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
    Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya adalah :
    Elastisitas pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
    Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk dianataranya
    1. Produk normal.
    Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
    2. Produk inferior.
    Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
    B. Elastisitas Harga Penawaran
    Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
    Koefisien Elastisitas Penawaran
    Es = % perubahan kuantitas penawaran / % perubahan harga,
    ES = Elastisitas penawaran
    Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
    Q1 = Kuantitas penawaran awal
    P2 = Harga setelah perubahan
    P1 = Harga awal
    Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
    Ada lima jenis elastisitas penawaran :
    1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
    2. Penawaran tidak elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
    5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
    Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
    Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
    1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
    Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi.
    2. Jangka waktu analisis.
    Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
    - Jangka waktu yang sangat singkat. penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
    - Jangka pendek. penawaran tidak elastis.
    - Jangka panjang. penawaran lebih bersifat elastis.
    3. Stok persediaan.
    Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
    4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
    Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi.
    Manfaat pengukuran Elastisitas Permintaan :
    1. Kepada perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu kebijakan atau strategi penjualan.
    2. Kepada pemerintah, dengan mengetahui dari sifat barang (eksport dan import) dapat disusun suatu kebijakan yang mendukung.
    PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
    Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
    Terbagi menjadi 3 konsep yaitu:
    1. Price elasticity of Demand (Elastisitas harga dari permintaan)
    2. income elasticity of Demand (Elastisitas pendapatan dari permintaan)
    3. Cross elasticity of Demand (Elastisita silang dari permintaan)
    2.2.1. Price elasticity of Demand
    Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
    Adalah mengukur persentase perubahan jumlah barang yg diminta akibat
    perubahan jumlah harga barang tersebut.
    Q1 – Q2
    Q
    Ed =
    P1 – P2
    P
    Rumus ket :
    Ep > 1 = Elastis,
    Ep 1 = Barang mewah
    Em<1 = Barang normal
    Em(-) = Barang inferior
    2.2.3. Cross Elasticity of Demand
    adalah mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang (x) yang
    di akibatkan oleh perubahan barang lain.
    Rumus : ket :
    Ex,y (-) = complementer
    (+) = substitusi
    0 = netral
    Ep = ΔQ x P
    ΔP Q
    Em = ΔQ x M1 + M2
    ΔM Q1 + Q2
    Ex1y = ΔQx X Px1 + Px2
    ΔPy Qx2 + Qx2
    ELASTISITAS DAN TARIFF PAJAK.
    Konsep Dasar Elastisitas
    Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
    Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
    Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y karena perubahan X sebesar 1 persen.
    Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X
    Elastisitas Permintaan (Price Elasticity of Demand)
    Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
    Macam-macam Elastisitas Permintaan
    Berdasarkan nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu permintaan
    inelastis sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
    1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
    Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjaditidak
    berpengaruh terhadap jumlah permintaan (koefisien E = 0).
    Kurva Permintaan Inelastis Sempurna
    2. Permintaan Inelastis (E < 1)
    Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E 1)
    Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.
    Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E > 1), artinya kenaikan harga sebesar
    1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi ini biasanya terjadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya
    Kurva Permintaan Elastis
    5. Permintaan Elastis Sempurna (E = ~)
    Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu X atau Q (kuantitas barang)
    Kurva Permintaan Elastis Sempurna
    Elastisitas Permintaan dan Total Penerimaan
    Perhitungan elastisitas biasanya dimanfaatkan oleh pengambil keputusan yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan. Secara sederhana, total penerimaan dapat didefinisikan sebagai perkalian antara harga dengan kuantitas barang dan jasa yang terjual, misalnya jumlah pendapatan yang diterima sebagai hasil dari penjualan barang dan jasa. Total penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
    TR = P x Q
    Keterangan:
    TR: total penerimaan
    P: harga output
    Q: kuantitas/jumlah output
    Penggunaan Konsep Elastisitas dalam Perumusan Kebijakan di Daerah
    Konsep elastisitas dapat digunakan untuk beragam kebutuhan analisis di daerah. Terkait kebijakan pembiayaan daerah, konsep elastisitas dapat berguna dalam menentukan sektor mana atau aktivitas mana yang dapat memberikan hasil yang paling signifikan atau yang menimbulkan biaya paling minimal. Dengan demikian, tidak terjadi pemborosan pembiayaan dan efisiensi pembiayaan daerah dapat tercipta.
    Dalam penyediaan pelayanan publik di daerah, Pemerintah dapat menggunakan analisis elastisitas untuk mengetahui seberapa besar dampak peningkatan pengeluaran publik di suatu sektor terhadap peningkatan penerimaan (pajak dan retribusi) sektor tersebut. Sebagai penyedia barang dan jasa publik, Pemerintah Daerah dapat pula menganalisis dampak kenaikan tarif layanan umum terhadap berbagai faktor, misalnya terhadap pendapatan daerah. Di sisi lain, konsep elastisitas juga dapat berguna untuk mengukur dampak kebijakan subsidi terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di daerah.
    Hasil analisis menggunakan konsep elastisitas juga dapat digunakan sebagai dasar atau ukuran dalam perencanaan, utamanya terkait target yang ingin dicapai. Dengan mengetahui elastisitas suatu variabel daerah terhadap variabel lainnya, Pemerintah Daerah dapat menentukan target berdasarkan elastisitas tersebut sekaligus menyusun langkah-langkah dan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian, kebijakan strategi dan prioritas pembiayaan daerah pun menjadi lebih efisien dan efektif.
    TARIF PAJAK
    para penjual dan pembeli mengalami penurunan. Pajak memperbesar harga yang
    harus dibayar pembeli, sekaligus menurunkan pendapatan yang seharusnya diterima
    oleh para penjual.
    Namun untuk memahami sepenuhnya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
    pengenaan pajak terhadap kesejahteraan ekonomi para pelaku pasar, kita harus
    membandingkan besarnya penurunan kesejahteraan penjual dan pembeli itu dengan
    jumlah yang diterima pemerintah.
    Beban Baku Perpajakan
    Jika pajak dibebankan terhadap para pembeli, kurva permintaan akan
    bergeser kebawah sebesar pajak tersebut. Sedangkan jika pajak itu dibebankan pada
    para penjual, maka hal tersebut akan menggeser kurva penawaran ke atas sebesar
    pajak itu. Dalam kedua kasus ini, pengenaan pajak itu sama-sama menaikkan harga
    yang harus dibayar pembeli, sedangkan pendapatan yang diterima produsen dari
    penjualan produknya menjadi berkurang. Artinya, pengenaan pajak itu selalu akan
    mengurangi surplus total bagi pembeli dan penjual. Itulah yang disebut dengan
    “beban baku” (deadweight loss) pajak. Akibat dari adanya beban pajak ini, kuantitas
    barang yang terjual akan turun, lebih rendah daripada tingkatannya seandainya beban
    pajak itu tidak ada. Dalam kalimat lain, pemberlakuan pajak terhadap suatu jenis
    barang akan mengakibatkan pasar barang tersebut menyusut. Namun dengan pajak
    inilah pemerintah membiayai berbagai program dan jasa pelayanan umum,
    mengadakan polisi untuk keamanan, pendidikan, dan menyediakan bantuan langsung
    kepada masyarakat miskin.
    Kesejahteraan Sebelum Pengenaan Pajak
    Untuk melihat sejauh mana dampak-dampak pengenaan pajak terhadap
    kesejahteraan ekonomi, terlebih dahulu kita harus mengetahui situasi kesejahteraan
    masyarakat yang bersangkutan sebelum pemerintahannya memberlakukan pajak.
    Kesejahteraan Setelah Pengenaan Pajak
    Setelah pemerintah mengenakan pajak, harga yang harus dibayar menjadi
    meningkat, sehingga surplus konsumen menyusut. Sedangkan
    harga atau pendapatan yang diterima penjual juga berkurang.
    Sehingga terciptalah pendapatan pajak bagi pemerintah.
    Perubahan Kesejahteraan
    Kini kita dapat melihat dampak pengenaan pajak dengan membandingkan
    kondisi kesejahteraan sebelum dan sesudah pajak. Pajak mengakibatkan surplus
    konsumen turun, dan penyusutan surplus produsen.
    Pendapatan pajak yang semula tidak ada tercipta. Jelaslah bahwa
    pajak mengakibatkan kerugian bagi penjual dan pembeli, dan di sisi lain memberikan
    keuntungan bagi pemerintah.
    Beban Baku Pajak dan Keuntungan Perdagangan
    Untuk memperoleh gambaran tambahan mengapa pajak menimbulkan beban
    baku, simaklah contoh berikut ini. Joe bekerja sebagai pembersih rumah Jane dengan
    upah $100 per minggu. Biaya oportunitas atas waktu Joe adalah $80. Sedangkan nilai
    kebersihan rumah bagi Jane adalah $120. Dengan demikian, Jane dan Joe sama-sama
    memperoleh keuntungan $20, sedangkan surplus totalnya adalah $40.
    Kemudian andaikan pemerintah menerapkan pajak sebesar $50 per minggu
    kepada para pembersih rumah. Upah maksimal yang mau dibayarkan Jane adalah
    $120, dan Joe sulit menerima upah itu karena setelah dipotong pajak ia hanya akan
    memperoleh $70, yang lebih rendah dari biaya oportunitasnya. Demikian pula
    sebaliknya, upah minimum yang diinginkan Joe adalah $130 (biaya oportunitas plus
    pajak), dan Jane tidak akan mau membayarnya karena melampaui nilai yang
    diberikannya untuk kebersihan rumahnya yang hanya $120. Kesepakatan pun takkan
    tercapai sehingga Joe kini harus menganggur sedangkan Jane harus rela hidup di
    rumah yang berantakan.
    Pengenaan pajak itu mengakibatkan Joe dan Jane dirugikan $40 yang
    seharusnya menjadi surplus total mereka. Sedangkan di pihak lain pemrintah tidak
    memperoleh pendapatan apa-apa karena kesepakatan antara Joe dan Jane tidak
    terjadi. $40 itulah yang merupakan beban baku yang ditimbulkan oleh pajak, yang
    merugikan penjual dan pembeli di pasar. Dari analisis ini kita dapat menarik satu
    kesimpulan lagi mengenai pajak sebagai sumber beban baku : pajak mengakibatkan
    beban baku karena menghalangi penjual dan pembeli meraih keuntungan
    perdagangan.
    Pajak menimbulkan beban baku karena pajak mendorong perubahan perilaku
    para penjual dan pembeli sedemikian rupa hingga mengganggu efisiensi pasar.
    Penerapan pajak mengakibatkan kenaikan harga yang harus dibayar pembeli,
    sehingga mereka pun mengurangi konsumsi atau pembeliannya. Pajak itu sekaligus
    menurunkan pendapatan yang seharusnya diterima penjual, sehingga mereka
    mengurangi produksinya.
    Beban Baku dan Pendapatan Pajak pada Berbagai Tingkat/Tarif Pajak
    Tarif pajak dimana pun biasanya sering berubah-ubah. Para pembuat
    kebijakan di tingkat lokal, provinsi, negara bagian hingga tingkat federal atau
    nasional, seringkali tergoda untuk menaikkan atau menurunkan tarif pajak demi
    memacu perekonomian sekaligus memperbesar pendapatan pemerintah.
    Pendapatan pajak (tax revenue) yang diterima pemerintah adalah hasil
    perkalian antara tarif pajak dengan jumlah penjualan. Jika tarif pajak masih saja
    dinaikkan, maka tidak akan ada pendapatan baru dari pajak, bahkan pendapatan yang
    ada akan turun, karena masyarakat akan terus menekan/mengurangi pembelian atau
    penjualannya.
    PENGGUNAAN KURVA PERMINTAAN UNTUK MENGUKUR SURPLUS KONSUMEN.
    TEORI PERILAKU KONSUMEN
    Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan
    pendapatan yang diperolehnya, yaitu :
    • Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga
    yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
    • Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang
    yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
    Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
    seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka
    makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).
    Modul 5: Teori Permintaan dan Pendekatan Utility
    Teori Organisasi Umum 2 Halaman V-1
    PENDEKATAN TEORI PERILAKU KONSUMEN :
    • Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan
    yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
    • Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang
    diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
    TEORI NILAI GUNA
    Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi
    barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi
    atas :
    • Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
    dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
    • Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan
    kepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit
    barang tertentu.
    Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn
    menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang
    dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang
    tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut.
    MEMAKSIMALKAN NILAI GUNA (UTILITY)
    Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda,
    syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah :
    setiap rumah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
    akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
    Hipotesis :
    • Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang
    dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang
    tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
    • Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang
    dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan
    adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
    Modul 5: Teori Permintaan dan Pendekatan Utility
    Teori Organisasi Umum 2 Halaman V-2
    SURPLUS KONSUMEN
    Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau
    total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari
    mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang
    dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang
    tersebut.
    Secara grafis sbb:
    Kesediaan Membayar (willingness to pay)
    Kesediaan Membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh
    konsumen untuk memperoleh suatu barang. Sedangkan surplus konsumen (consumer
    surplus) adalah selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang
    sesungguhnya ia bayarkan.
    Sebagai contoh, umpamakan saja anda memiliki album rekaman pertama
    Elvis Presley yang sekarang sudah amat langka. Karena anda bukan penggemar berat
    Elvis, maka anda berniat menjualnya. Untuk memperoleh harga tertinggi, maka ia
    mengadakan lelang.
    Ada empat orang penggemar Elvis, mereka adalah John, Paul, Ringo dan
    George. Mereka mau membeli namun dengan dibatasi oleh jumlah maksimum yang
    mau mereka bayarkan untuk membelinya. Tabel 1 memperlihatkan harga maksimum
    AOQB = Kepuasan Total
    OQBP = Jumlah uang yang dibayarkan
    A
    Q
    P
    Modul 5: Teori Permintaan dan Pendekatan Utility
    Teori Organisasi Umum 2 Halaman V-3
    yang mau mereka bayarkan. Batas maksimal yang mau dibayarkan oleh masingmasing
    pembeli itulah yang disebut dengan Kesediaan Membayar.
    Tabel. 5.1. Empat Kesediaan Membayar dari Para Calon Pembeli
    Calon Pembeli Kesediaan Membayar ($)
    John
    Paul
    George
    Ringo
    100
    80
    70
    50
    Setelah dilakukan tawar menawar, maka album tersebut terjual pada John
    yang mau membayar $100, namun kenyataannya ia hanya membayar $80 karena
    penawar yang lain tidak mau membayar lebih dari $80. John memperoleh
    keuntungan ekstra sebesar $20, dan keuntungan inilah yang disebut sebagai surplus
    konsumen. Sedangkan tiga penawar yang lain tidak mendapat surplus konsumen
    karena mereka tidak mendapatkan album dan juga tidak membayar apa-apa.
    Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen?
    Tujuan mempelajari konsep surplus konsumen ini adalah untuk membuat
    penilaian normatif tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan oleh
    mekanisme pasar. Surplus konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau
    keuntungan yang diterima pembeli dari suatu barang, berdasarkan penilaian
    konsumen itu sendiri. Kunci untuk tetap menyadari pentingnya surplus konsumen
    adalah dengan menghormati preferensi (pilihan atau kecenderungan perilaku)
    pembeli. Namun disebagian besar pasar kita dapat menyimpulkan dengan aman
    bahwa surplus konsumen merupakan cerminan kesejahteraan ekonomis para
    konsumen. Para konsumen biasanya mengasumsikan bahwa para pembeli adalah
    para pembuat keputusan yang rasional sehingga preferensi mereka harus dihormati.
    PENGGUNAAN KURVA PENAWARAN UNTUK MENGUKUR SURPLUS PRODUSEN.
    SURPLUS PRODUSEN
    Misalnya, ketika anda ingin mengecat rumah anda, maka anda akan mencari
    tukang cat, anda mendapati empat tukang yang bersedia yakni Mary, Louise,
    Georgia, dan Paman anda sendiri. Agar mendapat harga termurah, maka anda
    mengadakan lelang.
    Pada prinsipnya, keempat tukang cat itu mau menjual jasanya asalkan harga
    yang mereka terima lebih besar daripada biaya pengecatan. Di sini istilah Biaya
    (cost) adalah nilai segala sesuatu yang harus dikorbankan penjual dalam
    memproduksi suatu barang. Di dalamnya harus tercakup semua pengeluaran (untuk
    membeli cat, kuas, sewa tangga, dll), serta nilai waktu yang mereka habiskan untuk
    mengecat rumah anda. Tabel 5.2 menunjukkan biaya yang mereka ambil.
    Tabel 5.2. Empat Kesediaan Menjual dari Para Calon Penjual
    Calon Penjual Jasa Kesediaan Menjual ($)
    Mary
    Louise
    Georgia
    Paman Anda
    900
    800
    600
    500
    Lelang dimulai, karena keempat tukang cat itu sama-sama menginginkan
    pekerjaan, mereka bersaing menurunkan harga hingga batas minimal, yakni
    mendekati atau sama dengan kesediaan menjualnya. Begitu Paman anda
    menawarkan ongkos hanya sebesar $600 atau sedikit lebih rendah, maka ia pun
    langsung mengungguli tiga tukang cat lainnya karena ia sendiri yang mau mengecat
    rumah anda dengan ongkos di bawah $600.
    Keuntungan yang diterima paman anda adalah, selain bisnisnya berjalan
    lancar, si paman mendapat keuntungan tambahan dengan menerima bayaran sedikit
    dibawah $600, karena ia mampu mengerjakannya dengan ongkos $500. dalam kasus
    ini paman anda dikatakan memperoleh surplus produsen, yaitu jumlah pembayaran
    yang diterima penjual dikurangi biaya yang dipikulnya.
    SURPLUS PRODUSEN
    Surplus Produsen (Producers Surplus)
     Jumlah pembayaran yang diterima penjual dikurangi biaya yang dipikulnya.
     Selisih antara pendapatan penjual dikurangi biaya produksi.
     Mengukur keuntungan produsen atas keikutsertaannya di sebuah pasar.
     Selisih antara kesediaan menjual dan harga pasar.
    Mempelajari keuntungan yang diterima oleh penjual/produsen dari partisipasi mereka di suatu pasar:
    a. Biaya dan Kesediaan Menjual
     Biaya (cost) adalah nilai segala sesuatu yang harus dikorbankan penjual dalam memproduksi suatu barang
     Contoh Lihat Tabel 7.3
    b. Penggunaan Kurva Penawaran untuk Mengukur Surplus Produsen
     Berhubungan erat dengan antara ketinggian kurva penawaran dengan biaya atau kesediaan menjual
     Pada setiap kuantitas penawaran, harga yang ditunjukkan oleh kurva penawaran sama dengan kesediaam menjual “penjual marginal” (marginal seller)  yakni penjual yang akan langsung meninggalkan pasar begitu harga mengalami penurunan
     Contoh Lihat Tabel 7.3 (Data Kesediaan Menjual) dan 7.4 (skedul penawaran)
     Bidang yang terletak di bawah garis harga dan di atas kurva penawaran mengukur surplus produsen di suatu pasar
    c. Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen.
     Penjual selalu menginginkan harga yang lebih tinggi untuk setiap barang atau jasa yang mereka produksikan.
     Kenaikan akan memperbesar kesejahteraan penjual  Contoh Lihat Gambar 7.6.
     Ketika harga naik dari P1 menjadi P2,  kuantitas penawarann naik dari Q1 menjadi Q2,  Surplus Produsen  sebab produsen menerima pendapatan lebih banyak dan sebagian lagi karena adanya produsen/penjual baru yang ikut berpartisipasi di pasar setelah harga meningkat.
     Kenaikan surplus produsen itu terdiri dari dua bagian:
    a. Penjual lama yang sejak awal sudah menjual produk yang bersangkutan (Q1) dengan harga awal yang lebih rendah (P1). Mereka memperoleh kenaikan kesejahteraan karena sekarang mereka bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi (P2). Kenaikan surplus produsen bagi para penjual lama ini identik dengan selisih harga lama-baru yang mereka terima.
    b. Penjual/produsen baru yang tertarik ikut berpartisipasi di pasar setelah harga mengalami kenaikan. Sehubungan dengan adanya para penjual baru ini, maka kuantitas penawarannya bertambah dari Q1 menjadi Q2.
     Contoh Lihat Sewa Ricardian (Ricardian Rent)